Remember Again

174 21 4
                                    

Melody menatap langit yang mulai gelap "Kayaknya mau hujan deh" gumamnya

Tak lama setelah berkata seperti itu, hujan turun dengan sangat deras, Melody langsung lari ke halte yang berjarak 5 meter darinya "Yah.. bener kan gue, harusnya tuh gue bawa payung" sesalnya karna tidak mendengarkan firasatnya

Gadis itu duduk di bangku yang disediakan halte, matanya mendongak melihat ke arah langit "Jadi inget pas ketemu kak Loudi" katanya terkekeh mengingat kejadian hari itu "Eh kok jadi inget dia terus gini sih"

Nggak mau terus terusan inget sama Loudi, Melody mengambil earphone-nya dan memasang ke telinganya, sama kayak waktu itu, Melody mendengarkan lagu yang sama, dia menundukkan kakinya melihat ayunan kakinya, sesekali ia menyanyikan liriknya

Tiba tiba benda hangat menempel di pundaknya, Melody melirik dan mendapati Eryan sedang tersenyum, senyuman itu masih sama, senyuman hangat yang ngebuat Melody jatuh cinta

Tapi anehnya, kali ini Melody tidak mengharapkan Eryan yang berada pada posisi itu, yang lebih aneh lagi, ia malah mengharapkan Loudi yang memakaikan jaketnya untuk menghangatkan dirinya

Melody mengerutkan dahinya 'Gue kenapa coba?' gumanya dalam hati, ia melirik ke arah Eryan yang sedang menatap langit 'Tapi debarannya masih sama, berarti gue masih suka sama Eryan' batinnya lega setelah memastikan sesuatu

"Eryan.."

"Hm.." Eryan berdehem menyahut panggilan dari Melody

Melody menggeleng "Nggak jadi deh" katanya tersenyum

"Senyum lo manis Mel, gue suka senyum lo" kata Eryan pelan

"Hah?" Melody membesarkan matanya "Tadi lo ngomong apa?"

Eryan menggeleng sambil tersenyum "Ada deh" katanya misterius

😊😊😊

Melody segera mengambil ponselnya dari dalam tas saat ia sampai di rumah

"Halo Assalam-"

Belum sempat orang disebrang melengkapkan salamnya, Melody sudah mencerocos "Waalaikumsalam, Ayu lo harus tau kalo tadi itu Eryan bilang apa ke gue!" katanya semangat seolah olah menang undian

"Emang dia ngomong apa?" Tanya Ayu kepo

Melody mengigit bibirnya "Dia bilang senyum gue manis Yu.. Aaaaaaaaaaa astaga astaga, gue langsung kehabisan oksigen waktu itu juga" ucap Melody teriak teriak "Dan lo tau yang lebih wow apa? Dia makein gue jaket Yu, Aiigooo berasa lagi main drama deh gue Yu"

"Masa sih? kok bisa dia makein lo jaket gitu? Gimana ceritanya?"

Melody menarik nafas "Jadi tuh kan tadi ujan gitu ya, terus gue tuh lagi inget kak Loudi gitu, ter-"

"Eh tunggu kok lo malah inget sama kak Loudi sih?"

Melody diam sembentar "Nah, itu yang gue bingung Yu, masa ya akhir akhir ini gue tuh suka inget gitu sama kak Loudi, kayak kemaren, kan ceritanya gue lagi makan es krim sama Eryan, terus gue inget sama kak Loudi gitu, terus tadi pagi, dan tadi pas pulang sekolah pun gue inget kak Loudi, dan yang lebih anehnya lagi nih ya Yu, masa pas gue ngeliat yang makein gue jaket itu Eryan, entah kenapa gue agak ngerasa kecewa, seolah olah yang gue harepin itu bukan dia tapi kak Loudi" Curhat Melody panjang lebar, untung aja Ayu nanya jadi dia bisa cerita dan minta solusinya sama Ayu yang udah berpengalaman

Ayu terdiam, yang terdengar hanya suara berdehemnya yang Melody rasa Ayu sedang berfikir "Atau jangan jangan lo suka sama kak Loudi?" tebak Ayu ngasal

Melody menggeleng kuat "Ya nggak mungkin lah" bantahnya yakin "Orang gue aja masih deg deg-kan tadi di samping Eryan"

"Tapi bisa aja kan lo suka sama dua orang sekali gus"

Melody diam, apa yang dibilang sama Ayu ada benarnya juga sih, mungkin aja dia suka sama dua orang sekali gus, mungkin aja dia suka sama Loudi, tapi... "Nggak! Pokoknya gue Cuma suka sama Eryan doang titik!" kata Melody nggak terima kalo ternyata dia juga suka sama Loudi

"Yaudahlah, anggap aja lo Cuma kagum sama dia" kata Ayu pada akhirnya "Yaudah ceritain yang tadi"

Melody mengangguk mengiyakan, mungkin kata Ayu benar, mungkin dia Cuma kagum sama Loudi, lagian juga nggak mungkin kan dia suka sama dua orang sekali gus

Melody melanjutkan ceritanya tentang Eryan, dan Ayu mendengarkan, sesekali Melody teriak teriak bilang dia butuh oksigen, ya maklumalah ini kisah cinta pertamanya, dan udah ada adegan romantis bak drama drama

Dan Ayu juga teriak teriak, dia sih udah berpengalaman, tapi semua cowoknya nggak ada yang romantis, rata rata itu cuek, ya.. paling romantis itu paling Cuma di kasih coklat pas dia ulang tahun

Jadi sebenarnya mereka itu sedang teriak teriak bukan bercerita, karna di kamar melody sudah menggema suara teriakan dari Melody maupun Ayu, untung aja Karina dan Raihan sedang tidak di rumah, katanya sih lagi ke rumah Lillia-tante Melody, jadi Melody nggak di omelin + diceramahin tentang seputar larangan anak gadis, contohnya 'anak gadis itu nggak boleh teriak teriak, harus jaga image dong, nanti kalo punya cowok.....' dan blablablabla, ya pokoknya gitu deh

***

Thanks for reading

Update kamis dan minggu

Ps :  Please let me know if there is any mistake in this story ☺

Hear the HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang