Hear the Heart

Jatuh cinta

Ini hari ketiga Melody berada di SMA Khayala, dan sejauh ini, Melody suka berada di sekolah ini, terutama di kelasnya

Setelah tiga hari, ternyata Melody masih nggak tau alasan dia deg deg-kan setiap ngeliat senyum Eryan, tapi Dinda-temannya di sekolah lamanya mengatakan kalau itu adalah tanda tanda jatuh cinta

Jujur Melody memang nggak pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta, dia pernah suka sama seseorang, tapi Cuma sebatas kagum, nggak lebih, dan itu udah lama banget, sekitar 10 tahun yang lalu, dan umur dia sekarang itu enam belas tahun, yang artinya rasa kagum itu hadir saat Melody berumur 6 tahun

"Bengong aja Mel, kenapa?" Eryan menyenggol lengan Melody pelan

Lamunan Melody buyar seketika, dan menuntunnya kebali ke dunia nyata "Hehe" dia hanya bisa terkekeh pelan

Eryan menaikan sebelah alisnya "Kenapa kok malah ketawa?"

Melody menggelang "Nggak papa kok" katanya "Loh pada kemana? Kok sepi sih?" Melody baru menyadari kalau di kelas hanya ada dia dan Eryan

"Makanya jangan bengong mulu, ini udah waktunya istirahat"

Melody ber-oh ria

"Yuk!"

"Kemana?"

"Kantin, lo nggak kenyang Cuma gara gara ngelamun kan?"

Melody diam, seketika rasa PD-nya meledak, dan muncul pikiran pikiran yang kalo kata orang - orang itu GR

Deg...

Dan lagi lagi jantungnya berdebar, kali ini bukan karna dia melihat senyum Eryan, melainkan karna lelaki itu menarik tangannya

"Di ajak ke kantin malah bengong" gerutu Eryan sedikit kesal sembari jalan menarik tangan Melody

Sedangkan yang ditarik semakin tenggelam dengan dunia fantasinya, tangan kirinya memegang dadanya yang terus bergetar karna debaran jantung yang sangat kencang, seketika perkataan Dinda terlintas di fikirannya "kalo lo deg deg-kan tanpa sebab bisa jadi lo sakit jantung, tapi kalo misal dia nyentuh lo dan lo deg - degkan juga, itu artinya lo jatuh cinta"

"Oke fix, gue tau..."

Sepanjang jalan ke kantin Melody hanya bisa tersenyum, dia senang, akhirnya dia tau perasaanya, akhirnya dia tau penyebab dia deg - deg-kan setiap melihat senyum Eryan, atau lebih tepatnya setiap gadis itu dekat dengan Eryan

Dia tau, dia mulai......

...... jatuh cinta

"Eryan.. gue mulai suka, ah nggak.. lebih tepatnya gue jatuh cinta sama lo" ucap Melody dalam hati, matanya sesekali melirik ke arah Eryan yang memandang lurus ke depan

😊😊😊

"Dindaaaaa!"

Melody berteriak saat wajah temannya itu muncul di layar ponselnya

Dinda sedikit mengeryit mendengar teriakan Melody yang agak cempreng

"Apasih lo, teriak teriak berisik tau nggak, mending suara bagus, suara udah kayak bas betot gitu juga"

Melody tidak menghiraukan kata kata Dinda, dia asik senyum - senyum nggak jelas yang ngebuat Dinda bergidik ngeri

"Din.."

"Why?"

Melody masih senyum sok imut yang padahal kalo kata dinda, itu senyuman paling menjijikan

"Kayaknya lo bener deh" katanya

Dinda mengertukan dahi bingung "Emang gue bilang apa?" tanyanya

"Gue... gu-gue, gue jatuh cinta Din"

"Oh.."

"Kok oh doang sih" kesal Melody

"Terus gue harus bilang apa? Selamet jatuh cinta, nggak kan?"

Melody cemberut, dia kesal dengan respon Dinda yang menurutnya biasa aja. Harusnya tuhh Dinda bilang "What?!" "Apa?!" "Astaga..!" ya dia tau Dinda bukan orang yang alay kek gitu, tapi apa salahnya sih bersikap antusias dikit

"Din.."

Dinda berdehem menyahuti panggilan dari Melody

"Kayaknya doi juga suka deh sama gue" katanya dengan persentase 50% yakin dan 50%lagi ragu ragu

Dinda agak memiringkan kepalanya "Tau dari mana?"

Melody meletakan ponselnya di ranjangnya, dia menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang itu, yang dilihat Dinda saat ini bukanlah wajah melody, tapi cahaya lampu dari pelapon kamar Melody

"Dia baik sama gue, dia selalu senyum ke gue, dan tatapannya itu.. gimana ya Din, pokoknya tatapannya itu lembut deh" Melody mengubah posisinya menjadi tengkurap "Menurut lo doi suka nggak sama gue?"

Tuut.. tuut.. tuut..

Melody melihat ponselnya, dan panggilan vidio itu sudah terputus

"Dindaaaa.... kok dimatiin sih" rengeknya kesal

***
Thanks for reading

Update sabtu dan minggu

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