Melody tersenyum ketika melihat siapa yang berada di depan rumahnya
Ternyata bukan kakak kelas itu rupanya, itulah yang dipikiran Melody. Dia sangat takut Loudi datang ke rumahnya
Haha... Melody terlalu bodoh mungkin, mana mungkin kan Loudi kerumahnya? Tau juga nggak rumahnya, gimana bisa tiba tiba sampai ke rumahnya. Tunggu, dia lupa sesuatu, Loudi tau rumahnya, karna waktu itu Loudi sempat mengantar Melody pulang ke rumahnya
Ah, masa bodo dengan semua itu, yang terpenting saat ini, yang dateng bukan Loudi, tapi Eryan sang pujaan hati
"Kenapa? Kok malem malem ke rumah gue?"
Eryan menyodorkan sebuah buku bersampul kuning cerah kepada Melody
Melody mengerutkan dahi, tapi sedetik kemudian dia ingat sesuatu "Astaga, ini kan buku bahasa yang gue cari, kok bisa sama lo?"
Eryan mengangkat sebelah alisnya "Menurut lo?"
Melody terkekeh "Ketinggalan" katanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
Melody mengambil buku itu "Thanks ya"
"Yourwel" Eryan tersenyum "Yaudah gue pamit ya, bilang sama ibu lo"
Melody mengangguk "Sekali lagi thanks ya"
Eryan tersenyum kemudian membalik badannya, baru beberapa langkah panggilan Melody membuatnya diam di tempat
"Gue mau ke depan, lo mau nganterin ga?" Melody bertanya dengan ragu – ragu
Yang ditanya masih membelakanginya, membuat Melody merasa bodoh karna mana mungkin Eryan mau menemaninya, ya kan?
"Kalo nggak mau ju-"
"Yuk!"
"Hah?"
😊😊😊
"Lo suka sama Ka Tara ya?"
"Hah?"
Eryan menarik nafasnya, lalu mengulangi pertanyaannya
Saat ini Melody dan Eryan sedang berada di tukang bakso dekat komplek Melody
Eryan setuju menemani Melody untuk jalan jalan sebentar, toh besok tanggal merah, jadi nggak masalah kalo Cuma sekedar jalan jalan
Melody menarik mangkok bakso yang baru saja di sajikan oleh bang Tono-tukang bakso langganan Melody "Maybe.." sahutnya menjawab pertanyaan Eryan
"Kenapa?"
Melody mengerutkan dahinya "Kenapa apanya?"
Eryan berdecak pelan "Maksdu gue, lo kenapa suka sama dia?"
Melody mengangkat bahu "Mungkin karna dia baik" kata Melody seadanya
"Baiknya.... kenapa?"
Melody menarik nafas pelan, sebenarnya dia agak malas menceritakan tentang Loudi, apalagi setelah megingat kejadian tadi siang, tapi mau bagaimana lagi? demi membuktikan apakah Eryan cemburu atau tidak, dia harus melakukannya
Gadis itu menceritakan awal pertemuannya dengan Loudi, bagaimana bisa mengenal Loudi, dengan cerita yang agak dilebih – lebihkan, yaa.. you know lah, dia lagi berusaha buat Eryan cemburu, jadi harus ada unsur romantisnya dikit
"Ya jadi gitu" Melody mengakhiri cerita karangannya tenta Loudi
Eryan ber-oh-ria "Yaudah makan deh baksonya, keburu dingin" katanya sambil tersenyum
Melody dan Eryan memakan bakso yang ada dihadapan mereka, sesekali mereka membuat gurauan yang membuat mereka berdua tertawa
Melody sangat menikmati malam ini, ini adalah malam rabu yang paling indah baginya, ya walau bukan malam minggu, tapi intinya malam hari libur. Mau itu malam jumat keliwon pun kalo sama Eryan itu terasa seperti malam pertama, eh.. maksdunya malam minggu
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear the Heart
Teen Fiction#3 Loudi (12 Juli 2019) #4 choose (14 Juli 2019) (Complete) Ini bukan cerita tentang badboy/girl, coolboy/girl, populer boy/girl, cerita ini cuma cerita klasik yang mungkin aja kalian pernah ngerasaiinya atau malah lagi ngerasain, ini cerita cinta...