25. Eyes, Nose, Lips

3.9K 369 33
                                    

Aku menyakitinya.

Aku tahu bahwa aku menyakiti hatinya, menyakiti perasaannya.

Perasaan cintanya yang suci, memang tidak pantas untuk kudapatkan.

Aku membenci diriku.

Ketika ia menangis dihadapanku.

Matanya menggelap. Bukti bahwa aku menyakitinya terlalu dalam.

Hidungnya yang memerah. Bukti bahwa aku membuatnya menangis sepanjang malam.

Bibirnya yang kelu. Bukti bahwa ia tidak bisa berkata apapun padaku.

Aku yakin bahwa ia ingin memakiku, ingin memukuliku.

Aku mematahkan semua harapannya.

"Pergilah!"

Wanita yang berstatus sebagai kekasih dari Oh Sehun itu mengusir pria yang sudah lima tahun menjadi pengisi hatinya.

"Yoona, dengarkan penjelasanku,"

Yoona menatap Sehun dengan tajam, "Penjelasan? Apa yang harus kau jelaskan padaku? Irene mendatangiku dengan perut yang membuncit hasil benihmu, Oh Sehun! Menurutmu itu kurang jelas untukku?"

Sehun benar-benar terpukul. Melihat kekasihnya berlinang airmata. Oa memang bermain api dengan Irene, sahabat Yoona. Sehun mengira bahwa semua akan baik-baik saja. Irene tidak akan hamil, dan hubungan mereka akan tetap menjadi rahasia.

Tetapi benar seperti kata orang. Bangkai yang disembunyikan, semakin lama akan semakin tercium. Irene mengkhianatinya. Ia menjebak Sehun agar mabuk, dan bercinta dengannya tanpa pengaman. Dan bodohnya, wanita jalang itu tidak menemui Sehun, melainkan menemui Yoona, kekasihnya.

"Tinggalkan aku, Hun,"

Sehun mengusak wajahnya kasar, "Tidak, Yoona. Aku mencintaimu,"

Yoona menatap Sehun dengan penuh amarah, "Mencintaiku? Kau bercinta dengannya! Bercinta! Bukan hanya melakukan seks! Kau bercinta dengannya, Hun!"

"Yoona! Ini tidak seperti apa yang kau pikirkan! Aku dijebak, Yoona. Percayalah padaku,"

Yoona menunjukkan senyum getirnya. Dijebak? Apakah Sehun dijebak dalam waktu yang lama? Irene mengatakan bahwa ia sudah lama menjalin hubungan gelap dengan Sehun. Yoona tidak ingin berdebat lama dengan mengatakan apa yang Irene katakan. Ia hanya ingin sendiri saat ini. Ia harus mengusir Sehun sebisa mungkin.

"Pergilah! Kita bicarakan ini lain kali,"

"Tidak! Aku tahu bahwa kau tidak percaya padaku,"

"Yeah. Aku bodoh karena selama ini percaya padamu. Meletakkan kepercayaanku padamu merupakan kesalahan terbesar dalam hidupku,"

"Yoona.."

"Pergilah, Hun. Aku ingin sendiri,"

Sehun menghembuskan nafas beratnya. Yoona sudah membuang muka darinya. Sifat alami seorang Im Yoona jika membenci seseorang. Sehun sudah dibenci oleh Yoona. Itulah kenyataannya.

Sehun memilih untuk meninggalkan Yoona dan meninggalkan wanita itu sendiri. Yoona butuh waktu untuk menyendiri.

Selepas kepergian Sehun, Yoona mengambil koper yang berada disudut kamarnya. Ia membuka koper dan almari pakaiannya. Ia melipat satu persatu pakaiannya dan meletakkan di dalam koper. Tidak ada harapan lagi. Hubungannya dengan Sehun sudah tidak bisa dipertahankan. Walau mereka kembali bersama, mereka tidak akan pernah kembali seperti dahulu.

short stories ✔Where stories live. Discover now