Sesampainya di rumah, semua belanjaan yang mereka beli di pasar langsung mereka bawa dan ditata di tempat yang semestinya.
"Ntar malem masakin" bisik Arya tepat ditelinga Kirana.
"Yee malem malem ya tidur, masa masak." Jawab Kirana.
"Ohh yakin? Tidur?" Ledek Arya dengan ambigu sambil menaik-turunkan alisnya.
Kirana melirik ke arah Arya, "mikirnya yang lain ya?"
"Emang mikir apa coba?"
"Au ah" balas Kirana kembali sibuk menata barang belanjaan.
"Tuh kamu konek mesti kan.." ujar Arya.
"Nggak"
"Iya mesti"
"Engga"
"Bilang aja.."
"Enggak ih"
"Jujur sama aku.."
"Brisik mulu deh kakak, Kirana jadi ngga selesai selesai nata barangnya!" Omel Alya.
"Rasain" batin Kirana.
"Dih ikut campur.." ujar Arya pada kembarannya dan hanya dibalas dengan juluran lidah.
"Kirana nanti temenin aku ke mall ya?" Pinta Alya.
"Ngapain?" Tanya gadis itu.
"Ada deh. Hehehehe" jawab Alya lalu meninggalkan kedua insan yang ada di dapur.
"Good adikku.." batin Arya.
"Kamu ngga ikut kan?" Tanya Kirana.
"Hah? Engga kok.. silahkan aja jalan jalan.. hehe" jawab Arya.
"Bagus" ujar Kirana menunjukan jempol tangannya.
"Kayaknya seneng banget kalo aku ngga ikut" ujar Arya pada Kirana.
"Emang" jawab Kirana lalu menjulurkan lidahnya dan kembali menata belanjaannya.
"Udah selesai. Jam berapa ke mall nya?" Tanya Alya.
Alya melirik ke arah kakaknya, mencari jawaban.
Kirana mengikuti arah pandang Alya dan merasa mereka sedang merencanakan sesuatu.
"Apa sih? Kok kalian malah lirik lirikan.." kata Kirana.
"Habis Ashar aja, sekalian dianterin Paklik.." jawab Arya kemudian pergi meninggalkan dapur.
"Ada apa si?" Tanya Kirana pada Alya.
"Nggak papa" jawab Alya santai.
***
Setelah sholat ashar, Kirana dan Alya sudah siap berangkat dan menunggu pakliknya di depan tv.
Terdengar suara kunci yang dimainkan. Keduanya menengok ke arah belakang dan mendapati Arya lewat.
"Mau kemana?" Tanya Kirana.
"Jalan" jawab Arya singkat.
Karena ia tak membawa mobil dari rumahnya, dan mobil milik pakliknya akan dipakai, jadi dia memilih pergi dengan mengendarai motor.
"Oh, yaudah ati ati." Balas Kirana sekenanya.
"Oke."
Tak lama, terdengar deru motor dinyalakan dan semakin lama suaranya menghilang. Menandakan Arya sudah pergi.
"Yuk berangkat" kata Paklik Nano.
Alya dan Kirana langsung mengikuti pakliknya menuju mobil.
"Emang mau beli apa aja, Al?" Tanya Kirana saat di jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedang Pora (TAMAT)
RomanceSetiap orang punya mimpi yang ingin mereka wujudkan. Seseorang yang berani untuk bermimpi maka harus berani berjuang agar mimpinya benar-benar terwujud. Masing-masing memiliki waktunya untuk menggapai hasil setelah melewati berbagai proses yang panj...