Ariana mengusap cairan kental berwarna merah di bawah lubang hidungnya dengan tissue. Ariana menatap nanar pada tissue yang terdapat noda merah. Lagi dan lagi Ariana hanya menghela nafasnya pasrah saat mengetahui jika penyakitnya bertambah parah. Ariana hanya pasrah dan mencoba menjalankan takdirnya yang menurutnya sengsara ini. Toh, jika takdir jalan hidupnya sudah seperti ini mau diapain lagi. Kita hanya menjalankan. Karena hidup di dunia tidak selamanya.
Dan akan kembali lagi pada yang maha Kuasa.Ariana membuang tissuenya di tempat sampah yang sudah tersedia dikamarnya. Lalu Ariana berjalan menuju kearah balkon. Melihat langit yang mulai keorenan karena hari sudah sore. Ariana melihat jam di dinding kamarnya. Jam menunjukan pukul 16.45 sore.
Terlintas di pikirannya untuk sekedar berjalan-jalan di taman pada sore hari mungkin menyenangkan. Senyumnyapun terukir di bibirnya. Ibu Deli dan kak Nadine juga sedang tidak ada dirumah. Mereka pergi berbelanja ke mall.
Ariana berjalan keluar rumah dan mengambil sepeda miliknya. Sepeda ini memang sudah jelek, tetapi masih bisa di gunakan. Ariana masih ingat saat kakek memberikan sepeda ini untuk dirinya. Yah, kakeknyalah yang memberikan ini saat dirinya masih duduk dibangku SHS.
Ariana mengayuh sepedanya menuju taman yang berada di komplek ini.
Sesampai di taman Ariana melihat banyak orang yang sedang bersantai duduk dibangku taman, ada juga yang berfoto, bercanda, anak kecil yang sedang berlarian kesana kemari, bahkan ada juga yang sedang berpacaran. Ariana hanya tersenyum melihat mereka semua yang nampak bahagia. Ariana juga melihat orang yang berdagang di pinggir taman ini. Yang menjadi perhatian Ariana adalah anak kecil yang berteriak-teriak pada penjual ice cream karena ingin membelinya. Itu nampak lucu bagi Ariana.
Ariana menjalankan sepedanya lagi menuju bangku taman yang terletak di bawah pohon.
Saat Ariana masih menjalankan sepedanya dan melihat-lihat di sekelilingnya, Ariana melihat anak perempuan yang sedang berlari sambil membawa permen kapas di tangan kanannya. Saking senangnya, anak kecil itu sampai tidak melihat jika dihadapanya ada batu kecil. Akhirnya anak kecil itu tersandung dan terjatuh di rerumputan taman itu.
Ariana yang melihat semua itu langsung saja berlari hendak menolongnya dan meninggal kan sepedanya begitu saja.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Ariana sambil membantunya berdiri.
Anak kecil itu mendongakan kepalanya keatas untuk melihat siapa yang tengah menolongnya. Anak itu hanya tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya untuk menjawabnya.
"Terimakasih ya kak" ucapnya sambil tersenyum.
Ariana hanya menanggapi dengan senyuman dan mengelus kepala anak yang menurutnya umur 5 tahun itu.
"Boleh aku tau nama kakak?" Tanya nya.
Ariana menurunkan kedua lututnya untuk menyamakan tingginya dengan anak kecil itu.
"Nama kakak Ariana Grande. Kau bisa memanggilku Ariana." Jawab Ariana.
"Nama kakak sangat cantik, sama seperti orangnya yang cantik." Pujinya.
Ariana terkekeh.
"Kau juga sangat cantik anak manis. Dan si cantik ini siapa namanya?" Tanya Ariana sambil mencolok hidung anak kecil itu."Namaku Jasmyn Bieber, kakak bisa memanggilku Jazzy." Jawab Jazzy sambil juga mencolok hidung Ariana.
"Tuh kan namamu juga cantik sama seperti orangnya yang mirip princes ini."
"Tapi kakak lebih cantik. Lihat saja rambut panjang kakak yang di kuncir keatas itu." Ucapnya sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY
General FictionRasa cintaku tertutupi oleh Dendamku Justin Bieber Kenapa harus aku yg selalu di sakiti, aku salah apa padamu? Bisakah ini berakhir dengan kebahagiaan? Ariana Grande _______ PRIVAT ACAK SILAHKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU DAN JANGAN LUPA VOTE YA MAKASIH