"KAKAK!!!" seru Aan, adik Kirana yang kini berada di kelas 12.
"KAK!!!" teriaknya lagi sambil menggedor-gedor pintu kamar Kirana.
Kirana yang sedang tidur siang merasa terganggu lalu bangun untuk membuka pintu kamarnya dengan langkah yang gontai sambil mengucak matanya khas orang bangun tidur.
Pintu terbuka, memperlihatkan wajah Kirana yang kusut di depan Aan. "Apa si? Ganggu deh." Ucap Kirana.
"Hehe maap" kekeh Aan, "Ada yang nyari kakak di depan, cowo loh kak.." ujar Aan.
"Hah? Siapa?" tanya Kirana yang kesadarannya belum sepenuhnya kumpul.
"Adek, kamu udah belum si manggil Kak Kirananya.. Lama banget.." kata Anna yang baru datang dari ruang tamu menaiki tangga menuju kamar Kirana.
"Tau nih kakak" ucap Aan sambil menunjuk Kirana dengan dagunya.
"Astaghfirullah, Kirana.." ucap Anna seperti melihat manusia dari planet lain. "Kamu habis tidur sore?"
Kirana menganggukan kepalanya lalu sedikit merapikan rambutnya dengan mengucirnya asal dan mengangkat tangannya untuk menutupi mulutnya yang menguap.
"Udah mau jam 5, sana mandi, Arya nungguin kamu daritadi noh." Ujar Anna.
Seketika kesadaran Kirana terkumpul sempurna.
Flashback on
Ini adalah hari kedua Kirana berada di rumahnya. Kirana yang sedang bosan karena tidak ada jadwal kemudian membuka aplikasi chat favoritnya untuk melihat-lihat sekilas ada hal penting atau tidak. Dan tiba-tiba satu nama muncul di barisan ter atas list chatnya.
Arya : Hari ini ada acara ngga?
Kirana : Engga, kenapa?
Arya : Jam 5 aku jemput kamu, kita buka bersama.
Kirana tersenyum saat membaca chat barusan. Tersenyum karena Arya mengajaknya bukber dan Arya yang menyebutkan kata 'kita'.
Kirana : Oke.
Masih ada waktu 2 jam sebelum jam 5. Kirana yang sedang tiduran di kasurnya merasa senang dan akhirnya dia terlelap, tidur.
Flashback off
Kirana langsung menutup pintu kamarnya tanpa mengucapkan apapun lagi kepada mamah dan adiknya itu. Ia terlalu kaget dan gugup. Dengan gerakan cepat, Kirana menuju kamar mandinya untuk mandi, lalu bersiap-siap.
15 menit kemudian gadis itu selesai. Kirana memakai tunik berwarna peach dan celana panjang putih, serta jilbab yang senada dengan bajunya. Memoles sedikit makeup di atas wajahnya yang kian cantik dan dewasa. Memakai jam tangannya dan membawa tas selempang berwarna hitam. Setelah itu ia berlari kecil turun dari lantai atas menuju ruang tamu.
"Akhirnya putri solo selesai juga.." ledek Hans.
"Apaan si, Pah.. Kirana pamit ya? Assalamualaikum" pamit Kirana menyalami Hans dan Anna lalu menuju ke rak sepatu, memakai selopnya yang berwarna hitam.
"Izin bawa Kirana ya, Om? Tante? Kami pamit.. Assalamualaikum" pamit Arya tersenyum kemudian menyalami Hans dan Anna seperti Kirana.
"Iya, hati-hati ya.. waalaikumussalam" jawab Hans dan Anna bersamaan.
Bersamaan dengan selesainya gadis itu memakai selopnya, Kirana dan Arya berjalan keluar dari rumah itu bersamaan. Diliputi keheningan walaupun mereka sudah sampai didalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedang Pora (TAMAT)
RomansaSetiap orang punya mimpi yang ingin mereka wujudkan. Seseorang yang berani untuk bermimpi maka harus berani berjuang agar mimpinya benar-benar terwujud. Masing-masing memiliki waktunya untuk menggapai hasil setelah melewati berbagai proses yang panj...