16🔸Satu langkah lagi

1.3K 90 7
                                    

"Hai para mantan" sapa Arya setelah sampai di depan Kirana dan Sherina.

"Tuh yang di sana ngga di sapa juga?" Tanya Kirana menunjuk Alma, Tasya, dan Silva dengan dagunya.

"Oh iya, nanti deh." Jawab Arya.

"Mantan si kebanyakan" cetus Sherin.

"Prinsip ku itu, nakal lah sepuasmu, lalu pulang pada satu wanita. Hwehehe" jawab Arya bangga.

"Kalau pulang berarti kan ketempat awal ya Sher? Ke pacar pertama berarti" balas Kirana sambil melanjutkan menyiapkan minuman dan snaks.

"Iya tuh" jawab Sherina.

Bukannya menjawab, Arya justru tersenyum.

"Seneng deh para mantan akur, akur terus yaa" ujar Arya mengambil satu gelas minuman yang telah terisi lalu meninggalkan keduanya, masuk ke dalam rumah.

"Gimana pacaran sama Arya? Enak?" Tanya Kirana.

"Ahahah kayak kamu ngga pernah aja, Ran.." jawab Sherina.

"Ya kan secara kamu yang lama banget pacaranya, setelah aku maksudnya.." jelas Kirana.

"Emm, gimana ya? Lupa deh." Jawab Sherina yang enggan mengingat masa pacarannya dengan Arya.

"Kamu sendiri gimana? Balikan sama Arya lagi?" Tanyanya.

"Engga balikan tuh, biasa aja dia nya mah" jawab Kirana.

"Lah kok bisa disini? Di rumah Oma nya? Nginep?" Tanya Sherin penasaran.

"Iya nginep dari kemarin si.." jawab Kirana.

"Dalam rangka apaan?" Tanya Sherina lagi.

Ting ting ting ting..

Arya memukul gelasnya menggunakan sendok. Semuanya telah selesai menjalankan tugasnya. Dan para orang dewasa juga sudah kembali ke taman setelah dijemput Arya dari dalam rumah.

"Perhatian semuanya..." Seru Arya.

Sebuah musik klasik mengalun merdu dari laptop yang disambukan dengan speaker di taman itu.

"Di hari ini, malam ini, aku udah ngumpulin kalian semua. Dengan tujuan, ingin melamar Kirana." Ujar Arya.

"WOAHHHHH" Seru teman teman Arya ditambah dengan tepukan tangan karena merasa terkejut dengan pernyataan temannya itu.

"Kirana," panggil Arya yang matanya kini tertuju pada gadis impiannya.

"Aku udah datengin orang tua kamu kesini, aku udah minta izin mamah juga, dan untuk papahnya Kirana," ucap Arya lalu menghadap Hans.

"Saya izin menikahi putri bapak, menjadikan Kirana sebagai istri saya, pendamping hidup saya, dan menemani saya hingga selama-lamanya." Lanjutnya.

Hans tersenyum mengangguk, "Keputusan ada ditangan anak saya" ucapnya.

"Ran?" Panggil Arya pada Kirana yang sudah ada disebelahnya.

Kirana menengok ke arah Hans, meminta persetujuan. Hans tersenyum lembut, mengiyakan. Indah pun terlihat sangat senang, begitu pula teman teman Arya. Namun, Alil dan Sherin serta mantannya yang lain masih tidak menunjukan ekspresi senangnya, cenderung mengalihkan pandangan atau menunduk.

Arya mengambil sesuatu di saku jas nya. Sebuah kotak beludru berwarna putih dengan dua buah cincin perak didalamnya. Kirana menutup mulutnya dengan tangannya, menyembunyikan ekspresi terkejut dan senang yang sedang meledak dalam dirinya.

"Kalau kamu terima cincin ini, hari ini juga kita resmi tunangan." Ujar Arya.

"Kirana, maukah kau menikah dengan ku?" Tanyanya.

Pedang Pora (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang