Innocent

149 40 5
                                    

"Jung Eun Ji!"

Eun Ji menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang. Ia tersenyum saat melihat Jongin melambaikan tangan dan mengisyaratkan dirinya untuk pergi menghampiri pria itu. Eun Ji memutar langkahnya, ia berjalan ke arah Jongin yang berdiri di dekat tangga.

"Ada apa?" tanya Eun Ji.

"Apakah pulang sekolah nanti kau luang?" Jongin balik bertanya.

"Ya. Kenapa?"

"Ada restoran Jepang yang baru dibuka. Ayo kita kesana. Apa kau mau? Tenang saja, aku akan mentraktirmu."

"Tidak perlu mentraktir, nanti aku beli sendiri saja."

"Tidak apa-apa. Aku yang mengajakmu, jadi aku harus mentraktirmu."

"Kalau kau tidak keberatan, ya sudahlah," ujar Eun Ji sambil tertawa.

"Baiklah, nanti pulang sekolah aku akan menunggumu di depan perpustakaan, jam terakhir pelajaran aku tidak akan masuk kelas karena ada pembinaan ekskul," jelas Jongin.

"Oke," Eun Ji tersenyum sambil menunjukan ibu jari tangan kanannya.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Sampai jumpa!" Jongin tersenyum sebelum akhirnya pergi.

Eun Ji tetap berdiri di tempatnya sampai Jongin hilang dari pandangannya. Saat dia akan beranjak, seorang gadis turun dari tangga dan berjalan cepat melewatinya. Ketika berada di depan Eun Ji, gadis itu berkata, "kau benar-benar menyebalkan."

Eun Ji memerhatikan punggung gadis yang mulai menjauh itu, ia memicingkan matanya saat menyadari kalau itu adalah Namjoo.

"Namjoo~ ah!" Eun Ji berniat untuk mengejar Namjoo, tapi tiba-tiba saja seseorang menahan tangannya. Ia menoleh pada orang itu, dan ternyata adalah Sehun.

"Sejak kapan kau di sini?" tanya Eun Ji.

"Sejak kau mengobrol dengan Jongin," jawab Sehun sambil tersenyum.

"Ada apa dengan Namjoo? Kenapa dia seperti itu?"

"Menurutmu?"

"Menurutku? Maksudnya?"

"Bisakah kita bicara sebentar?"

"Ya, tentu saja."

"Tapi tidak di sini. Ayo," Sehun menggandeng tangan Eun Ji dan membawanya ke taman sekolah.

"Jadi kenapa? Tadi pagi kau juga bilang akan menjelaskan padaku, kan?" ucap Eun Ji.

"Iya. Bisakah untuk sementara waktu kau tidak dekat-dekat dengan Jongin?"

"Wae? Jongin itu teman dekatmu, kan? Kau tidak suka padanya?"

"Bukan begitu."

"Lalu kenapa? Kau cemburu padanya?"

"Bukankah cemburu itu wajar? Kau sering berdua dengan Jongin, atau pria lainnya, tapi aku tidak pernah mempermasalahkannya, itu hakmu. Ini bukan soal kau dan aku," tutur Sehun.

"Kau bersikap seolah sedang menghakimiku."

"Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya memperjelas ucapanmu soal cemburu."

"Aku hanya bercanda mengatakan itu, tapi kau menganggapnya serius. Lagi pula jika aku berdua dengan Jongin atau yang lain, itu hanya di sekolah dan kau selalu tahu, kan? Apa yang aku bicarakan dengan mereka juga bukan hal-hal yang bersangkutan dengan hubungan kau dan aku. Lalu apa yang  kau permasalahkan?"

"Terserah," Sehun menghela napas, dan duduk di kursi panjang berwarna putih yang ada di taman. Dirinya sama sekali tak berniat membicarakan hal ini dengan Eun Ji, ia hanya ingin memberitahu apa yang terjadi pada Namjoo, tapi sejak awal sikap Eun Ji yang mulai memancingnya.

WaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang