22. Shadow

2.6K 349 29
                                    

Menginjak umur 15 tahun, Sehun sudah merasakan hal aneh pada dirinya. Ia sering terlempar ke dunia yang benar-benar berbeda dengan dunianya. Dunia yang penuh pepohonan setengah layu dengan ranting yang kering, dunia yang dipenuhi kabut. Ia berkelana di dunia itu dan menemukan rumah bergaya Eropa yang sangat kental. Didalamnya, tinggal seorang anak perempuan dengan memakai pakaian gaun dengan warna hitam, seperti sebuah pakaian gothic. Warna gaun hitam bercorak merah dan berenda. Rambut hitam panjangnya mencapai pinggang dan sedikit bergelombang. Dan memakai hiasan bandana yang terdapat beberapa bunga menyerupai mawar merah.

Rumah itu berisikan benda-benda manis, namun menakutkan. Mungkin jika diperkirakan, rumah itu memiliki ratusan boneka. Mulai dari boneka menyerupai anak perempuan dengan rambut pirang yang di ikat, boneka kelinci hitam dengan penutup mata seperti perompak laut, dan boneka-boneka aneh lainnya.

Sehun menyebut dunia itu adalah dunia bayangan.

Saat ia tidak sengaja jatuh kebawah alam sadarnya, ia akan terlempar ke dunia bayangan itu. Jika sebelum-sebelumnya Sehun tidak berani untuk menyapa anak perempuan yang diperkirakan anak perempuan itu memiliki umur yang sama dengan Sehun. Ia kini memberanikan diri untuk menyapa anak perempuan itu. Untuk pertama kalinya ia melihat wajah anak perempuan itu. Putih pucah tanpa ada rona merah dipipinya, hanya bibirnya sedikit menunjukkan warna merah pudar mendekati pink. Ia jatuh pada tatapannya. Iris madu yang berwarna biru muda itu begitu membuat Sehun lupa akan segalanya.

Anak perempuan itu tersenyum melihat Sehun, "Aku sering melihatmu, dan akhirnya kau menyapaku," untuk pertama kalinya Sehun mendengar anak perempuan itu berbicara dan seakan menggema di ruangan.

Sehun melangkah mundur dengan perlahan, membuat anak perempuan itu kebingungan, "Ada apa? Kau tidak ingin bermain? Aku dan teman-teman ku akan melangsungkan acara minum teh. Kau tidak ingin bergabung bersama kami?" tanya anak perempuan itu dengan menyeringai dan menurut Sehun itu menyeramkan. Ditambah dengan yang anak perempuan itu sebut 'teman'-nya, hanya ada boneka yang terduduk rapih didepan mejanya.

Anak perempuan itu beranjak bangun dan mendekati Sehun yang masih berjalan mundur, "Ada apa? Tenang saja, temanku akan memperlakukanmu dengan baik. Mereka tidak nakal dan tidak jahat,"

Keringat dingin terus keluar dari kening Sehun. Ia takut? Tentu saja! Anak perempuan ini seperti seorang psycho, atau pemeran hantu anak-anak pada film horor yang pernah ia lihat.

Tiba-tiba wajah anak perempuan itu menjadi sendu. Ia duduk di lantai dan memeluk kakinya. Ia menangis!! Tangisannya begitu memilukan bagi yang mendengar. Sehun semakin merasakan hawa ancaman. Ia melihat boneka-boneka yang duduk dengan rapih itu menatapnya dengan sangat dingin dan mata menyala.

Tunggu!

Apakah boneka itu hidup? Sejak kapan? Dan bagaimana itu bisa terjadi?

Boneka berbentuk kelinci dengan penutup mata itu membuka suaranya, "Apa yang kau lakukan pada Yoona kami? Kau adalah anak yang nakal! Anak nakal pantas untuk dihukum!"

Anak perempuan yang Sehun tahu namanya adalah Yoona itu bangun dan menghadang tubuhku dan merentangkan tangannya, "Tidak, rabbit! Dia adalah temanku!"

Boneka rabbit itu menatap Yoona dengan sendu begitu pula boneka lainnya, "Kau tidak menganggap kami sebagai temanmu?"

"Jika kalian jahat padanya, aku tidak akan menganggap kalian temanku!" bentak Yoona, dan boneka itu kembali diam tidak bernyawa.

