1

576 75 32
                                    

Wanita berambut coklat itu melewati koridor sekolahnya yang sepi. Tetapi masih ada saja 1,2 atau 3 orang yang berlalu lalang di sekitar kampus ini. Jam masih menunjukan pukul 06.15 pagi, sedangkan kampus akan di mulai pukul 07.00pagi. Yah, gadis berambut coklat yang dikuncir kuda itu, dan jangan lupa kulit coklatnya yang membuat dia tampak manis sekali. Dia adalah Ariana Grande, gadis baik, pintar, cantik, dan pendiam. Oh tidak, dia sebenarnya gadis periang tapi itu dulu, tidak dengan sekarang setelah kedua orang tuanya meninggal diwaktu Ariana berumur 15 tahun. Dan Ariana tinggal bersama ibu dan kakak tirinya. Tapi ketahuilah ibu dan kakak tirinya selalu berlaku kasar pada Ariana. Ariana seringkali mendapatkan omelan, dipukul, dibentak, dan semacamnya yang membuat Ariana tidak tahan dengan kehidupannya. Maka itu Ariana lebih suka datang pagi- pagi sekali agar ia tidak ingin mendengarkan bentakkan dan caci makinya yang membuat Ariana selalu menangis.

Setelah sampai didepan perpustakaan ariana lekas masuk dan membaca buku yang akan di pelajarinya nanti. Ariana lebih suka ke perpus dari pada harus ke kelas ataupun ke kantin.

06.50

10 menit lagi bell akan segera di bunyikan. Ariana segera membereskan buku-bukunya. Dan berjalan keluar dari perpustakaan menuju ke kelasnya.

Saat sedang berjalan menuju kekelasnya. Di berlawanan arahnya terdapat pria yang ingin dia jauhinya. Tidak, Ariana sangat takut dengannya. Bagaimana tidak pria yang cool, tampan, yang seperti bak dewa yunani itu memiliki sifat yang membuat semua orang takut serta tunduk padanya.
Siapa lagi kalau bukan
Justin Bieber.

Cowok famous di universitas ini, yang selalu di kagumi oleh kaum hawa. Tapi siapa sangka dengan kebalikan wajah tampannya memiliki sifat kekejaman, sehingga membuat semua orang yang memujinya harus berfikir dua kali.

Ariana ingin berbalik kembali tetapi itu bukan ide yang bagus. Karena sebentar lagi pelajaran akan segera dimulai. Satu-satunya cara agar dia tidak diketahui olehnya adalah pura-pura tidak melihatnya. Yah itu yang terlintas dikepala Ariana sekarang.

Dengan rasa takut dan gugupnya, Ariana menundukkan kepalanya, dan berjalan dengan biasanya. Walaupun sekujur tubuhnya sangat gugup sekali.

Saat mereka sudah sangat dekat, Ariana masih saja menundukkan kepalanya enggan untuk mendongak ataupun melihat lurus kedepan. Saat Ariana merasa Justin sudah hampir sangat dekat, dihati Ariana mengucapkan doa- doa meminta pertolongan kepada tuhannya. Agar Justin tidak melihat kearahnya.

Tanpa disangka, Justin melewatinya begitu saja. Ariana tidak tahu apakah Justin melihatnya atau tidak. Tetapi melihat Justin melewatinya begitu saja, itu artinya Justin tidak melihatnya. ariana menghembuskan nafasnya lega. Tuhan mendengarkan doa nya.

Tetapi bagaimana jika tuhan berkata lain.

Tangan kekar menarik kasar  pergelangan tangan Ariana. Dan menyudutkannya kearah tembok. Arianapun tersentak kaget dan merasakan pergelangan tangan dan punggungnya sakit semua. Memejamkan kedua matanya adalah salah satu cara Ariana untuk tidak melihatnya. Yah.. Ariana tahu siapa yang dihadapannya sekarang. Tanpa membuka matanya pun dia sangat mengenalinya, tercium bau parfum yang sangat familiar di indara penciumannya. Wangi musk bercampur mint. Harum wangi yang sangat Ariana kenali.
Justin Bieber

"Buka matamu." kesan dingin yang terlontar dari mulutnya, mampu membuat sekujur tubuh Ariana menjadi tegang.

"Aku bilang buka matamu." seru Justin sekali lagi dengan suara yang dingin dan penuh penekanan.
Ariana masih enggan membuka matanya. Dia takut, sangat takut sekali jika dia membuka matanya bukan bumi yang dia lihat tetapi iblis neraka yang sangat ditakuti olehnya.

Selama Ariana masih memejamkan matanya, Ariana tidak mendengar lagi suara yang terlontar dari mulut pria itu. Yang ia rasakan hanya hembusan nafas yang menerpai wajahnya.

Ariana meringis begitu dia merasakan tangannya yang dicengkram begitu erat dan kuat. Ariana yakin pergelangan tangannya pasti akan membekas.

"Jika kau tidak membuka matamu, akan kupastikan hidupmu akan berakhir detik ini juga."

Mendengar ancaman yang terlontar dari mulut pria itu. Mampu membuat Ariana bergidik ngeri dan merasakan ketakutannya bertambah. Ariana tidak ingin akhir hidupnya ditangan pria itu. Masih banyak yang harus Ariana selesaikan didunia ini.

Perlahan-lahan Ariana membuka kedua kelopak matanya. Dan di saat itulah air matanya meluncur begitu saja di pipi mulusnya.

Pertama kali yang ia lihat adalah seorang pria dengan mata elangnya yang tajam, membuat Ariana ingin sekali mengakhiri hidupnya saat ini juga. Bagaimana tidak sorot mata yang memancarkan kemarahan dan kebencian itu sedang menatap kearahnya. Ariana yakin, pria yang dihadapannya ini amarahnya sedang menggebu-gebu.

_________

Ini cerita pertama saya.
Awalnya saya ragu untuk membuatnya. Tapi dengan keyakinan yg kuat jadi begitulah.
Maaf jika ceritanya gk jelas. Dan saya mohon untuk tidak mencibir di kolom komentar saya kecuali keritikan dan pendapat anda dengan cerita saya.

Saya tegaskan sekali lagi. Kalau cerita ini yg berjudul "SORRY" hasil pemikiran saya sendiri.

Saya hanya manusia biasa yg ingin menjadi baik.

Maafkan saya atas curhatan saya yg diatas😁

Dan maaf kalau updatenya lama.

Vote+coment

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang