33

56 13 9
                                    

Vote

Vote

Vote

.
.
.

Justin berjalan di lorong koridor rumah sakit menuju keruang rawat inap yang ditempati Ariana. Justin baru saja makan siang di kantin rumah sakit ini. Jalan Justin sedikit dipercepat agar ia cepat sampai ke ruangannya. Justin  sedikit cemas saat ia meninggalkan Ariana diruangannya, walaupun  diruangan tersebut ada 2 suster yang menjaganya, Justin tetap saja tidak tenang. Ya, Justin memang menyuruh 2 suster untuk menjaga Ariana saat ia hendak makan siang. Dan sudah 20 menit ia meninggalkan Ariana dengan suster tersebut membuat dirinya tak tenang.

Justin semakin mempercepat jalannya saat melihat dokter dan suster memasuki ruang inap Ariana. Rasa cemas semakin meningkat didirinya. Justin pun berlari dan langsung membuka pintu dengan kasar.

Orang yang berada didalam tersebut melihat kearah Justin dengan tatapan bingung dan heran. Sedang kan Justin yang masih diambang pintu terkejut dan diam saja karena ditatap. Bukan, bukan tatapan bingung yang ditujukan oleh mereka. Tetapi tatapan mata hangat yang dirindukan olehnya. Seorang gadis yang ia tunggu selama beberapa hari ini. Akhirnya membukakan matanya juga setelah menjalani pengobatan.

'ia sudah sadar.' suara batin Justin berseru.

"Keadaan pasien sudah mulai membaik. Hanya saja harus banyak istirahat dan jangan sampai kelelahan." Ucap dokter tersebut pada seseorang, dan bukan kepada Justin.

"Baik dok, terimakasih banyak." Sampai saat suara yang sangat dikenali oleh Justin membuat Justin tersadar dan tatapannya beralih kearah samping ranjang Ariana. Disana Justin melihat sosok wanita yang sudah melahirkan dirinya kedunia ini.

Mom patt

"Kalau begitu saya permisi." Ucap dokter tersebut dan langsung pergi keluar ruangan. Justinpun menyingkir saat dokter tersebut ingin lewat, lalu pintu tertutup dari luar. Kini ruangan tersebut menyisakan keheningan.

"Kau merasiakan semua ini Justin?" Tanya mom patt pada akhirnya.

"Aku hanya tidak ingin mom cemas dan khawatir." Ucap Justin pelan.

"Mom akan semakin khawatir jika Ariana masih belum ditemukan." Marah mom patt.

"Maaf," hanya itu yang bisa Justin jawab.

"Untung saja mom menelpon Jack dan akhirnya Jack memberitahukan pada mom, walaupun sedikit ancaman." Ucap Mom patt yang kini suaranya mulai meredup.

Justin tidak menanggapi dia kembali terpaku pada satu objek yang membuat dirinya seperti mimpi.
Justin masih tidak percaya jika dia masih bisa melihat mata indah itu kembali. Dia masih belum percaya jika gadisnya sudah sadar dari komanya. ya, gadisnya. Apakah Justin boleh menyebut Ariana sebagai gadisnya? Gadisnya yang kini sedang memakan buah jeruk yang nampak segar. Ariana bahkan memakan jeruk tersebut seperti tidak ada siapapun diruangan ini. Ariana tenang dan hanya menatap jeruk yang ada genggaman nya ini tanpa ingin melihat sekitar.

Mom patt yang melihat kemana arahan mata Justin pun mengerti, dan mungkin mom patt ingin memberikan waktu untuk mereka berdua.

"Ari sayang, mom ingin kekantin rumah sakit ini dulu ya. Tidak akan lama. Dan jaga baik-baik dirimu." Ucap Mom patt lembut.

Ariana hanya mengangguk saja dan tersenyum membalas senyuman mom patt.
Lalu Mom patt pun keluar ruangan tanpa melihat kerah Justin.

Kini ruangan tersebut tinggal tersisa mereka berdua. Dan Justin entah kenapa merasa gugup dan canggung. Baru kali ini Justin merasakan dirinya seperti ini. Biasanya ia tidak pernah seperti ini. Kemana sikap datar dan rasa tidak perduli nya?.

Sedang kan Ariana dirinya merasa biasa saja. Ariana kini menatap kearah Justin dengan wajah herannya.

"Kemarilah," ucap Ariana pelan.

Seperti hewan peliharaan yang dipanggil oleh majikannya, Justin pun menurut saja dan mendekat kearah Ariana.

"Ada yang ingin kau ucapkan?" Tanya Ariana saat Justin sudah berada disampingnya.

Justin diam membisu.

"Kenapa kau diam?" Lagi, Ariana bertanya.

"Akhirnya kau sadar juga." Ucap Justin akhirnya..

Ariana tersenyum saat mendengar ucapan Justin.

"Ya, kau benar. Dan kabar bahagianya lagi aku divonis sembuh total." Ucap Ariana senang dan gembira.
Mata Justin berbinar bahagia saat melihat orang terkasih nya bahagia dan tentu saja kabar itu juga membuat Justin bahagia dan tidak percaya.

"Bukankah ini keajaiban, aku sangat senang saat dokter memberitahu itu. Akhirnya aku masih diberikan hidup. Tadinya aku pikir setelah malam itu aku tidak akan bis-.." ucapan Ariana terpotong saat Justin tiba-tiba memeluknya erat.

Jantung mereka berdetak sangat kencang. Dan mereka merasakan apa yang dirasakan nya.

"Tadinya aku pikir setelah malam itu aku tidak akan bisa membuka mataku lagi dan..
Tidak bisa melihat mu lagi." Ucap Ariana pelan dan masih bisa didengar oleh Justin.

" Jangan mengucapkan apapun yang kenyataannya tidak terjadi. Aku tidak suka kau berfikir kau tidak akan bisa membuka matamu lagi saat malam itu. Seharusnya kau bahagia dan bersyukur karena Tuhan ingin melihat kau bahagia didunia dan terlepas dari kesakitan yang kau rasakan sebelumnya."ucap Justin.

"Termasuk kau yang menyakiti ku?" Canda Ariana yang membuat mimik Justin merasa bersalah lagi.
Padahal Ariana hanya bercanda, tetapi kenapa dibuat serius oleh Justin.

"Aku minta maaf kalau begitu."

"Aku hanya bercanda, jangan dibuat serius," ucap Ariana melepaskan pelukannya dan menatap kearah Justin.

"Tapi tetap saja aku harus minta maaf, atau mungkin aku harus bersujud dikakinya?" Ucapan Justin membuat Ariana terkejut.

"Kenapa harus begitu? Bukankah kau sudah minta maaf di malam waktu itu,"

"Itu baru sekali, sedang kan aku menyakiti mu berkali-kali."

"Tapi aku sudah memaafkan semua kesalahanmu."

"Benarkah? Apa kau tidak ingin membalas perbuatanku dulu?"

Ariana menggeleng.

"Pikiran mu sempit sekali. Lagian juga kau pasti punya alasan dari semua itu bukan?"

Justin tidak menjawab. Justin kembali teringat saat mom patt memberitahu pada dirinya jika semua yang dipikirkan Justin salah besar mengenai kematian Daddy dan adiknya.
Mom patt sempat memberi tahu jika itu salah paham. Disitulah Justin tersadar dan menyesali semuanya rentang perlakuan jahat nya pada Ariana. Tapi kini semuanya belum terlambat dan Justin masih bisa mendapatkan maaf dari Ariana.

Kembali lagi Justin memeluk erat tubuh Ariana seperti tidak akan ada yang bisa melepaskannya.

____0o____

Kemungkinan 2 part lagi ending 😪 apa ada yg rela?
.
Dan aku juga udah buat cerita baru lagi loh😍 udah ada 4 part buat cerita barunya 🤩 kemungkinan aku bakal publis nya awal bulan ramadhan 😘 dan cerita itu bakalan nemenin kalian di bulan ramadhan 😍 tapi aku belum nentuin judul n cover Nya 😪.. menurut aku judul itu pling susah n menguras pikiran:v

Ok makasih yang sudah vote and coment😘
.
.

(20042020)

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang