"Gue harus gimana Yu, Din?"
Melody menyenderkan kepalanya di pundak Ayu, satu tangan Ayu merangkulnya, satu lagi mengusap air mata yang mengalir di pipi Melody
"Yaudah jangan nangis dong Mel" Ayu kebingungan mengatasi Melody yang menangis sejak dua jam yang lalu "Mungkin aja itu petunjuk kalo lo harus milih kak Loudi, ya nggak Din?"
Dinda mengangguk setuju "Mungkin emang Tuhan maunya lo sama dia Mel"
"Tapi sekarang gue makin ngerasa kalo gue cinta banget sama Eryan, sedangkan sama kak Loudi itu cuma sebatas nyaman"
"Lo cinta sama Eryan, tapi lo nyadar nggak sih kalo lo itu nggak ngerasa nyaman sama dia, cinta nggak ngejamin lo bisa nyaman Mel, rasa cinta bakal kalah sama rasa nyaman, karna rasa cinta belum tentu bisa bikin kita nyaman, tapi rasa nyaman lama kelamaan bisa aja jadi cinta"
Melody menatap mata Dinda, benar.. rasa cinta belum tentu ngebuat dia nyaman dengan orang yang dia cintai, buktinya dia nggak sebahagia ketika bersama Loudi, buktinya walau orang yang dia cintai berada disebelahnya entah kenapa dia tidak bisa tertawa lepas saat bersama dengan Loudi
Tapi.. dia juga nggak bisa beropini kalau rasa nyaman itu berubah jadi cinta nantinya, bisa aja rasa nyaman itu haya sebatas kakak adik, atau sahabat atau apapun itu
Semuanya terlalu ambigu, terlalu abu abu, terlalu rumit
Sumpah demi apapun Melody benci perasaan ini, dia benci ketika harus memilih antara teman sekelas dan kakak kelasnya, dia takut menyakiti salah satu diantara mereka, dan jujur dia takut salah memilih
"Gue balik ya Mel, jangan nagis terus, nanti mata lo bengkak"
"Mel pesen gue cuma satu, coba dengerin hati lo, coba ikutin apa yang dibilang hati lo, lakuin sesuai keinginan hati lo, jangan pentingin ego karna lo nggak akan bisa nyelesain masalah karna ego lo itu"
Melody mengangguk "Iya.." katanya serak
Ayu memeluk Melody sekali lagi, mencoba untuk menguatkan gadis itu "Jangan lupa solat juga ya"
"Iya, makasih ya udah dateng"
Ayu dan Dinda melambai, lalu hilang dari pandangan Melody
Sekarang keputusan ada ditangannya, dia nggak bisa lagi minta pendapat Ayu dan Dinda, karna ini masalahnya, bukan masalah mereka berdua, sekarang yang bisa membantunya hanyalah hati kecilnya, hati yang akan menuntunnya pada orang yang mungkin akan hidup bahagia dengannya
"Halo!"
"Halo Mel kenapa?"
"Gue mau ketemu sama lo"
"Sekarang? Dimana?"
"Tempat pertama kali kita ketemu"
"Halte?"
***
Maaf ya telat update, kamis kemarin Yutha sibuk, ada sesuatu urusan yang harus yutha urus..Thanks for reading
Update sabtu dan minggu
Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear the Heart
Teen Fiction#3 Loudi (12 Juli 2019) #4 choose (14 Juli 2019) (Complete) Ini bukan cerita tentang badboy/girl, coolboy/girl, populer boy/girl, cerita ini cuma cerita klasik yang mungkin aja kalian pernah ngerasaiinya atau malah lagi ngerasain, ini cerita cinta...