Setelah kejadian itu, saat Sehun terlempar ke dunia bayangan, ia selalu menemani Yoona. Ia menjadi lebih dekat dengan Yoona. Yoona membawanya berkeliling mengenalkan dunia aneh itu.

Tidak ada siapapun disana. Rumah bergaya Eropa itu memang hanya berisikan Yoona dan boneka-boneka anehnya. Rumah itu dikelilingi mawar hitam, menambah kesan mistis di rumah itu.

Bisa dipastikan, di dunia bayangan itu hanya ada Yoona. Yoona seorang. Tidak ada rumah lainnya selain rumah Yoona. Walau terkadang makhluk-makhluk aneh selalu lewat didepan gerbang rumah Yoona. Makhluk berbentuk ulat yang sangat besar mengeluarkan lendir hijau dari mulutnya, dan bodohnya Yoona menganggap makhluk itu menggemaskan.

Sehun benar-benar tidak mengerti tentang apa yang terjadi pada dirinya. Psikiater pun menganggap itu hanya halusinasi, tetapi semua itu terasa nyata untuk Sehun. Ia dapat menggenggam tangan Yoona. Ia dapat mengusap pipi Yoona, bahkan mencium bibir Yoona. Terpaksa, ia mengikuti alurnya. Entah sampai kapan ia akan berhalusinasi seperti ini.

Bahkan Sehun sudah merasa gila bahwa dirinya berteman baik dengan boneka-boneka milik Yoona. Ia mengikuti acara minum teh dengan boneka milik Yoona, bahkan ia berbincang ringan dengan boneka itu.

Yoona senang.

Ia senang bahwa Sehun dapat mengakrabkan dirinya dengan teman-temannya. Ia senang Sehun berbincang santai dengan teman-temannya.

Perasaan Sehun semakin lama semakin dalam pada Yoona. Ia jatuh cinta pada Yoona. Ia tumbuh bersama Yoona. Di umurnya yang 15 tahun dan mendapatkan kejadian aneh itu, terus berlanjut hingga umurnya menginjak 24 tahun. Yoona ikut tumbuh bersamanya. Ia menjadi gadis yang sangat cantik. Ia tidak banyak bicara seperti dahulu. Itu menambah pesona Yoona.

Sehun jatuh cinta pada Yoona.

Ia tidak sadar, jika perasaannya adalah sesuatu yang buruk di dunia bayangan. Yoona mendapatkan kemarahan besar dari boneka-boneka miliknya. Saat Sehun berkunjung, ia selalu melihat memar pada tubuh Yoona. Tetapi Yoona menutupi semuanya.

Hingga rumah bergaya Eropa itu terbakar.

Api biru melahap habis rumah Yoona dan seisinya. Sehun mencoba mencari keberadaan Yoona setelah api biru itu hilang. Semua boneka Yoona terbakar habis, tetapi ia belum menemukan jasad Yoona. Bahkan ia tidak menemukan serpihan-serpihan baju Yoona yang terbakar. Ia hanya ingin menemukan Yoonanya.

Semenjak kejadian itu, Sehun tidak pernah kembali terlempar ke dunia bayangan. Ia hidup normal. Ia mencoba melupakan semuanya dan menjalani hidup yang seharusnya ia jalani. Ia sudah terlalu lama terbuai dengan kehidupan dunia bayangan. Waktunya lebih banyak dihabiskan untuk dunia itu.

Saat ini, Sehun bekerja disebuah perusahaan besar di Seoul. Walau dirinya sudah terbilang mapan, ia tetap tidak mencari seorang kekasih. Bayangan Yoona selalu menghantuinya. Ia merindukan Yoona. Terkadang, jika ia ingin menjalin hubungan, ia akan teringat pada Yoona dan membatalkan niatnya. Di kepalanya penuh dengan Yoona. Bisa dikatakan, Yoona adalah cinta pertamanya.

Ia bertemu kembali dengan Yoona. Atau lebih tepatnya duplikat Yoona? Wanita yang menyerupai Yoona itu adalah atasannya. Pewaris sah Lim Corp. Dan nama wanita itu adalah...

Lim Yoona.



Sorry gaje.

short stories ✔Where stories live. Discover now