06. Why I love You...?

365 18 0
                                    


Aku masih asik dengan lagu yang kudengar dari ponselku, ketika Jungkook duduk disebelahku.

"Yak! Dari kemaren lo gak jawab gue. Bora!!" teriaknya seraya melepas earphone-ku.

"Apa sih, Kook?" tanyaku.
"Yak! Lo gak mikirin pertunangan ini? Kek jaman Joseon aja." sergahnya.

"Kalo lo gak mau, tolak aja. Kita dikasih waktu seminggu kan buat berpikir? Apa perlu kita bikin petisi gitu?" tukasku.

Aku sempet mikir. Mungkinkah Jungkook gak suka ditunangkan denganku? Eoh...ya tentu saja. Aku ini apa? Memiliki setengahnya atau seperempatnya dari kecantikan 'mainan' Jungkook pun aku udah bersyukur.

"Ya..lo lah yang bilang, kalo lo gak mo dijodohin." cetusnya.

"Mwo? Kenapa mesti gue? Ya...barengan aja, biar kompak. Lo gue," sahutku.

Jungkook menatapku resah. Aku jadi ikutan gak enak.
"Iya, nanti gue coba bilang ke nyokap." kataku akhirnya.

"Tapi gue takut... Kalo lo diusir, gimana?"
"Ya itu urusan gue. Hhh...gue bakal minta tolong Hobee,"

"Andwe!"
"Mwo? Trus gimana? Katanya kita mo batalin. Mumpung masih ada waktu, kalo udah lewat seminggu, artinya kita gak bisa ngelak ataupun nolak lagi."

Kenapa sih dia? Plin-plan gitu. Kek bukan dirinya.
"Besok aja deh, kita pikirin lagi."

Kuputar mataku, hhh...kek cewe ngidam, atau lagi pms, gak tau monya apa.

.

.

.

"Maa... Kenapa sih aku mesti dijodohin sama Jungkook? Apa gak ada cowo lain?" tanyaku hati-hati.

"Kamu gak suka sama Jungkook?" tanya Mama.
Aku diam.

Aku suka Jungkook. Aku bahkan memimpikan hal ini, suatu saat aku jadi teman hidupnya. Tapi kalo kehadiranku disisinya cuma bikin dia menderita buat apa?? Kalo dia gak suka samsek sama aku buat apa??? Nyiksa diri!!!

"Atau...kamu udah punya pacar? Iya? Siapa? Apa dia yang suka jemput itu? Jung Hoseok?"

"Bora cuma kaget Ma, tiba-tiba aja Bora disuruh tunangan. Ternyata malah sama temen sekelas. Aku syok jadinya," kilahku.

Mama membelai rambutku.
"Waktu itu udah dijelaskan kalo keluarga Jungkook ada utang budi sama keluarga besar kita. Jadi ya...disepakati untuk mempererat hubungan dengan menjodohkan salah satu anak dari keluarga besar kita..." papar Mama.

"Keluarga dari Papa ada perempuan tapi...udah ahjuma. Gak ada anak perempuan lain. Sepupu-sepupumu, masih kecil. Papa dan Mama kan anak sulung,"

Aku masih diam dan meremas ujung kaosku.

"Ini udah takdir, Bora-yaa..."
Takdir? Takdir apa? Kuhembuskan nafasku seolah ingin melemparkan kekesalan ke segala penjuru.

LINE!

bora_sua Kook, gue udah coba bilang ke nyokap. Tapi mentok di alesan.

jjk  ya udah.

bora_sua coba sekarang lo yang bilang ke nyokap lo...

jjk  sirro..

bora_sua  kenapa?  ga berani?
(read)

Nyebelin banget!

bora_sua  gimana kalo gue bilang gue udah punya pacar?

jjk  sirro. andwe!!
(read)
.

W H I T E   L O V E (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang