Prolog

1.2K 49 13
                                    

"Ada saatnya seseorang tetap diam walaupun dia salah memilih, bukan karna dia tidak tau, dia tau, tapi berpura pura tidak tau demi hal baik yang akan terjadi dimasa depan"

***

Ada dua momen yang sampe sekarang gue nggak bisa lupain, dua momen yang bikin gue bimbang sekarang

Bimbang untuk memilih siapa diantara dua orang lelaki-yang sekarang ini ngebuat jantung gue jedar jeder kayak petasan banting- yang sebenarnya gue cintai

Gue nggak tau siapa yang sebenarnya gue cintai, semuanya terlalu abu - abu kayak rok yang sekarang ini gue pake. Andai aja gue nolak tawaran kakak kelas waktu itu, mungkin gue nggak akan terperangkap kayak gini

Andai aja gue fokus buat suka sama temen sekelas, ah.. atau lebih tepatnya temen sebangku gue, semuanya nggak akan kayak gini

Entah gue yang terlalu mudah jatuh cinta, atau emang mereka yang pintar ngebuat gue terpesona. Gue nggak tau, benar- benar nggak tau apa yang harus gue lakuin

Dua momen itu, awal dari segalanya

Segala kebimbangan ini, awal dari kisah cinta yang penuh teka teki. Awal dari cerita tentang kisah cinta gue yang sama sekali gue nggak ngerti kenapa bisa terjadi, awal dari rasa suka kepada dua orang sekali gus

Dua momen yang terjadi dalam satu hari itu, awal dari kisah cinta gue

😊😊😊

(flashback on)

1 januari 2018 08.00AM

"Anak - anak kita kedatangan teman baru, Melody silahkah masuk"

Melody Arartha, itu namanya, gadis pindahan dari.. Hm, nggak usah disebutin kali ya tempat asalnya, yang penting dia dari kota dan negara yang ada di bumi

"Hai..." Gadis itu meyapa dengan senyum "Nama gue Melody Arartha, kalian bisa manggil gue Melody" lagi lagi Melody tersenyum, kali ini lebih manis, membuat lubang kecil dipipinya

Gadis yang mempunyai wajah manis itu melirik ke sekelilingnya, melihat bagaimana rupa orang - orang yang akan menjadi temannya, dan melihat tempat yang akan menjadi kelasnya

"Ngga terlalu buruk sih" batinnya merasa lega, karna ternyata tidak seperti apa yang ia bayangkan

"Kamu boleh duduk" Melody mengangguk patuh, dan mulai berjalan menuju bangku yang kosong

"Gue Melody" Melody mengulurkan tangannya ke cowok putih bersih yang akan menjadi teman sebangkunya

"Gue Eryan Argion, panggil aja Eryan" sahutnya sambil tersenyum

Deg...

Melody diam membeku, matanya tak bisa lepas memandangi senyuman lelaki bernama Eryan itu, ada apa dengannya?

"Hei" Eryan melambai - lambaikan tangannya, membuyarkan lamunan Melody

Melody segera menggelangkan kepalanya "Sorry sorry, gue bengong" katanya

Eryan terkekeh, dan lagi - lagi itu membuat detakan jantung milik Melody bertambah cepat

Tak mau kena serangan jantung, Melody mengalihkan pandangannya, dia memegang dadanya yang masih berdetak sangat kencang "Ada apa sama gue?" gumamnya pelan

Dia melirik Eryan yang sedang tersenyum kecil bersama dengan temannya, dan seketika jantungnya berdetak lebih kencang, yang lebih aneh lagi, dia ikut tersenyum melihat senyum cowok itu

😊😊😊

1 Januari 14.15PM

Melody berlari kecil menuju halte yang berjarak beberapa meter darinya

Hear the HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang