"Park Chanyeol~ ah!"
"Wae?" dengan tatapan datar, pria bertubuh tinggi itu memandang orang yang memanggilnya.
"Apa kau melihat Sehun dan Jongin?"
"Di loteng. Aku baru saja dari sana untuk melerai mereka berdua, tapi aku angkat tangan. Lihatlah, apa yang Sehun lakukan padaku karena berusaha menghalanginya," tutur Chanyeol sambil menunjukan luka memar di tulang pipi kirinya.
"Astaga."
Chanyeol menatap punggung Eun Ji yang menjauh menaiki tangga. Ia berpikir beberapa saat, kemudian memutuskan untuk kembali pergi ke loteng sekolah.
Di tempat itu, kedua makhluk yang berstatus sebagai sahabat masih baku hantam. Entah apa yang Eun Ji pikirkan, dia langsung mendekat ke arah dua orang yang berkelahi hebat itu. Chanyeol segera menarik tangan Eun Ji agar tidak coba-coba mendekat.
"Hey, para pengecut bermodal otot! Yang kalian rebutkan sekarang ada di sini. Kalian masih ingin melanjutkan apa yang kalian berdua lakukan?" ujar Chanyeol dengan suara lantang.
Kedua orang itu langsung berhenti dan saling membuang pandangan. Sehun mengusap darah yang mengalir di sudut bibir kanannya, kemudian ia melirik Jongin yang juga masih membuang pandangan dari Eun Ji.
"Lihatlah bagaimana penampilan kalian sekarang," ucap Chanyeol seraya memerhatikan Sehun dan Jongin dari bawah ke atas. Seragam mereka sudah sangat berantakan, noda darah ada di beberapa tempat, noda lainnya juga menghiasi seragam putih yang mereka kenakan, dasi tak lagi tersimpul rapih, rambut yang sangat berantakan, wajah yang penuh dengan luka dan darah di beberapa tempat.
"Apa gunanya berkelahi hanya untuk merebutkan seseorang? Aku ragu, apa kalian benar-benar menyukai Jung Eun Ji atau hanya ingin menunjukan Kemampuan berkelahi dan otot kalian pada gadis yang kalian rebutkan?" lanjut Chanyeol pada dua sahabat yang saat ini bungkam.
"Eun Ji, katakan sesuatu. Kau harus memberi pemahaman pada bocah tingkat atas berotak sekolah dasar seperti mereka," Chanyeol menoleh pada Eun Ji, namun Eun Ji hanya diam sambil menatap Sehun dengan mata yang berkaca-kaca dan wajah sedih, meski Sehun malah membuang pandangan darinya.
Memahami kalau Eun Ji ingin berbicara dengan Sehun, Chanyeol berkata, "Jongin~ ah, ayo ikut aku! Aku akan memanggil petugas kesehatan untuk mengobati lukamu."
Awalnya Jongin tak ingin meninggalkan tempat itu, tapi setelah mendapat tatapan tajam dari Chanyeol, ia hanya menghela napas pelan dan akhirnya berjalan beriringan dengan sang ketua kelas keluar dari area loteng.
Setelah Chanyeol dan Jongin pergi, Eun Ji berjalan sedikit mendekat ke arah Sehun. Ia masih memandang Sehun, namun pria itu tetap saja membuang wajah dan menghindari tatapan Eun Ji.
"Kenapa kau jadi seperti anak kecil begini?" tanya Eun Ji yang pastinya tanpa memerlukan jawaban.
"Apa benar kedatanganku ke kota ini yang membuat segalanya jadi berantakan termasuk pertemananmu?" tanya Eun Ji, kali ini ia membutuhkan jawaban, serta kali ini akhirnya Sehun menatapnya. Hanya menatap tanpa mampu menjawab, bahkan sampai melewatkan waktu 7 menit.
"Kenapa tidak menjawab? Kau tidak mau bicara denganku lagi?" ujar Eun Ji.
"Kalau memang aku penyebab semua kesalahpahaman, dan rusaknya pertemananmu dengan semua orang termasuk Kim Jongin, aku benar-benar minta maaf," tutur Eun Ji, kemudian, "aku akan kembali ke Busan secepatnya agar hidupmu kembali seperti dulu saat aku belum datang ke kota ini."
Sehun tetap diam, ia hanya menatap Eun Ji entah dengan tatapan yang seperti apa karena wajah putih pria itu dipenuhi luka memar.
Eun Ji berbalik, saat ia baru saja berjalan satu langkah untuk meninggalkan tempat itu, Sehun menarik tangan kanannya, kemudian mendekapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wave
FanfictionKetika ego memenuhi jiwa, menutup hati untuk menerima kenyataan dan hanya bersikeras pada angan. Mengapa ego harus menjadi setir dalam kendali jiwa? Lantas saat asa mengatakan untuk berjuang, nyatanya hanya berlari dalam gelap dengan resiko dalam mu...