15 ( PRIVATE )

104 24 11
                                    

SEBELUM BACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU

VOTE

VOTE

VOTE

Klik

TERIMAKASIH




Seorang gadis dengan pakaian pelayannya sedang mondar-mandir sambil memegang nampan berisi makanan dan minuman untuk diberikan kepada pengunjung yang menunggu dimeja. Selesai memberikan pesananya gadis itu langsung menuju kearah dapur lagi. Dilihatnya dari arah jendela dapur, begitu banyak pengunjung yang datang untuk makan siang ke kafe ini.

Jam menunjukan pukul 12 siang, jadi tidak salah lagi jika kafe ini sangat ramai dikunjungi orang-orang  untuk makan siang. Kafe ini sangat ramai jika sudah disiang hari karena para pekerja akan  beristirahat dan makan siang di kafe ini.

Ariana mengelap keringat didahinya dengan tangannya sendiri. Yang dimana orang-orang makan siang pada jam yang tepat tapi tidak bagi Ariana dan para pekerja lainya dikafe ini yang harus menunggu kafe ini renggang terlebih dahulu baru bisa makan siang.

Ariana sudah seminggu kerja di kafe ini. Dan Ariana juga sudah satuminggu tidak masuk kuliahnya. Ariana sudah membicarakan jam waktu kerjanya  pada atasan kafe ini jika Ariana ingin mengambil jam kerjanya pada sore hari. Dan atasannya mengijinkannya, tetapi Ariana harus bekerja terlebih dahulu selama seminggu full time dikafe ini. Katanya untuk permulaan, dan Ariana menyetujuinya.  Dan besok Ariana sudah bisa masuk kuliah lagi.

Ting

Pintu kafe berbunyi pertanda ada pelanggan yang baru datang ke kafe ini. Ariana segera mengambil buku catatan not kecil untuk menulis pesanan pembelinya.
Ariana berjalan menghampiri pelanggan yang duduk dipojok dekat jendela.

"Permisi, ingin pesan apa?" Tanya Ariana sambil ancang-ancang ingin menulis dan belum melihat pelanggan tersebut.

"Jadi kau bekerja disini." Ucap seseorang tersebut. Itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan. Dan jangan lupa dengan suara yang dinginnya.

Ariana yang mengenali milik suara tersebut langsung melihat kearah orang tersebut, dan betapa terkejutnya Ariana melihat seorang pria yang menatap dirinya dengan tajam dan datar.

Justin.

Tubuh Ariana seketika menegang. Dia bingung kenapa Justin bisa ada disini. Apa Justin tau jika Ariana bekerja disini. Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala Ariana mengenai Justin.

Bodoh.
Tentu saja Justin bisa berada disini, karna inikan tempat umum. Jadi siapa saja bisa datang ketempat ini, termasuk Justin.
Ariana merutuki kebodohannya.

"I.. ingin pesan a.. apa?" Tanya Ariana gugup dan menghiraukan pertanyaan Justin tadi.

Justin tersenyum sinis dan memandang Ariana dari atas kebawah seperti menilai penampilan Ariana.

Dan Ariana yang melihat Justin memperhatikan dirinya merasa kikuk dan.. entahlah. 😁

"Cocok." Ucap Justin.

Apa dia bilang. Apakah Justin pikir jika Ariana cocok menggunakan baju pelayan seperti ini.
Oh, ayolah Ariana kenapa kau merasa tersinggung. Kau memang seorang pelayan disini bukan.

Lagi-lagi Ariana mengiraukan ucapan Justin dan memilih diam saja ditempatnya. Dan saat Justin melihat kearahnya langsung saja Ariana menundukan kepalanya, enggan untuk melihat mata tajamnya Justin.

" macchiato."  Dengan singkatnya Justin menyebutkan pesanannya.

Ariana yang mendengarkan Justin menyebutkan pesanannya segera ia tulis di note yang dia bawa.

"A.. ada lagi yang ingin dipesan?" Lagi-lagi Ariana gugup untuk mengucapkannya.

Justin menjawab dengan tatapan matanya. Dan Ariana langsung mengerti dengan tatapan itu.

"Baiklah, pesananya akan segera datang 5 menit lagi." Ucap Ariana dan menunduk sopan lalu pergi.

Justin melihat kepergian Ariana sampai punggung gadis itu menghilang di balik tembok yang menjurus kedapur. Sepulang kuliah Justin langsung datang kemari untuk memastikan apa benar yang diucapkan oleh orang suruhannya jika Ariana memang bekerja disini. Justin tidak melihat batang hidung Ariana dikampusnya waktu itu, dan Justin pikir mungkin Ariana ijin tidak masuk kuliah satu hari. Tetapi, saat 3 hari berturut-turut Justin tidak juga melihat Ariana di kampus, dia jadi merasa bingung dan heran. Tidak biasanya Ariana izin kuliah sampai 3 hari, paling hanya 1 hari saja dia tidak kuliah.

Lalu Justin  menyewa orang suruhan untuk menyelidiki keberadaan Ariana. Dan keesokan harinya Justin diberi kabar jika Ariana keluar dari rumah pada pagi hari dan datang kembali kerumah pada malam hari sekitar jam 11 malam. Dan disitu Justin menjadi tambah penasaran dan bingung dan menyuruh  orang suruhanya untuk mengikuti kemana perginya Ariana.

Dan Justin baru mendapatkan kabarnya kemaren malam dari  orang suruhannya jika Ariana bekerja di victorick kaffe. Setelah mendapat kabarnya Justin ingin sekali datang ke kafe yang dikirim oleh orang suruhanya untuk memastikan apakah benar jika Ariana bekerja di kafe ini. Tetapi niatnya diurungkan karena kemaren malam sedang hujan deras dan Justin sangat malas keluar malam jika sedang hujan. Dan Justin berencana esok saja perginya.
Dan disinilah Justin berada, di victorick kaffe.

Justin tidak tau mengapa dengan dirinya saat dirinya tidak melihat Ariana di kampus. Justin memang sering mengganggu Ariana tetapi tidak setiap saat. Dan Justin juga sering melihat Ariana. Entah itu kebetulan atau apa yang jelas Justin sering melihat Ariana disekitar kampusnya. Saat Ariana yang sedang duduk di taman belakang kampus sambil memakan bekalnya. Dan juga Justin sering melihat Ariana yang keluar masuk perpustakaan. Itu semua sudah menjadi rutinitas pandangan Justin di kampus. Dan semua menjadi jangkal saat Justin tidak melihat Ariana di kampus. Bahkan Justin yang jarang sekali mengunjungi perpustakaanpun akhirnya dirinya masuk juga ke perpustakaan untuk mencari Ariana.
Entahlah Justin tidak tau mengapa dengan dirinya. Dia malas dan enggan untuk mengetahui perasaan apa yang ada pada  dirinya.

"Permisi, ini pesananya,"

Lamunan Justin buyar saat mendengar suara yang dia lamunkan tadi dan melihat kesamping mendapati wajah polos gadis itu sambil membawa nampan yang berisi pesananya.

Ariana meletakan pesananya di atas meja dihadapan Justin, setelah meletakan gelas yang berisi coffe itu Ariana diam sebentar sambil melihat Justin, takut jika Justin ingin mengucapkan sesuatu.
Tetapi yang ditatap hanya diam saja sambil melihat pesanannya. Dan melihat Justin yang diam saja itu mununjukan jika Justin tidak ingin mengucapkan apapun. Ariana pun menundukan kepalanya sedikit dan mengucapkan permisi lalu mengundurkan diri dari tempat Justin.

_____0o_____

Doakan saya agar ide buat cerita ini tidak macet macet ya😆 tpi kadang ada idenya tpi males ngetiknya wkwkwk😁
Dan semoga saja tahun ini bisa selasai ya ni cerita.

Okkay

Makasih yang sudah setia nunggu cerita yg amuradul ini.

Jangan lupa VOTE and COMMENT ya

See you next
😙😘



SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang