"Aku adalah seseorang yang sulit untuk ditaklukan. Kehidupanku yang bebas, memakai obat-obatan haram, bermabuk-mabukkan, berkelahi, bermain wanita adalah kebiasaannya sehari-hari. Inilah kehidupanku. Hingga aku bertemu dengannya. Obat penenang untuk jiwaku. Im Yoona." - Oh Sehun
♣
"Sehun. Tolong hentikan semua ini, nak! Apa kau tidak sayang dengan tubuhmu?" seorang wanita paruh baya mencoba menghentikkan anaknya yang sedang berusaha untuk menanamkan jarum suntik yang didalamnya terdapat cairan ke tubuhnya.
Sehun mencoba melepas tangan ibunya yang mencegah jarum itu menembus kulit anaknya. "Diamlah, ibu. Aku membutuhkan ini! Hanya ini yang bisa membuatku tenang!"
Nyonya Oh pun berhenti, lebih tepatnya beliau menyerah. Anaknya sudah jatuh terlalu dalam di dunia haram itu. "Ibu akan berhenti. Lusa kau harus datang ke perjodohan dengan keluarga Kim."
Sehun masih tetap menusukkan jarum hingga jarum tersebut menembus kulit dan cairan di suntikan itu berkurang masuk ke dalam tubuhnya. "Hee.. Perjodohan?" Sehun terkekeh pelan. "Tidakkah ibu berpikir bahwa aku akan menjadikan perempuan, ah, lebih tepatnya putri tuan Kim itu budak seks ku?" lanjut Sehun.
"SEHUN! Berhenti berbicara kasar seperti itu!"
Bukan takut karena sang ibu memarahinya, Sehun justru tertawa keras. "Itulah diriku, bu. Kau tentu paham mengapa aku seperti ini. Kau meninggalkan ayah hanya untuk menikah dengan tuan Oh yang sangat kaya. Kau hanya menginginkan harta tuan Oh jatuh ke penurusnya." Sehun menunjuk dirinya sendiri. "Aku."
Sehun berdiri dan membelakangi ibunya. "Lucu bukan? Aku bukan darah dagingnya. Tetapi akulah pewaris seluruh hartanya. Bahkan mantan istrinya dan mantan putrinya tidak mendapatkan apapun. Kau membawaku ke rumah ini karena menginginkanku untuk menjadi pewaris harta tuan Oh. Mengubah marga ku. Dan meninggalkan ayah yang mencintaimu." lanjutnya dengan suara lantang.
"Kau tahu, ibu melakukan ini untukmu?"
Sehun berbalik menghadap ibunya dan tersenyum remeh. "Tidak. Aku hanyalah wadah untukmu. Tentu kau bisa mengambil alih perusahaan dariku yang masih bocah ingusan ini."
"Ibu tidak mencintai ayahmu yang mis-"
"Pergilah dari kamarku!" titah Sehun dengan pandangan tajam menatap ibu kandungnya sendiri.
"Aku akan menurutimu datang ke perjodohan itu. Bukankah itu syarat agar kekayaan tuan Oh jatuh padaku? Niat busukmu terlalu terlihat, ibu." lanjutnya.
Tanpa pikir panjang, nyonya Oh segera keluar dari kamar putranya dengan wajah yang memerah karena amarah yang membuncah.
Sehun menjatuhkan dirinya ke ranjang berukuran king size miliknya. Berpikir bahwa kehidupannya sungguh memuakkan. Kehidupan yang membuatnya liar dan tak terkendali. Terkadang dirintmya ingin menghentikan semua hal yang haram itu. Tetapi entah mengapa, itu justru membuatnya semakin gila.
Ia bangkit dari tidurnya, mengambil jaket kulitnya yang tersampir di kursi kerja, mengambil kunci mobil yang berada diatas meja kerjanya, menuruni tangga, memasukki mobilnya, menyalakan mesin mobil dan diakhiri dengan menginjakkan pedal gas.
Kemana ia akan pergi? Tentu saja ke sebuah club malam milik temannya, Park Chanyeol.
Bukankah malam ini adalah malam yang tepat untuk melepaskan sperma ke dalam rahim seorang jalang?
YOU ARE READING
short stories ✔
CasualeBeberapa chapter mengandung unsur DEWASA. Bijaklah dalam membaca. Anak di bawah umur, tolong urungkan niatnya untuk membaca, karena sudah diperingatkan mengandung unsur DEWASA.