Epilog

245 20 13
                                    

5 tahun kemudian

Seorang gadis dengan rambut panjang terurai berjalan sambil membawa koper biru muda miliknya, satu tangannya melepas kacamata yang ia pakai, bibirnya tersungging melihat orang – orang yang berdiri tak jauh darinya

"Excuse me!" ucapnya saat sudah dibelakang orang tersebut

Orang itu menoleh "Melody!" serunya, ia menghampur ke dalam pelukan gadis bernama Melody tersebut "Gue kangen...."

"Ekhem... gue juga kangen kali"

"Ulululu... Dinda gue ngambek, sini peyuk peyuk" kata Melody, Dinda memutar bola mata, tapi ia akhirnya memeluk Melody juga

Setelah lama berpelukan akhirnya mereka bertiga memilih ngobrol di sebuah cafe yang berada di bandara tersebut

"Lo dateng Mel?"

Melody mengerutkan alisnya "Dateng apa?"

"Ke acara pertunangannya Larisa" sambung Dinda sambil membawa nampan berisi tiga buah gelas berisi coffe berfarian rasa

Melody mengangguk "Ya datenglah, justru karna undangan itu gue balik ke Indo" katanya

"Berarti nanti kita dateng bareng ya, gue ke rumah lo dulu sama Dinda, oke"

"Iya baweel"

"Gimana Korea?"

Melody mengangkat bahu "Ya gitu, nggak gimana gimana biasa aja sih"

Ayu menegakkan diri setelah menaruh coffe latte-nya "Terus lo ketemu sama oppa oppa ganteng nggak? Ketemu artis secara kebetulan gitu? Atau tiba tiba lo ditaksir bias lo"

Melody tertawa kecil membuat lubang kecil dipipinya "Pertanyaan lo kayak anak SMA sumpah, lo kira gue di Korea ngapain? Syuting drama hah? gue di korea itu sekolah yu.."

Ayu mengerucutkan bibirnya "Yakali aja gitu kan lo disana ketemu oppa oppa gitu kayak di drama"

"Udah ah, jadi ngomongin oppa oppaan, noh oppa lakinya omah makan!" kata Dinda kesal

Melody terkekeh lagi, nggak ada yang berubah, masih sama

😊😊😊

Ayu dan Dinda udah datang sekitar 30 menit yang lalu dan sekarang mereka siap untuk pergi ke acara pertunangan Larisa

Di perjalanan, Melody, Ayu, dan Dinda bercerita cerita ria, bernostalgia, dan sebagainya, Ayu dan Dinda juga bercerita bagaimana mereka bisa dekat dengan Larisa yang padahal tidak satu sekolah

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang lumayan, mereka sampai, mereka bertiga turun dari mobil dan langsung ke tempat dilangsungkannya pertunangan

"Melody!"

Itu Larisa, dia tampak cantik dengan gaun merah muda yang ia pakai, rambut yang sengaja ia urai menambah keanggunannya, Larisa selalu anggun dari dulu sampai sekarang

"Hai! Cie yang mau tunangan cantik banget deh" goda Melody

Laris tersenyum "Haha.. bisa aja lo, eh iya, Karel! Karel!" Larisa berteriak pada seorang lelaki, lalu melambaikan tangan mengisyaratkan cowo itu agar menghampirinya "Ini tunangan gue Mel, ganteng kan? Nggak kalah dong sama cowok korea"

"Tunangan lo....?"

"Iya ini tunangan gue"

Melody mengerutkan dahi tak mengerti "Bukannya lo tunangan sama Er-"

"Eryan? Enggaklah, haha.. gue nggak cocok sama dia, gue ngaku salah Mel, waktu itu gue egois banget, gue terlalu terobsesi sama Eryan, maaf ya"

Senyuman di wajah Melody mengembang "Iya nggak papa kok, wajar aja kan masih SMA jadi masil labil"

Hear the HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang