5

277 52 9
                                    

Ariana berjalan di sepanjang koridor kampusnya dengan tatapan kosong dan wajah yang sangat pucat sekali. Yah, tadi pagi-pagi sekali Ariana dibangunkan oleh ibu tirinya itu untuk membersihkan rumah terlebih dahulu. Entah kenapa pagi-pagi sekali ibu tirinya itu sudah bangun. Yang Ariana tahu, ibu tirinya itu paling malas bangun kurang dari jam 6 pagi. Biasanya ibu tirinya itu bangun di jam 7 atau 8 atau 9 pagi. Entahlah Ariana tidak ingin tahu masalah itu. Batinnya
Tapi untung saja Ariana tidak telat datang ke kampusnya ini. Jika dia telat, pasti dia akan terkena hukuman oleh dosen killernya itu.
Membayangkan itu membuat Ariana bergidik ngeri. Sudahlah lupakan saja. Toh dia tidak telat sama sekali.

Saat Ariana masih berjalan menuju ke kelasnya. Ariana merasa kepalanya sangat pusing sekali. Ariana berfikir ini pasti akibat dia belum sarapan pagi. Dan ditambah lagi pekerjaan rumahnya yang membuat tubuhnya tambah lemas.
Saat Ariana ingin  melanjutkan langkahnya yang terhenti tadi. Seketika tubuhnya linglung dan gelap menyerangnya. Dan setelah itu dia tidak tahu apa yang terjadi lagi. Tubuh Ariana ambruk begitu saja.

____0o____

Ariana perlahan membuka kedua kelopak matanya. Pertama yang dia lihat adalah langit ruangan yang berwarna putih itu. Ariana mengingat-ingat kembali apa yang terjadi pada dirinya.

Selintas bayangan saat dia pingsan di koridor kampusnya tadi pagi menjadi bukti kenapa dia ada di sini.

Yang ada dipikirannya sekarang ini adalah siapa yang membawanya ke UKS? Batin Ariana bertanya.

Memikirkan itu membuat kepala Ariana menjadi tambah pusing. 

Ariana bangun dari bangkar itu dan langsung keluar dari ruangan UKS ini menuju taman belakang kampus. Dia ingin memakan sarapannya di taman belakang kampus.

Sesampai ditaman Ariana mendudukan bokongnya di tempat duduk yang berada ditaman ini.

Ariana mengeluarkan bekalnya yang tadi pagi sudah ia siapkan untuk dirinya. 1 buah sandwich sudah sangat cukup untuk dirinya sarapan dipagi hari ini. Oh tidak mungkin ini bukan sarapan pagi lagi. Melainkan jam makan siang. Karena hari sudah siang. 

Ariana mengambil sandwich nya dan langsung memakannya.  Entah kenapa hari ini Ariana begitu sangat lapar sekali dan mudah kelelahan. Apa Ariana sakit batinnya.
Ariana menggeleng-gelengkan kepalanya. Menghilangkan pikiran negatif itu dari pikirannya. Toh, dia sehat-sehat saja. Mungkin ini hanya kelelahan.

Ariana memasukkan tempat bekalnya kedalam tas setelah selesai menghabiskan makanannya itu.  Dan mengambil air minumnya. Diteguknya air itu sampai setengah botol dan memasukkannya lagi botol air minumnya kedalam tas. 

Walaupun Ariana belum terlalu kenyang. Tapi setidaknya perutnya sudah terisi.

Ariana melihat jam di handphone jadulnya itu. Rupanya sudah jam 12 siang.  Hah.. Ariana menghembuskan nafasnya kasar. Dia sudah melewati 2 mata kuliah pelajarannya hari ini.

Ariana bangun dari duduknya. Ariana berjalan masuk kedalam gedung kampus. Tujuannya adalah dia ingin ke perpustakaan  untuk menunggu mata jam kuliahnya yang ke3.

Saat Ariana ingin masuk kedalam perpus. Ariana  dibawa kaget oleh seorang yang tengah keluar dari dalam perpus.

Justin bieber yang kini sedang menatapnya dengan wajah datar dan tanpa ekspresinya itu Baru saja keluar dari tempat yang jarang Justin masuki. Dan ini merupakan keajaiban dunia bagi seorang Justin bieber. Keren bukan.

Tapi bukan itu yang ada didalam pikiran Ariana. Tetapi yang  dipikirannya itu adalah tatapan Justin yang mengarah padanya.

Tatapan ekspresi yang sulit dibaca. Dan itu membuat Ariana menahan nafasnya detik itu juga. Dan juga merasa gugup jika dipandang seperti itu.

Entah angin lewat dari mana mereka berdua masih saja saling bersitatap. Enggan diantara mereka untuk memulai menghentikan tatapannya itu.
Ariana dengan wajah gugup dan takutnya. Sedangkan Justin dengan wajah datarnya.

Drrtt drrtt

Getaran ponsel Justin menyadarkan Justin dari tatapannya itu.

Justin mengambil mengambil ponsel didalam sakunya. Dan melihat siapa yang menghubunginya.

Saat Justin ingin menerima panggilannya. Justin kembali menatap kearah Ariana yang berdiri dihadapannya seperti patung yang tidak bergerak sama sekali.

Sekilas dia melihat kearah Ariana dan langsung pergi begitu saja dari hadapan Ariana.

Ariana yang melihat Justin menjauhinya merasa aneh dan hingung pada Justin.

Bingung karena Justin tidak memarahinya.
Bingung karena Justin tidak mencaci makinya.
Bingung karena Justin tidak melakukan hal-hal yang menyakiti pada dirinya.

Bahkan Ariana masih ingat tempo hari saat Justin mengucapkan kalau Justin sangat muak jika ia lewat ataupun berada dihadapan Justin.

Tapi tadi.

'Ah,  sudahlah. Bukankah itu bagus. Dia tidak memarahiku untuk hari ini. ' batinnya.

________

Ada yang masih ingat dengan cerita ini. Mudah2an ada ya.
Sorry banget gw baru update karena kenapa?
Tugas gw di semester 2 ini sangat banyak bangett😔 lebay. 😁😁
Saking banyaknya sampe-sampe ide otak gw jadi buntu buat nerusin cerita ini.
Jadi tolong dimaklumi ya. 😊
Dan tadi juga gw rencananya mau update jam 7. Eh malah sebagian ceritanya kepotong trus ngilang lagi. 😣 tapi gpp lah mungkin lagi error kali ya.

Btw
Welcome to februari😊
Bulan kelahiran yg gw tunggu2 akhirnya datang juga😄.

Selamat malam semua.
Comen guys!!

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang