Author
"Bunuh aku...." pinta Iris, suaranya terdengar sangat lirih.
Harry tidak begitu mendengar perkataannya karena ia masih panik, ia menggeser korden jendela di samping Iris dan mengintip ke luar.
Harry menghela napas lega, ia baru saja dikejar polisi saat ketahuan mencuri sesuatu.
"Bunuh aku!!" Kini Iris mengeraskan suaranya. Harry terkejut dengan ucapan wanita di depannya. Biasanya jika ia melakukan ini maka orang akan ketakutan namun wanita ini malah menyerahkan dirinya.
"Apa kau gila?!" ujar Harry heran.
"Ya aku gila! bunuh aku sekarang juga." Iris menarik tangan Harry yang memegang pisau dengan kedua tangannya agar pisau itu mengenai dirinya namun Harry menariknya menjauh.
Ia menatap lekat-lekat wanita di depannya sekali lagi. "Apa kita pernah bertemu?" tanya Harry karena ia merasa familiar dengan wajahnya.
"Ya, siang tadi."
"Tidak, sebelumnya." Ia mencoba menemukan sosok Iris di kepalanya namun ia tidak berhasil menemukannya.
"Mengapa kau diam saja? Ayo bunuh aku!!" Iris sedikit berteriak. Ia benar-benar ingin mati menyusul Niall. Ia akan merasa bersalah pada Niall jika bunuh diri. Tapi jika dibunuh itu bukan dirinya sendiri yang melakukan.
"Apa kau punya sesuatu yang berharga jika aku membunuhmu?" tanya Harry dengan tersenyum meremehkan.
"Aku punya beberapa bulan gajiku di laci dan dompetku, kau juga bisa memiliki rumah ini."
"Berikan dompetmu."
Iris menyerahkan dompetnya dan Harry membukanya, ia mengambil semua uang di sana lalu melihat kartu identitasnya.
"Iris Winter? Oh.. Nama yang unik, Bunga iris huh?" tanya Harry seraya mengembalikan dompet itu.
"Bukan."
Harry melanjutkan menggeledah laci tanpa menaggapi jawaban Iris. Ia menemukan beberapa amplop berwarna putih di sana kemudian mengambil semua dan memasukkannya ke dalam saku jaketnya.
"Kau sudah selesai? Ayo bunuh aku sekarang."
Harry menghampiri Iris, ia mengarahkan pisau pada lehernya sekali lagi dan Iris memejamkan matanya ia tidak takut sama sekali menyusul Niall dengan cara yang sama.
Ia sudah siap....
Harry benar-benar dibuat heran dengan wanita di depannya ini.
"Kau terlalu cantik untuk mati sekarang. Aku akan mengembalikan uangmu lain kali. Terimakasih." Dengan itu ia berlari meninggalkan Iris yang masih mematung di sana.
Harry kembali menoleh ke arah gadis itu, ia masih berdiri di ambang pintu melihatnya berlari menjauh.
Harry menggelengkan kepalanya, Ia harus segera ke rumah sakit. Ia tidak akan membunuh -lagi.
Iris menutup pintu dan menyandarkan diri di sana, ia merosot hingga terduduk di lantai di bawahnya. Ia menangis.... bukan menangis karena kehilangan uangnya, tapi menangis karena mengapa pria itu pergi begitu saja tanpa melakukan apapun pada dirinya. Maksudnya membunuhnya.
"Mengapa sulit sekali mencari cara agar aku bisa menemuimu Niall? Datanglah ke mimpiku kumohon, katakan padaku bahwa kau merindukanku, katakan padaku jika kau mengizinkanku mengakhiri hidupku sendiri, aku tersiksa di sini.. tanpamu... " Iris menangis sesenggukan di sana.
--
"Harry cepatlah datang ke rumah sakit."
"Apa yang terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Iris [COMPLETE]
FanfictionDi dalam hidupnya, Iris Winter hanya ingin hidup bahagia bersama kekasihnya Niall Horan. Membangun rumah tangga di rumah kecil sederhana yang mereka beli bersama. Namun, takdir berkata lain, dua minggu sebelum pernikahan mereka, Iris harus menghada...