Friendship Problem

161 37 4
                                    

"Sehun~ah! Cepat buka pintunya!"

Sehun berdecak, kemudian menutup kepalanya dengan bantal. Suara di luar pintu itu tak kunjung berhenti, ketukan pintu yang keras masih terus mengiringi. Ketukan itu tidak terdengar diketuk dengan tangan, melainkan dengan kaki, seperti orang itu siap mendobrak pintu kapan saja.

"Sehun~ ah! Apa kau tak mendengarku?! Cepatlah!"

"Ya ampun, berisik sekali," gumam Chanyeol yang tidur di kasur lantai. Ia kemudian bangkit dan berjalan ke arah pintu, lalu membuka pintu yang terkunci itu.

"Mwoya? Apa yang terjadi dengannya?" Chanyeol terkejut melihat tubuh lemas Namjoo berada di gendongan Jongin.

"Di mana Sehun?" tanya Jongin. Chanyeol hanya menyingkir dari pintu dan membiarkan Jongin masuk sambil membawa Namjoo yang digendongnya.

Jongin meletakan tubuh Namjoo di kasur Sehun, di samping sang kakak yang masih tidur dengan menutup kepalanya dengan bantal.

"Hey, bangunlah! Namjoo pingsan," ujar Jongin sambil mengguncang tubuh Sehun. Mendengar ucapan Jongin, Sehun segera bangun. Beberapa saat ia menatap tubuh adiknya yang terbaring di sisi lain kasur king size nya.

"Apa dia benar-benar pingsan?" tanya Sehun datar.

"Apa kau pikir aku merekayasa ucapanku?" balas Jongin. Sehun menepuk lembut pipi Namjoo, namun gadis itu tak merespon. Ia mendekatkan wajahnya pada Namjoo, lalu ia mengernyit saat bau soju yang sangat menyengat langsung menusuk penciumannya.

"Apa-apaan ini? Namjoo mabuk?" Sehun berdiri dan menatap Jongin penuh tanya.

"Iya."

"Bagaimana bisa? Dia pergi bersamamu, kan? Kau memberinya soju? Bukankah kau tahu kalau Namjoo sangat sensitif dengan minuman beralkohol?" tutur Sehun dengan nada suara yang menyiratkan amarah, lalu menarik kerah mantel yang Jongin kenakan, seolah siap meninju temannya itu kapan saja.

"Hey, tenanglah!" Chanyeol menarik tubuh Sehun agar melepaskan Jongin, sedangkan Jimin menarik Jongin agar menjauh dari Sehun.

"Aku sudah melarangnya untuk ikut, tapi dia mengikutiku. Saat itu tiba-tiba saja dia mengambil sebotol soju milikku dan meminumnya langsung dari botol," Jongin memberi penjelasan.

"Astaga, apa yang harus aku katakan pada orangtuaku," gumam Sehun pada dirinya sendiri sambil mengacak rambutnya.

"Bagaimana ini? Apa dia baik-baik saja?" timpal Chanyeol, kemudian duduk di tepi tempat tidur. Pria itu menepuk pelan pipi Namjoo, lalu meminta aromaterapi berbau mint pada Sehun. Setelah Sehun mengambilnya, ia mengusap aromaterapi tersebut ke bawah hidung Namjoo, serta mengoleskannya di kedua sisi pelipis gadis itu.

"Apa kau yakin dia akan sadar dengan cara itu? Oh Namjoo pasti mabuk berat," ujar Jimin.

"Kau benar. Setidaknya aroma mint ini bisa sedikit membantu dia sadar. Sehun~ ah, apa kau punya melon?" ucap Chanyeol.

Sehun terlihat berpikir beberapa saat, lalu menjawab, "sepertinya ada."

"Tolong bawakan melon itu, sekaligus segelas air hangat yang sedikit panas," tutur Chanyeol memberi arahan masih sambil mengusap aromaterapi itu pada Namjoo.

"Untuk apa melon dan air hangat?" tanya Jongin.

"Agar saat Namjoo sadar, dia bisa langsung mengkonsumsinya, supaya daya tahan tubuhnya tidak semakin lemah," jelas Chanyeol.

"Mwo? Apa kau pikir dia akan segera sadar? Dia mabuk berat, ku rasa besok pagi pun belum tentu dia akan sadar," Jongin memberi pendapat, Jimin mengangguk setuju.

WaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang