24

82 19 6
                                    

Vote

Vote

Vote

Happy Reading😗

Justin memasuki perpustakaan yang berada dikampus ini. Matanya menjelajah kearah bangku dan meja yang tersedia di perpustakaan ini. Tidak terlalu ramai dan hanya ada beberapa orang saja yang sedang membaca buku. Tapi nyatanya orang yang Justin cari tidak ia temukan. Lalu Justin berjalan untuk menjelajah perpustakaan ini yang memang sangat besar menurutnya. Kepalanya sekali-kali menengok kekanan dan kekiri untuk mencari orang yang ia cari. Tapi lagi-lagi tidak ia temukan juga. Justinpun keluar dari perpustakaan dan menuju ke kelas orang yang tengah ia cari.

Saat sampai dikelasnya yang sepertinya baru saja kelas dibubarkan. Justin melihat satu persatu orang yang keluar dari kelas tersebut. Justin menghembuskan nafas saat lagi-lagi orang yang yang tengah dicarinya tidak muncul. Dan saat melihat seorang wanita yang terakhir keluar sambil menenteng buku itu Justin berpikir jika kelas itu sudah tidak ada orang lagi. Justin pun menjegat orang yang tadi terakhir keluar dari kelas.

Wanita itu menengok kearah belakang dan terkejut karena yang memanggilnya adalah Justin. Ini sangat langka dikampus jika Justin menghampiri siswi di kampus ini.

"A..ada apa?" Ujar siswi tersebut dengan terbata
Siswi yang bernama Shinta itu terkejut saat mengetahui Justin lah yang memanggilnya.

"Kau kenal Arianakan?" Ujar Justin dengan datar.

"Tentu saja, kitakan sekelas." Jawab Shinta yang kini sudah bisa menstabilkan suaranya.

"Apa dia masuk?" Tanya Justin.

"Hari ini dia tidak masuk. Oh, tidak-tidak. Melainkan Dia sudah tiga hari tidak masuk kuliah." Jawab Shinta.

"Apa kau tau dia kenapa?" Tanya Justin lagi.

"Entahlah, aku tidak terlalu akrap dengannya. Paling hanya beberapa kali kita mengobrol untuk membahas tugas saja. Itu juga jarang. Hmm.. ngomong-ngomong kenapa kau menanyai Ariana? Apa kau-" sebelum melanjutkan kata-katanya. Justin sudah membalikkan badanya untuk pergi. Justin paling malas dengan ocehan perempuan. Lebih baik ia pergi saja dari pada kupingnya menjadi korban.

"TUNGGU."

Justin menghentikan langkahnya yang kira-kira satu meter dengan jarak dirinya dan Shinta. Dan Justin tidak menoleh sama sekali kebelakang, berniat untuk menunggu ucapan Shinta tersebut.

"Kalau kau ingin tau lebih jelas, kenapa kau tidak menanyai saja ke saudara tiri Ariana. Nadine." Ujar Shinta.

Nadine.

Satu nama terlintas dibenak Justin. Dan tentu saja Justin kenal dengan Nadine. Karena waktu tahun kemaren Nadine sangat gencar mendekati dirinya. Bahkan Nadine tidak tau malu sampai menyatakan perasaanya dihadapan teman club basket Justin. Dan tentu saja Justin langsung menolaknya dengan tegas. Sampai disitu lah Nadine sudah tidak mendekati dirinya lagi. Karena Justin juga pernah dengar kalau Nadine malu dengan teman-teman Justin yang selalu meledekinya karena ditolak cintanya oleh Justin. Dan disitulah Justin merasa lega karena Nadine tidak mengganggu dirinya lagi.

Saat mendengar kata-kata dari Shinta. Justin langsung pergi tanpa mengucapkan apapun lagi. Toh, ia ingin mengucapkan apalagi.

Sedangkan Shinta yang dibelakangnya menatap punggung Justin yang kian menjauh mendengus kesal dengan wajah cemberutnya. Ia pikir ini hari keberuntungannya batin Shinta.

*****

Justin memberhentikan mobil sportnya di hadapan gerbang rumah yang tidak terlalu megah ini.
Walaupun gerbang itu tertutup Justin masih bisa melihat rumah itu dari celah gerbang.

Justin melihat kearah rumah itu dari dalam mobilnya. Rumah tampak sepi dan seperti tidak ada penghuninya.

Justin turun dari mobilnya lalu berfikir sejenak. Apakah ia harus masuk atau tidak. Tapi Justin sangat penasaran dengan keberadaan Ariana yang tidak masuk kuliah selama tiga hari. Dan itu tidak biasanya Ariana meliburkan dirinya sampai tiga hari.

Tanpa pikir lagi Justin langsung masuk kedalam gerbang itu dan berjalan menuju pintu utama.

Tok
Tok
Tok

Justin mengetuk pintu, dan belum ada tanda- tanda seseorang yang akan membukakannya. Justinpun mengetuknya sekali lagi dengan sedikit keras lalu memundurkan tubuhnya selangkah.

Dan tak lama kemudian terdengar suara kunci dari dalam. Lalu pintu tersebut terbuka dan menampilkan wajah Nadine yang membulatkan matanya dan tak lupa mulutnya yang membentuk hiruf 'O'.

Nadine tentu saja terkejut karena yang mendatangi rumahnya adalah cowok idamannya dari dulu sampai sekarang. Dan betapa ia dulu sangat memujanya dan bahkan mengejarnya walaupun Justin menghiraukannya terus. Tapi Nadine berhenti mengejar Justin karena yaa... you know lah.

Nadinepun menetralkan mimik wajahnya dan menatap kearah Justin dengan wajah biasa saja. Walaupun hatinya sangat senang sekali dan rasanya ingin berteriak kencang. Tapi Nadine menahannya karena ia ingin menjual mahal dihadapan Justin mengingat dulu ia sering dicampakan. Dan tak salahnya bukan jika ia bersikap jual mahal. Dan Nadine berfikir pasti Justin datang kerumahnya untuk meminta maaf karena perlakuannya waktu itu. Dan dia ingin memulainya dari awal untuk pendekatan. Tapi itu hanya dalam pikiran Nadine. Dan Nadine sungguh sangat kegeeran sekali.

"Ada apa? Kenapa kau kerumahku?" Tanya Nadine.

Justin membuang mukanya kesamping. Ia merasa jijik dengan wajah Nadine yang sok jual mahal itu. Ia pikir Justin tidak tahu jika Nadine sedang mencobal jual mahal pada dirinya. Cih, sungguh geer sekali. Bahkan karena tidak karena Ariana, Justin enggan menginjak dan bertemu Nadine disini.

Justin kembali menatap Nadine yang kini sedang bersandar pada pintu yang disampingnya sambil melihat-lihat kuku dijari tangannya.

"Hanya ingin berkunjung." Ucap Justin datar.

Ariana menatap kearah Justin terkejut. Menurunkan tangannya dan berdiri tegak menghadap Justin.

"Benarkah?" Binar dimata Nadine sangat ketara sekali.

Tentu saja karena Nadine sangat senang sekali karena apa yang ada di otak cantiknya menjadi kenyataan jika Justin ingin memulai pendekatan dengan dirinya.

"Baiklah, kalau begitu ayok masuk." Ucap Nadine tersenyum senang dan menuntun Justin masuk kedalam rumahnya.


_____0o_____


Aku senang ada beberapa orang yang komen buat lanjuttin cerita ini. Dan akhirnya bisa di up juga deh😄😄
Makasih yg udh nunggu cerita gk jelas ini.
Sorry karena partnya pendek😴
Dan selamat berlibur untuk kalian semua😊

Vote+coment jangan lupa ya😉 agar aku tambah semangat untuk lanjutin cerita ini😘

Terimaksih😚

(27122019)

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang