8

231 43 3
                                    

Belum di edit
.
.
Vote dulu baru baca ya guys
.
.
Happy Reading😉
_________________________________

Ariana tertidur di teras depan rumahnya dengan posisi duduk bersandar di depan pintu sambil memeluk kedua lututnya dan membenamkan wajahnya di lututnya. Ariana terkejut saat tiba-tiba ada yang membukakan pintunya dan ia hampir saja terjatuh ke belakang kalau saja ia tidak langsung tersadar.

"Kenapa kau ada disini? " Tanya ibu tirinya itu yang bernama Deli.

"A.. Aku ketiduran bu. " Ariana langsung saja bangkit saat ia melihat deli yang membukakan pintunya.

"Kenapa bisa kau ketiduran disini? " Tanyanya lagi sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

"Semalam saat aku pulang pintunya sudah terkunci. " Jawab Ariana lirih.

Deli yang sudah tahu saat tadi malam ia sengaja mengunci pintunya hanya tersenyum mengejek.

"Siapa suruh kau pulangnya lama sekali, lagian juga tidak biasanya kau pulang malam. Apa kau sudah menjadi jalang di luaran sana. Sampe-sampe kau pulang selarut itu." Ejeknya kepada Ariana sambil menatapnya dengan jijik.

Ariana menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak terlintas di benaknya jika ia berbuat hina seperti itu. Membayangkan dirinya yang memperjualkan tubuhnya kepada pria-pria hidung belang yang di luaran sana sudah membuatnya merasa terhina. Apalagi kalau itu sampai terjadi, ia akan merasa jijik pada dirinya sendiri.

"Tidak-tidak. Aku tidak mungkin berbuat seperti itu. Aku hanya pergi mengunjungi makam ibuku saja. " Ucap Ariana membenarkan.

"Cih.. Mana mungkin kau mengunjungi ibu mu itu yang sudah mati sampai larut malam. "

"Ta.. Tadi malam saat aku ingin pulang, tiba-tiba hujan turun. Dan aku berteduh di halte sampai hujanya reda. " Ariana sengaja berbohong pada Deli. Mana mungkin Ariana mengatakan jika dirinya menunggu Justin di halte sampai berjam-jam. Lagian juga tidak sepenuhnya ia berbohong karena ia juga menunggu hujan reda di halte.

"Alasan. Lebih baik kau segera kedapur, buatkan aku dan kakakmu sarapan pagi. " Titahnya tegas.

Ariana hanya mengangguk dan langsung masuk kedalam rumah.

_____0o_____

Ariana terduduk di bangku taman rumah sakit dengan wajah pucatnya. Pikiranya terus mengiang-ngiang akan ucapan dokter barusan.

Tak terasa air matanya mengalir begitu saja di pipi mulusnya. Apa yang di takutinya selama ini ternyata terjadi juga.

Ariana memejamkan kedua matanya sambil terisak. Air matanyapun semakin deras mengalir di pipinya. Ia tidak peduli jika di lihat oleh orang-orang yang berada di taman ini. Tidak ada rasa malu lagi pada dirinya. Yang ada adalah rasa kesedihan dan kepedihan. Sedih karena hidupnya selalu semenyedihkan ini dan pedih karena menderita akan nasipnya yang di jalani.

' apa salahku padamu Tuhanku. Apa kau sedang menghukumku. Tapi apa salahku. Kau mengambil kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi, kau mengambil kebahagiaanku yang dulu aku selalu di sayangi olehnya. Dan sekarang kau memberikan penyakit sialan itu lagi pada ku.

Aku lelah dengan semua ini.

Maafkan aku jika aku salah.

Kembalikan kebahagiaanku seperti dulu.

Aku tidak mau seperti ini.

Dunia sangat kejam padaku.

Aku selalu di kasarin dan di salahkan.

Padahal aku tidak tahu apa salahku.

Aku tidak punya siapa-siapa lagi disini.

Tidak ada yang tahu ake se menderita ini. Hanya kaulah yang tahu.

Tidak ada tempat curhat selain kepadamu.

Jadi tolong. Maafkan aku dan kembalikan kebahagiaanku.'
Batin Ariana menjerit merasapi kehidupannya ini.

Ariana menghapus kasar air matanya. Dia tidak boleh cengeng. Dia tahu mungkin kedua orang tuanya sedang melihat dirinya yang sedih diatas sana. Ariana tidak mau jika kedua orang tuanya juga akan sedih jika melihat ia sedih seperti ini.

Ariana mengambil tas disampingnya dan beranjak dari duduknya. Mungkin berjalan-jalan di sore hari akan membuat dirinya bisa lebih tenang. Dan melupakan akan kesedihanya. Ia mengiklaskan jika penyakitnya datang lagi. Toh, ini juga sudah takdirnya. Dia hanya perlu menjalankanya saja. Semua sudah diatur oleh yang diatas. Dan Ariana harus menikmatinya manis maupun pahitnya hidup ini. Pikir Ariana.

Jika kalian bertanya kenapa Ariana tiba-tiba berada dirumah sakit. Aku akan menjelaskanya.

Ariana dihukum oleh gurunya karena ia terlambat datang ke sekolah. Itu juga karena dia harus beres-beres rumah terlebih dahulu dan membuatkan sarapan.

Dan saat Ariana sedang menjalankan hukumannya yaitu lari mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali putaran tiba-tiba saat baru 5 putaran ia sudah jatuh pingsan tak berdaya. Apalagi ia juga lari-larian saat berangkat sekolah tadi pagi. Karena Ariana tertinggal oleh busnya. Dan Ariana terpaksa harus berlari sampai ke campusnya karena ia sudah terlambat.

Dan saat tiba di campus Ariana langsung saja di hukum karena keterlambatannya dan di suruh mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali. Dan parahnya lapangan itu sangat luas sekali.

Ariana pingsan dan langsung di bawa ke UKS. Saat sadar, tubuh Ariana sangat lemas, muka pucat, dan hidungnyapun mengeluarkan darah. Disitulah Ariana sangat takut akan terjadi pada dirinya. Dan Ariana memutuskan pargi kerumah sakit untuk memeriksa keadaanya. Dan ternyata apa yang di takutinya terjadi juga. Penyakitnya datang kembali. Leukimia.

______________

Sorry pendek😊
Vote+coment ya😘
Aku sedih yg ngevotenya sedikit😌
.
.
.
Sampai jumpa di part selanjutnya😘😘

( 11.05.2018 )

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang