"Go with me
Believe in me and come
Look only at me
Don’t look back"- INFINITE 'Follow Me'
***
Ini cmn rencana tp gatau kejadian atau gak, berdoa aja semoga authornya ga sibuk2 banget bwt nyelesaiin work ini...
Amin.
***
"Kita terperangkap," jelas Jihoon singkat masih berdiri di tempatnya.
Ia tidak tahu harus berkata apa atau berbuat apa. Ia panik.
Soonyoung bisa melihat api di luar yang semakin menjalar. Asap yang masuk sudah semakin banyak. Tidak mungkin bagi mereka untuk keluar melalui pintu.
Soonyoung mengedarkan pandangannya ke arah lain dan ia menemukan sebuah celah untuk keluar.
Jendela.
"Lee Jihoon," panggil Soonyoung.
Jihoon sontak menoleh ke belakang sementara Soonyoung menarik tangannya hingga mereka berdiri di depan jendela.
"Aku akan turun duluan. Lalu kau menyusul. Aku akan menunggu di bawah," jelas Soonyoung santai.
Jihoon masih tidak bisa mentolerir rencana Soonyoung.
Meloncat? Dari lantai dua? Oke, ini bukan dari lantai tiga tapi tetap saja menakutkan.
"Aku sudah sering belajar melakukan pendaratan dengan baik. Kalau soal menangkapmu, bukan masalah yang berat."
Jihoon masih menatap jendela itu horror sementara Soonyoung sudah memecahkan jendela itu dan terjun ke bawah.
Satu menit. Dua menit berlalu. Jihoon mengambil satu langkah mendekati jendela.
Ia melongok ke bawah, mencari tanda-tanda apakah Soonyoung baik-baik saja.
"Lompat!" teriak Soonyoung dari bawah.
Jihoon menggeleng pelan.
"Lee Jihoon!" teriak Soonyoung lagi.
Jihoon menengok ke belakang, melihat api yang sudah menjalar masuk ke ruangan kunci.
Jihoon menarik nafasnya dalam-dalam dan melongok ke bawah sekali lagi. Sebelah tangannya berpegangan pada kusen dan kakinya berpijak pada bagian bawah kusen.
Hidup dan matinya bergantung pada Soonyoung sekarang.
BUK!
"Sudah."
***
"Jihoon-ah, bangun!" seru Seungkwan membangunkan Jihoon yang masih tertidur bahkan setelah kelas berakhir.
"Aku tidak ingin menguncimu di dalam. Aku hari ini tugas piket," jelas Seungkwan sementara Jihoon masih berusaha menyadarkan dirinya.
"Dan aku juga tidak ingin pulang terlambat," tambah Seungkwan.
Jihoon membuka kedua matanya lebar-lebar sekarang. Ia melihat seisi kelas sudah benar-benar kosong.
Hanya tinggal Seungkwan.
"Jihoon-ah?" panggil Seungkwan.
Jihoon sontak beranjak dari bangkunya dan berlari keluar kelas, keluar gedung.
YOU ARE READING
[√] a Couple of Shooting Stars
FanficAda saat di mana kita dapat jatuh ke tempat yang salah. Tak beda dengan bintang jatuh. Tempatnya di luar angkasa, bukan di bumi. Apakah jatuh cinta itu salah? Apakah menunggu itu salah? Apakah berpaling itu juga salah? [ complex-relationship, drasti...