Chapter 32: The Truth Untold

388 59 4
                                    

"You know that I can’t
Show you me
Give you me
I can’t show you my weakness"

- BTS ft. Steve Aoki 'The Truth Untold'

.

.

.

Tidak hanya jurusan saja yang mulai melakukan metode baru pada semester ini, musik juga. Sekarang Jihoon berada di ruang praktek bersama beberapa alat musik dan beberapa anak lain. Beberapa berasal dari kelasnya. Beberapa yang lain tidak dikenalnya.

Walaupun sudah menginjak bangku kuliah, sifat dasar penyendiri Jihoon masih ada.

"Kau di kelas ini juga?" celetuk seseorang di belakangnya.

Jihoon menoleh ke belakang mendapati Boo Seungkwan di sana, tengah tersenyum konyol ke arahnya.

Jihoon balas mengangguk singkat sebelum akhirnya kembali berfokus pada pengantar sebelum praktek.

"Ey, apa kau sudah memilih intensifikasi?" tanya Seungkwan tanpa aba-aba langsung merangkul pundak Jihoon.

"Intensifikasi apa?" tanya Jihoon dengan nada polos.

"Yak, semester ini kau sudah harus memilih: ingin membuat lagu, memainkan alat musik, atau menyanyi saja," jelas Seungkwan dibalas anggukan oleh Jihoon.

"Aku pilih menyanyi," jawab Seungkwan cepat.

Seumur hidupnya di kampus, mungkin Jihoon tidak memperhatikan apapun. Jadi ia bahkan baru mengetahui istilah ini dari Seungkwan.

Bila disuruh memilih, maka Jihoon akan memilih sesuatu yang tidak mengharuskannya untuk tampil.

"Kalau kau pilih apa?" tanya Seungkwan.

"Membuat lagu," jawabnya mantap.

"Hey, kita sama."

Barusan Seungcheol tiba-tiba ikut dalam pembicaraan mereka. Seungkwan cukup sadar dengan keadaannya dan beranjak dari kursinya.

"Semoga beruntung kalian berdua!" serunya sambil tersenyum kemudian pergi dari sana.

Jihoon mendesah pelan sebelum menoleh ke arah Seungcheol.

"Mengapa kau mengikutiku?" protes Jihoon.

Seungcheol menggeleng, "Ini kelasku, kenapa aku mengikutimu?"

Jihoon memasang tatapan ragu.

"Kau yakin ini kelasmu?" tanyanya sinis.

Seungcheol mengangguk santai lalu mengambil tempat di bangku bekas Seungkwan.

"Sangat yakin. Di daftar ada tulisan 'Choi Seungcheol' tertera dengan jelas."

Entah mengapa Jihoon merasa sebal dengan keberadaan Seungcheol dan hendak beranjak dari bangkunya juga, menyusul Seungkwan.

"Tunggu!"

Seperti drama kebanyakan Seungcheol menahan tangannya dan menghalanginya melangkah lebih jauh.

"Kau tidak perlu memastikan apakah namaku ada di sana dan duduklah saja. Sebentar lagi kelas akan dimulai," cegah Seungcheol.

"Aku mau pindah tempat."

"Tidak. Tetap duduk!"

Kebetulan pengajarnya juga sudah tiba dan Jihoon akhirnya tetap duduk di sana, di depan Seungcheol.

"Kenapa kau juga memilih menulis lagu?" protes Jihoon sambil berbisik.

Seungcheol memajukan duduknya hingga bibirnya berada di dekat telinga Jihoon.

[√] a Couple of Shooting StarsWhere stories live. Discover now