11🔸MASAKIN

1.4K 109 1
                                    

Jam menunjukan pukul 18.15 WIB. Setelah selesai menunaikan sholat Maghrib, para wanita di rumah itu mulai membuat makan malam.

Di dapur yang cukup lega, Kirana, Alya, dan Indah mulai memasak sayur putren, ayam kecap, dan tahu krispi. Apa saja mereka kerjakan secara bergantian.

Arya sedang berada di ruang keluarga, bermain hp seperti biasa. Sedangkan yang lainnya menonton TV.

"Kamu ngga pengen liat calon istrimu masak tuh?" Tanya paklik Nano pada Arya disebelahnya.

"Oh Kirana ikut masak?" Tanya Arya balik.

"Iya.."

Arya bangkit dari sofa, menuju ke dapur dan berdiri di depan pintunya. Ada senyum yang terukir melihat ketiganya akur. Mamahnya, kembarannya, dan pujaan hatinya.

Diam-diam Arya memfoto mereka, dan menjadikannya sebagai instastory miliknya.

"Alhamdulillah akur, akhirnya dimasakin dia😊"

Send.

Kirana yang merasa diperhatikan memutar tubuhnya menghadap pintu dapur, pantas ada Arya yang berdiri senyum senyum sendiri di situ.

"Ngapain?" Tanya Kirana.

"Hm? Enggak, cuma pengin liat aja." Jawab Arya yang sadar dari lamunannya.

"Jangan ganggu konsentrasi kakak ipar dong. Pergi sana, senyum senyum ngga jelas lagi daritadi." Usir Alya.

Bukannya pergi, Arya justru mendekat. Cowok itu berjalan ke arah Kirana yang sedang menguleni tahu di dalam tepung.

"Minta dikit." Bisik Arya.

Kirana membiarkan Arya mengambil sekepal tepung yang ada di depannya.

"Masak yang enak ya.." bisik Arya lagi dan hanya dibalas anggukan oleh Kirana.

Kemudian cowok itu berjalan mendekati Alya, berdiri di belakang kembarannya itu.

"Jangan jail." Ucap Alya tiba-tiba tanpa menoleh.

Arya sedikit tersentak karena kembarannya itu mengetahui niat jailnya.

"Yee siapa yang mau jail. Kan cuma mau.. ngasih tepung biar kamu putih!"

Arya segera menempelkan tepung yang sudah digenggamnya ke pipi Alya, dan kabur begitu saja.

"KAKAKKK!!!" Teriak Alya tak terima.

"Mamah... Arya tuh jail." Adu Alya pada Indah.

Bukannya membela, Indah malah tertawa, begitu juga Kirana yang melihat kejailan kakak ke adeknya.

"Kok malah ketawa.." kesal Alya bertambah cemberutnya.

"Sana bersih-bersih dulu, udah mau selesai masaknya." Ucap Indah seraya membalik tahu krispi yang terakhir.

"Awas aja ya Kak Arya." Sungut Alya berjalan menghentak-hentakan kaki meninggalkan dapur.

Hening, ada rasa canggung yang tercipta diantara Kirana dan Indah.

"Mmm, ayam sama sayurnya mau Kirana bawa ke meja makan dulu, Tante?" Tanya Kirana.

Indah menoleh, tersenyum pada gadis itu.

"Manggilnya sekarang jangan Tante, latihan panggilnya Mamah. Oke?"

"Eh, iya, Mah."

"Nah gitu, yaudah bawa aja, nanti mamah nyusul, nirisin tahu dulu." Balas Indah sambil mematikan kompor dan mengangkat tahu yang sudah matang itu.

Pedang Pora (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang