SORRY

30

Utamakan vote terlebih dahulu agar aku tambah semangat untuk lanjutin cerita ini😊

.
.
.

.
.
.

Ariana melihat menu makan siangnya yang begitu menggoda. Lagi-lagi Bi Sum membuatkan makanan khas indonesia, yaitu soto Tangkar dari daerah Betawi.

Melihatnya saja sudah membuat perut Ariana keroncongan dan Ariana langsung saja mengambil sendok lalu mencicipi kuah dari soto tersebut.
Benar-benar nikmat, batin Ariana berseru.
Arianapun mengambil nasi yang sudah tersediakan lalu memasukan soto itu dengan sedikit ketempat nasinya dan menyendokkan makanan itu kearah mulutnya.
Ariana tersenyum senang karena Bi Sum sangat pandai memasak.

Ceklek

suara pintu terbuka dan masuklah Bi Sum sambil membawa satu piring lagi untuk Ariana.

"Apa itu Bi? baunya sangat lezat sekali," ucap Ariana penasaran.

"Ini adalah kerak telor. Makanan ini juga khas dari betawi." Jelas Bi Sum.

"Wow, aku ingin mencicipinya. Bolehkah?" Tanya Ariana.

"Tentu saja, inikan untukmu." Ucap Bi Sum lalu memberikan kerak telor itu pada Ariana.

"Terimakasih,"

Ariana mencicipi kerak telor tersebut dengan memejamkan matanya.

"Ini lezat. Aku suka Bi," ucap Ariana riang.

"Kalau begitu habiskan." Bi Sum tersenyum senang karena melihat Ariana yang begitu sangat menyukai masakannya.

Arianapun menghabiskan semua makanan tersebut tanpa tersisa sedikitpun dari piring itu.

Setelah menghabiskan makanannya Ariana menguap karena mengantuk. Mungkin ini gara-gara kekenyangan.

Bi Sum pun menyuruhnya untuk tidur karena masih jam 2 siang. Ariana hanya mengaguk karena benar-benar sudah mengantuk.

Ditempat yang sama Justin keluar dari mobil lamborgininya yang berwarna hitam. Tak lupa kacamata hitam yang terpakai dimatanya membuat ketampanannya bertambah.

Dengan datarnya Justin langsung menuju ke pintu utama villa ini.
Lalu menekankan bell yang terdapat pada pinggir pintu tersebut.

Justin melepaskan kacamata hitamnya saat suara pintu terdengar. Dan munculah wanita paruh baya yang berpakaian seperti pelayan.

"Maaf, dengan siapa ya?" Tanya Bi Sum karena Bi Sum tidak mengenali orang ini dan juga sedikit was-was karena tidak pernah ada orang yang mengetahui villa ini kecuali tuannya.

Justin tidak menjawab dan hanya memberikan kartu tanda dirinya. Bi Sum mengambilnya dan melihat-lihat, masih tidak mengerti.
Justin yang melihat itu berdecak.

"Saya disini ingin mengambil nona Ariana." Ucap Justin akhirnya.

"Ma.. maaf tuan, disini tidak ada yang bernama Ariana," ucap Bi Sum bohong. Bi Sum teringat ucapan tuannya untuk tidak boleh memberitahukan pada siapa pun jika Ariana disini.

"Tidak usah berbohong. Aku tau jika Ariana ada disini."

"Tap.. tapi saya bener-"

"Apa kau ingin di pecat oleh tuan mu hah? Biar aku hubungi tuanmu." Ucap Justin sambil merogoh saku celanannya.

Bi Sum yang melihat itu langsung saja menghentikannya.

"Jangan tuan. Kumohon jangan," ucap Bi Sum lirih.

"Kalau begitu biarkan aku masuk."

"Baiklah," akhirnya Bi Sum pun pasrah dan mengizinkannya.

Saat Justin masuk kedalam pintu rupanya ada beberapa pengawal yang kini berjalan menghampiri dirinya.

"Maaf tuan, anda tidak boleh masuk tanpa persetujuan tu-"

"Aku bahkan sudah izin dan menyuruh untuk mengambil gadis itu." Ucap Justin memotong ucapan pengawal tersebut.

Pengawal itupun menengok kearah pengawal lainya lalu tatapannya kembali lagi kearah Justin yang kini sudah bosan meladeni ucapan tidak penting dari semua orang yang ada disini.

"Kami akan menghubungi tuan kami terlebih dahulu."

"Untuk apa?"

" hanya untuk memastikan."

Ck.

"Kau hubungi saja tuanmu, aku ingin kekamar gadis itu."

"Tidak bisa tuan."

" kenapa? Kau takut aku akan membawanya kabur huh?"

Pengawal itu hanya diam.

"Tenang saja. Kau hubungi saja tuanmu aku hanya kekamarnya saja untuk melihatnya."
Setelah mengatakan itu Justin langsung berlalu melewati para pengawal yang kini terdiam membiarkannya.

Justin telah sampai dilantai atas dan matanya melihat- lihat kearah pintu pintu yang ada disekitarnya.

Shit

Justin mengumpat karena ia tidak tau dimana kamarnya yang terdapat sosok Ariana. Justin tidak mungkin kan memeriksa semua ruangan yang ada disini.

"Kamar nona Ariana ada di paling ujung pintu yang berwarna coklat tuan," ucap seorang yang ada dibelakang Justin.

Justin menengok kebelakang dan mendapati Bi Sum. Rupanya Bi Sum dari tadi mengikutinya dari belakang. Dan saat melihat Justin yang kebingungan, Bi Sum seperti tau apa yang ada di pikiran Bi Sum.

"Terimakasih," ucap Justin sopan tetapi tidak tersenyum.

Bi Sum mengangguk lau permisi untuk pergi kedapur. Dan Justin melanjutkan jalannya menuju ruangan yang ingin ditujunya.

Justin melihat pintu berwarna coklat didepannya. Dan tanpa pikir panjang ia pun membuka pintu itu perlahan. Mengintip kepalanya sedikit kearah pintu tersebut hanya untuk memastikan.

Pertama yang Justin lihat adalah kamarnya yang gelap, tetapi Justin masih dapat melihat kamar tersebut dari celah-celah jendela yang terdapat diatas. Dan anehnya gorden dikamar ini tidak dibuka sama sekali. Entahlah.

Justin menutup pintu kamar tersebut dan menghampiri jendela, lalu membuka sedikit gorden agar pencahayaannya bisa masuk kedalam ruangan. Justin meneliti kamar ini dan berhenti tatapannya pada satu objek yang membuatnya terdiam ditempat.

Deg

Gadis itu yang kini sedang terlelap membuat jantung Justin berdetak. Dan Justin tidak tau apa itu artinya.
Dan gadis itu adalah Ariana yang kini tidur dengan anggunnya dimata Justin. Wajah yang polos dan damainya seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal ia sedang diculik dan dikurung di villa ini.

Justin menghampiri ranjang tersebut yang di tempati oleh Ariana. Menempatkan bokongnya dipinggir ranjang dan tangan kanannya perlahan-lahan ingin menyentuh pipi mulus Ariana. Mengusapnya perlahan agar ia tidak terbangun.
Justin menyeringai.

"Akhirnya aku menemukanmu."

_______0o_______

Maaf atas keterlambatannya. Aku baru saja selesai USBN/ USP. dan 2 minggu lagi UNBK😴 aku minta doanya buat kalian semua😉 dan untuk orang2 yg juga akan menghadapi UNBK smoga dilancarkan😘

Vote+coment😙

See you

(

14032020)