Intinya gue nembak lo

180 23 0
                                    

"Ya jadi gitu deh" Melody mengakhiri ceritanya

"Jadi demi Larisa lo jauhin Eryan dan deketin kakak kelas lo itu?" Melody mengangguk mengiyakan pertanyaan dari Dinda, wajah dinda berubah "Berarti sama aja lo jadiin kak Loudi pelampiasan lo dong Mel"

Melody menggeleng cepat "Ya enggak dong, kan gue juga ternyata suka sama kak Loudi, kalo gue nggak ada rasa apa apa sama kak Loudi terus tiba tiba deket sama dia, baru namanya pelampiasan" bela Melody

"Emang lo bener bener yakin kalo lo suka sama kak Loudi?"

Melody mengangguk antusias "Lagi pula gue nyaman sama dia, terus juga beberapa hari ini nggak ada masalah apa apa, kalo misalkan gue emang Cuma kagum, pasti gue udah cemburu dong ngeliat Larisa sama Eryan" Ya.. semua itu benar, kalau memang perasaannya pada Loudi hanya perasaan kagum pasti dia sudah cemburu melihat Eryan bersama Larisa, tapi nyatanya

Hembusan nafas Dinda terdengar "Yaudah kalo emang itu yang lo rasain, tapi kalo nantinya lo sadar kalo perasaan lo buat Eryan, gue mohon jujur sama kakak kelas lo itu dan akhiri semuanya, bisa?"

Kerutan dahi Melody membuat Dinda berdecak "Gue nggak mau lo nyesal kayak gue nantinya Mel" Akhirnya ia jujur, dia menyesal atas perbuatannya dulu "Yaudahlah lupain aja, lo nggak bakal ngerti"

😊😊😊

Keadaan kantin yang sepi membuat Melody mengernyit, ditambah lagi Loudi yang tiba tiba menghilang tanpa jejak, ada apa ini? Kenapa semuanya terasa sudah ada yang mengatur?

Kembali ke kelas adalah pilihan yang sangat tepat, ya.. mungkin, karna percuma juga di kantin, toh ibu kantin dan abang abang jualan juga nggak ada, jadi percuma juga di kantin

Saat sedang berjalan menuju kelasnya, ia melihat beberapa siswa, tapi hanya beberapa, kemana sisanya? Kenapa hari ini terasa seperti hari yang berbeda, kemana semua siswa yang berada di SMA Khayala

Fikiran Melody melayang entah kemana, apa yang terjadi, itulah yang selalu Melody tanyakan dalam hatinya

Ia berjalan dengan fikiran negatif yang terus melayang di kepalanya, sampai sebuah suara mengistruksinya untuk tetap diam. Dia kenal suara ini, tapi darimana asal suaranya?

"Siapa?" tanyanya, matanya jelalatan melihat kanan kiri, mencari asal suara

Tak ada jawaban, Melody mengangkat bahunya acuh, mungkin Cuma perasaannya aja, Melody terus berjalan sampai tiba tiba seseorang menepuk bahunya

Melody menoleh, mengangkat alisnya "Kenapa?"

Seseorang itu tidak menjawab, ia hanya memberikan kertas kecil merah muda, dan setelah itu pergi dan menghilang di belokan

"Tempat panas yang banyak dikunjungi setiap senin pagi" Melody membaca dengan perlahan "tempat panas?" Setelah berfikir Melody tau tempat apa itu

Tanpa ragu ragu, Melody menuju tempat dalam surat

Sepi, hening...

Tiba tiba suara gitar terdengar, Melody menoleh kanan kiri tapi lapangan itu masih kosong, nggak ada siapapun, Suara gitar itu makin terdengar, dan dari sanalah seseorang muncul sambil menyanyikan sebuah lagu romantis

"Baby I'm Falling

Head Over Heels

Looking for ways to let you know just how I feel"

Suara lembut nan indah itu membuat Melody tersenyum, ini benar benar kejutan yang sangat sangat mengejutkan, Melody nggak bisa berkata apa apa, matanya hanya terus terpaku pada orang yang sedang bernyanyi itu

"Tryna hold back

You ougthta know that

You're the one that's on my mine"

Jantung yang Melody jaga agar tidak berdetak kencang itu akhirnya berdetak sangat kencang, dalam doanya dia hanya meminta agar cowok romantis di depannya itu tidak mendengar detakan jantung Melody yang benar benar cepat

"You're the right time

At the right moment

You're the sunlight

Keeps my heart going"

Tanpa sadar air mata Melody mengalir, bukan.. itu bukan air mata kesedihan, melainkan air mata bahagia, atau lebih tepatnya air mata terharu, dia benar benar terharu dengan apa yang dilakukan Loudi padanya

Melody menggigit bawah bibirnya saat tiba tiba Loudi berlutut dihadapannya, cowok itu masih bernyanyi dengan tenang

"It's you.."

Loudi mengakhiri lagunya dengan tepukan tangan yang sangat keras

Lapangan ini kini benar benar ramai, mungkin semua siswa SMA Khayala berada di lapangan ini

"Gue bukan cowok romantis sih, tap-"

"Bohong!" sangkal Melody "Mana ada cowok nggak roamantis kayak lo kak, kalo gini sih namanya lo romantis" lanjutnya dengan nada kesal yang dibuat buat

Loudi terkekeh, ya benar juga Melody, apa yang dilakukannya ini termasuk hal romantis, tidak mau berdebat dia langsung pada intinya "Intinya gue lagi nembak lo"

Melody berdecak, dia diam sambil menatap Loudi dengan pandangan yang susah dimengerti "Intinya gue nggak bakal nolak lo" ucap Melody setelah lama diam

Senyuman mengembang di wajah Loudi

Senang? Banget malah, Loudi sampai langsung memeluk Melody terus melepaskannya, memeluknya lagi dan melepaskannya, begitu terus sampe Melody teriak kesakitan

Semuanya bahagia hari ini, emang sih ada beberapa penggemar Loudi yang patah hati, tapi ya mau gimana lagi, nggak mungkin kan mereka ngelabrak Melody terus bilang 'Pokoknya lo harus putus sama Loudi!' kayak nggak ada cowok lain aja

Sorak gembira terdengar ketika Loudi berkata akan mentraktir semua teman temannya itu, sebenarnya itu ia lakukan sebagai tanda terimakasih karna sudah membantunya dalam menyatakan perasaannya ke Melody

Hari ini benar benar hari yang menyenangkan dan hari yang membahagiakan bagi semua orang

Tapi ada satu orang yang tampak tak bahagia, cowok yang duduk di pojok kantin itu menundukkan kepalanya, dia tidak menangis, ia sedang menatap sebuah kotak warna biru muda yang isisnya mungkin barang spesial untuk orang yang spesial

"Telat ya?" Sebelah bibirnya terangkat menampilkan senyuman miring atau lebih tepatnya senyuman penuh luka, beberapa detik kemudian dia mengangkat kepalanya, ia melihat seseorang yang tidak terlalu jauh darinya, bibirnya lagi lagi menyunggingkan senyuman itu "Selamat Mel"

***
Adakah yang bacanya sambil senyum senyum? Eh tapi itu cowoknya siapa deh? Ada yang bisa nebak nggak dia siapa?

Thanks for reading

Update kamis dan minggu

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺

Hear the HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang