Friendship is Threatened

192 47 20
                                    

"Hey tolong ambilkan tasku di sana! Aku tidak bisa mengambilnya."

"Kalau kau tidak bisa mengambilnya, kenapa tas itu bisa ada di atas sana?" Hyo Neul berkata sinis pada Chorong.

"Heol, kalau tidak mau membantu, lebih baik diam," balas Chorong. Teman-temannya yang lain sedang sibuk menyiapkan barang-barang mereka untuk dibawa turun dari bus karena mereka telah sampai, sehingga tak ada yang merespon ucapannya.

Sehun meletakkan ranselnya di kursi, lalu merapihkan komik-komiknya. Sejak awal perjalanan, ia tak mengeluarkan banyak barang, jadi ia tak terlalu repot saat ingin turun dari bus. Setelah siap untuk keluar dari bus, ia menghela napas kesal saat melihat sebagian besar teman-temannya masih sibuk menyiapkan barang-barang mereka dan menghalangi jalan. Bahkan ada yang kehilangan barang, sampai berebut mengambil tas mereka di bagasi tas di atas tempat duduk.

"Bergerak lebih cepat! Siapkan barang-barang kalian dan segera turun!" perintah Wali Kelas.

Sehun memerhatikan Eun Ji yang sedang mencari sesuatu di kolong kursi, dia memeriksa satu persatu kursi di deretan tempat duduknya. Ia sedikit mengernyit khawatir saat melihat gadis itu berada di dekat Chorong yang sedang berusaha mengambil tas besarnya di bagasi atas.

Chorong mencoba mengambil tasnya, meski tangannya tak bisa menggapai, tapi dia tetap memaksakan diri. Saat Chorong melompat untuk menggapai tasnya, tubuhnya tak sengaja menyenggol Eun Ji, sehingga Eun Ji yang terkejut langsung terjatuh. Setelah Eun Ji kembali berdiri, Chorong meminta maaf, lalu setelah itu, Chorong berjinjit dan menarik tali tasnya yang masih berada di atas sana. Seharusnya dia tidak melakukan hal itu, karena tas miliknya itu besar dan berat, tasnya bisa saja terhempas jika dirinya menarik talinya.

Apa yang Sehun khawatirkan benar-benar terjadi. Tas milik Chorong tertarik, gadis itu segera menghindar. Tapi Eun Ji yang tak menyadari, saat ini berada tepat di bawah tas yang akan jatuh itu. Dengan cepat, Sehun menghampirinya, kemudian menarik lengannya tepat ketika tas itu hampir mengenai kepalanya.

Bunyi tas berat yang jatuh itu berhasil membuat keadaan yang bising menjadi hening. Teman-temannya memerhatikan Sehun yang memeluk Eun Ji, lalu beralih pada tas Chorong yang tergeletak di bawah.

"Eun Ji~ ah, kau tertimpa tas itu?"

"Apa kau baik-baik saja?"

"Aigoo, bahaya sekali."

Beberapa temannya mulai menunjukkan kekhawatiran mereka pada Eun Ji sebelum akhirnya mereka kembali sibuk menyiapkan barang mereka. Eun Ji mematung saat menyadari Sehun sedang memeluknya.

"Gwaenchana?"

Gadis itu tertegun ketika mendengar suara cemas milik Sehun di tengah kebisingan, kemudian ia mengangguk menanggapinya.

"Syukurlah," ujar Sehun sambil menjauhkan dirinya dari Eun Ji. Rasanya sedikit aneh, dan tiba-tiba saja ia jadi canggung. Tanpa bicara apa-apa, Sehun segera berlalu turun dari bus.

Setelah semuanya turun dari bus, mereka mendengarkan arahan yang diberikan oleh wali kelas, barulah setelah itu mereka masuk ke halaman vila yang sudah disewa wali kelas.

"Ada 10 kamar di vila ini. Jadi, tiap kamar diisi untuk tiga orang, ketua kelas yang akan membaginya. Siapa yang tidak ikut acara ini?" ujar wali kelas.

"Eunha," jawab Chanyeol.

"Baiklah, berarti ada 16 pria dan 15 wanita. Salah satu kamar akan di isi untuk empat orang. Pria dan wanita tidak boleh berada dalam satu kamar!"

"Setelah mendapat kamar, beristirahatlah. Karena sudah hampir malam, pukul delapan aku akan memberitahu ketua kelas agar mengumpulkan kalian untuk makan malam. Mengerti?"

WaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang