3🔸MAAF

2.9K 149 0
                                    

Pukul 21.00 WIB.

Setelah sholat terawih bersama dengan keluarga Arya, Kirana masih belum diperbolehkan pulang. Gadis itu masih berada di rumah Arya, tepatnya di teras belakang rumah bersama cowok anak dari pemilik rumah ini, Arya.

Terdapat dua kursi di teras belakang rumah ini, keduanya duduk di kursi masing-masing menghadap ke arah kolam ikan yang menimbulkan suara gemercik itu. Malam yang sepi, walaupun bintang di angkasa sana cukup banyak.

"Kirana?" panggil Arya.

Gadis yang dipanggil itu menoleh ke arahnya, tersenyum manis menanti kalimat selanjutnya yang dikeluarkan cowok itu. Arya yang sedang menoleh ke arah Kirana membuat kedua insan itu saling bertatapan.

"Aku minta maaf.." ucap Arya.

Senyum di bibir Kirana perlahan memudar. "Maaf untuk?" tanya gadis itu.

"Untuk semua hal buruk yang aku lakukan ke kamu." Jawab Arya. "Untuk semua janji yang belum aku penuhi, untuk alasan dari berakhirnya hubungan kita saat itu."

Kirana diam, menunggu kelanjutan kalimat Arya. Gadis itu mendengarkan baik-baik setiap ucapan yang dilontarkan Arya.

"Aku salah.." ujar Arya lalu menundukan kepalanya. "Salah ninggalin kamu gitu aja, dan ngasih alasan yang bikin kamu ngga nyangka dengan alasan yang aku buat itu."

Flashback on

Arya datang bersama Yudha ke rumah Kirana, berniat untuk mengambil semua barang yang sempat Kirana pinjam untuk keperluan Diklat SAR, seperti tas besar milik Arya, sepatu PDL, kopel, dan matras.

Gadis itu mencoba untuk biasa saja saat Arya datang ke rumahnya, setelah Arya mengatakan 'putus' lewat chat ke Kirana tanpa alasan yang jelas.

Setelah semua barangnya lengkap, Arya hendak pamit namun Kirana mencegahnya. Gadis itu tidak menerima tangan Arya untuk bersalaman dengannya, justru menyembunyikan kedua tangannya di belakang tubuhnya. Kirana berdiri tepat di depan Arya kemudian tersenyum.

"Coba gimana mutusinnya?" tanya Kirana pada Arya.

Arya menghela nafas berat, menundukan kepalanya lalu berputar menghadap Yudha.

"Yud, kamu ke motor dulu aja." Ucap Arya pada Yudha. Setelah Yudha pergi, Arya mendudukan dirinya di kursi teras milik Kirana. "Duduk" perintah Arya pada Kirana.

Kirana mendudukan dirinya di samping Arya, namun gadis itu tetap menjaga jarak, ia tau ini akan sangat canggung.

"Kamu kenapa mutusin aku?" tanya Kirana dengan nada yang baik-baik saja.

Kirana adalah gadis dengan hati yang kuat, ia masih bisa bersikap sabar sampai semuanya benar-benar jelas. Ia sama sekali tidak menangis sejak Arya memutuskannya di chat, dan kini Kirana harus tau alasan sebenarnya.

"Kamu mau alasan yang logis kan?" tanya Arya yang hanya dibalas anggukan oleh Kirana.

Arya menghela nafasnya lagi. "Aku udah ngga nyaman sama kamu."

Deg.

Kirana sempat terperangah dengan pernyataan yang Arya ucapkan.

"Sejak?" tanya Kirana mencoba menstabilkan hatinya.

"Sejak awal." Jawab Arya. "Selama ini aku mencoba buat deket sama kamu, berusaha memunculkan rasa nyaman aku saat bersamamu, tapi gagal." Arya menunda kalimatnya lalu menatap Kirana yang masih serius mendengar alasan Arya.

Pedang Pora (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang