Rencana

299 29 8
                                    

Melody menatap lapangan yang sedang dipenuhi cowok berkeringat sambil memperebutkan bola besar berwarna orange

Basket... ya, dia sedang melihat beberapa cowok bermain basket, atau lebih tepatnya dia sedang menyaksikan doi-nya main basket, siapa lagi kalau bukan Eryan

Melody bersorak pelan melihat Eryan dengan mudahnya memasukan bola orange itu ke dalam ring, hatinya menjerit kegirangan, dan dia kali ini mengakui bahwa cowok basket itu cool, apalagi pas mereka sedang mengibaskan rambut basah mereka akibat keringat, terlebih lagi jika mereka membasahkan tubuh mereka dengan air yang berada di atas kepala mereka, dan itu rasanya adalah surga bagi kaum wanita

Melody tidak meyadarai kalau jatuh cinta itu beginilah rasanya, rasanya itu.. hm apa ya? Pokoknya dia jadi selalu semangat, dan terlebih lagi dia selalu tersenyum

"Melody?"

Melody menoleh ketika seorang gadis menyerukan namanya, ia mengernyit dahi bingung bertanya "Ada apa ya?" tanyanya

Gadis itu tersenyum, lalu mengulurkan tangannya "Gue Larisa, anak baru dari kelas IPS 2, gue temennya Eryan" katanya

Melody ber-oh-ria lalu menjabat tangan gadis bernama Larisa itu "Melody"

Larisa memutar badannya menghadap lapangan "Karna gue anak baru disini gue belom punya temen, dan Eryan bilang gue bisa kenalan sama lo" jelas Larisa "Lo maukan temenan sama gue?"

"Kenapa nggak? Lo temennya Eryan, berarti lo temen gue juga" sahut Melody tersenyum

Larisa ikut tersenyum "Thanks Mel"

😊😊😊

"Terus - terus gimana? Lo sama Eryan gimana?"

Itu suara Ayu-teman Melody di sekolah lamanya

Ayu, Dinda, dan Melody adalah teman baik, atau lebih tepatnya sahabat, mereka kenal sejak SMP dan berlanjut ke jenjang SMA, sayangnya di kelas dua, Melody harus pindah sekolah karna harus mengikuti orang tuanya, untung aja pindahnya ga jauh, jadi mereka masih bisa main ke rumah satu sama lain

"Ya ngga gimana gimana, ya gitu gitu aja" sahut Melody santai

Ayu memasang wajah sedihnya "Pasti sedih deh jadi lo, suka sama cowo, tapi cowonya ga peka"

Melody mengangkat bahu "Ya ngga masalah sih, daripada dia tau terus jauhin gue kan"

Dinda mengangguk setuju "Terus menurut lo dia suka nggak sama lo?" kali ini Dinda, setelah lama memendam suaranya akhirnya dia membuka mulut juga

Melody menggeleng "Gue nggak tau, tapi dari tatapannya sih iya, tapi kalo itu perasaan gue doang gimana? Tapi... Ah nggak tau deh" Melody menghempaskan tubuhnya di kasur, lalau berguling guling nggak jelas "Aaaaaaaa gimana dong? Kira kira dia suka sama gue apa nggak?"

Ayu mengusap dagunya berfikir "Gimana ya caranya supaya doi keliatan suka sama lo apa nggak"

"Kenapa nggak buat dia cemburu aja?"

Melody dan Ayu msaling memandang, lalu kembali fokus sama Dinda

Dinda menarik nafasnya pelan "Ya lo bikin aja dia cemburu, waktu itu kan lo bilang lo kenal sama cowok yang namanya Loudi, lo panas panasin aja si Eryan, bilang lo ngefanslah sama dia, kalo emang dia cemburu pasti keliatan dari matanya"

"Ide bagus tuh!" seru Ayu setuju

"Tapi gue aja baru sekali ketemu dia, gue belum tau dia kelas apa, dan sebagainya, masa iya tiba tiba gue bilang gue fans dia sih, nggak masuk akal"

Dinda menjintak pala Melody pelan "Makanya itu dodol, lo tanyain ke si Eryan-nya, masa si Eryan nggak tau juga tentang cowo itu"

"Caranya?"

Dinda menjelaskan dengan sangat - sangat rinci, karna dia tau, untuk urusan percintaan Melody memiliki nilai di bawah nol

Ayu dan melody mendengarkan dengan seksama, sesekali Ayu menyederhanakan omongan Dinda yang mungkin nggak akan masuk ke otak Melody

Dan mereka terus berdiskusi tentang kisah percintaan Melody hingga petang

***
Maaf ya baru diupdate, kemarin Yutha sibuk.. sekali lagi mianhae...

Thanks for reading

Update sabtu dan minggu

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺

Hear the HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang