2

322 61 33
                                    

Ariana POV

"Kumohon, lepaskan aku." ucapku lirih.

Justin masih belum melepaskan tanganku. Dia masih tetap mencegal kedua tanganku dan menatapku dengan tatapan dinginnya itu.
Ku akui dia memang psycopath.

"Kenapa kau lewat di hadapanku huh." ucap Justin penuh dengan penekanan di setiap perkataannya.

"Kau tahu bukan kalau aku ini sangat muak melihatmu." lanjutnya.

Aku tidak tahu mengapa Justin sangat membenciku. Sampe-sampe aku lewat dihadapannya saja dia sangat marah padaku. Tuhan apa salahku ini.

"Ma..maafkan aku. Aku tidak ber..."

"CUKUP!!" bentaknya.

"aku tidak ingin mendengar ucapan sialanmu itu, yang aku mau jangan pernah kau muncul dihadapanku." tegasnya.

PLAK!!

Satu tamparan mendarat dipipiku. Ini sangat perih sekali. Sakit. Menyakitkan. Itu yang aku rasakan dipipiku. Bahkan siswa-siswi yang berada disekitar sini hanya dapat diam dan melihatku dengan wajah prihatin. Karena mahasiswa di kampus ini tahu sifat kekejaman Justin melebihi seorang psycopath. Maka dari itu siapa yang berurusan dengan Justin, hidupnya tidak akan merasa tenang. Begitupun denganku.

"Jangan pernah kau berfikir hidupmu masih lama lagi. Karena kematianmu ada di tanganku. Dan kau harus ingat itu." ucapnya dengan melepaskan cekalan ditanganku dengan kasar. Dan pergi berlalu begitu saja dari hadapanku.

Author POV

Ariana masih memegangi pipinya yang habis ditampar oleh Justin tadi. Gadis itu masih menangis karena mengingat perlakuan Justin padanya. Ariana melihat pergelangan tangannya. Disitu terdapat memar merah yang sedikit kebiruan.

Ariana menghapus air matanya cepat dan pergi begitu saja ke toilet. Dia tidak ingin di pertontonkan oleh mahasiswa yang berada di kampus ini. Dia hanya ingin ketoilet.

Sesampai ditoilet Ariana membasuhkan wajahnya dengan air. Dan melihat pantulan wajahnya dicermin. Pipi dikirinya sedikit memerah. hanya sedikit. Tapi perih dipipinya yang membuat Ariana terus menumpahkan air matanya.

'Kenapa dihadapan pria itu aku selalu lemah tidak berdaya.' batinnya.

Ariana melihat jam yang ada di ponselnya. Oh god. Dia terlambat 10 menit di pelajaran pertamanya. Ariana menghapus sisa air matanya dan mengelap wajahnya yang basah. Lalu keluar dari toilet dengan sedikit berlari menuju ke kelasnya.

_____0o_____

Ariana merapihkan buku-bukunya dan keluar dari kelasnya. Ariana sudah tidak memiliki jam pelajaran lagi hari ini. Dia berjalan keluar dari kampusnya dan pergi menuju taman yang sering ia kunjungi. Ariana tidak ingin pulang. Percuma kalau dia pulang pasti ibu tirinya selalu bicara dengan dirinya kalau ibu tirinya tidak ingin melihat wajah Ariana. Maka itu Ariana setiap pulang dari kampus dia tidak langsung pulang melainkan ke taman terlebih dahulu.

Di taman Ariana hanya membaca novel. Dan kadang mendengarkan musik dari ponselnya. Dia merasa nyaman dan aman di taman ini. Tapi tidak untuk ini.

Sebuah buku mendarat di pangkuannya. Ariana mengernyitkan dahinya. Buku siapa ini. Ariana mendongak dan melihat kedepan. Wajah datar dan tatapan tajamnya itu mampu membuat Ariana menunduk seketika.

Kenyamanan Ariana hilang begitu saja saat dia melihat siapa yang berada di depannya itu.
Justin bieber.

"Kerjakan tugasku ini. Dan besok pagi kau harus datang ke kelasku untuk mengembalikan bukuku.
" ucapnya dingin.

"Dan ingat jangan sampai telat atau kau akan tahu akibatnya." lanjutnya dan pergi begitu saja.

Ariana hanya dapat menghembuskan nafasnya. Ini sudah biasa untuk Ariana. Mengerjakan tugas pr nya Justin.

Ariana memasukkan buku Justin kedalam tasnya dan pergi meninggalkan taman. Dia harus pulang karena cuaca saat ini sedang mendung dan artinya sebentar lagi hujan akan segera turun.

Ariana berjalan menuju halte. Menunggu bus yang akan mengantarkannya pulang. Ariana selalu pulang dengan angkutan umum ataupun bus.

___________

Part ke2 agak gk jelas yah.. Heheh sorry ya...
Btw dikit lagi udah mau libur akhir tahun. Insyaallah sering- sering gw update lah..

Tunggu kelanjutannya ya..

Vote+coment kalian sangat berharga buat makin semangat updatenya.

See you guys

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang