Song for this chapter:
Decode - Paramore
***
The truth is hiding in your eyes
And it's hanging on your tongue
Just boiling in my blood
But you think that I can't see
What kind of man that you are
If you're a man at all
Well, I will figure this one out
On my own-------------
Aku segera mencari Louis, aku butuh bantuannya serta beberapa temannya karena tidak mungkin aku melawan Liam sendiri.
Berengsek, seharusnya Iris tidak perlu mengalami ini jika saja aku lebih cepat mendapatkan uangku. Bajingan itu begitu licik, ia tidak mungkin melepasku begitu saja.
Ini salahku, ini salahku....
Aku tidak akan memaafkan diriku jika terjadi sesuatu pada Iris.
IrisHampir setengah jam aku terbangun dari pingsanku sementara kedua tanganku masih terikat di kursi kayu dan ketiga pria di sekitarku terus menungguku sesekali menyeringai kepadaku. Aku tidak tahu mereka membawaku kemana yang jelas aku berada di satu ruangan yang mungkin luas karena aku sendiri tidak yakin, di sekitarku gelap hanya ada penerangan di atas kepalaku yang hanya menerangiku dan sedikit tempat di sekitarku termasuk mereka bertiga. Aku tidak mengenal satu pria berambut tebal memakai kaos tanpa lengan dan memiliki tatto native american, yang duduk di sofa bersama Liam aku tidak pernah melihatnya sebelumnya. Mitch mencoba menyentuhku tadi dan aku berhasil menendangnya dengan kakiku yang tidak terikat namun hal itu justru menyebabkan kedua kakiku terikat sekarang, aku sama sekali tidak bisa bergerak. Aku tahu Harry akan datang menyelamatkanku, aku menyesal seharusnya aku menuruti perkataannya.
"Apa yang sebenarnya kalian inginkan?" tanyaku dengan memberikan tatapan benci.
Liam mengalihkan matanya dari ponselku kemudian mendengus tanpa menjawab pertanyaanku.
"Harry sudah mendapat uangnya untuk apa kalian melakukan ini?!"
Liam melangkah ke arahku membawa sapu tangan berwarna putih kemudian meneteskan sebuah cairan. Aku sangat yakin dia akan membiusku dengan chloroform itu dan benar dia kembali membekapku sama sekali tidak menghiraukan teriakanku aku hanya berharap dia tidak memberikan dosis berlebihan karena ini kedua kalinya dia membiusku, detik berikutnya aku tidak bisa menahan mataku agar tetap terbuka dan akhirnya aku kembali tertidur.
----
Aku mendengar kekehan seseorang dan aku mulai hapal jika itu adalah milik Liam, berusaha membuka mataku dan aku seperti melihat Harry yang berdiri berhadapan dengan Liam. Merasa kurang yakin karena minim cahaya, aku memicingkan mataku dan ternyata benar. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan namun sesaat kemudian Liam memukul wajah Harry hingga membuatnya terjatuh.
"Harry!!" Aku berteriak secara otomatis.
"Oh, kau sudah terbangun rupanya." Liam mendatangiku dan duduk di kursi kayu di sampingku, sementara kedua temannya mengangkat tubuh Harry secara paksa lalu mengikatnya di kursi di depanku sama sepertiku.
Mengapa Harry tidak melawan?
"Iris, kau baik-baik saja?" tanya Harry khawatir dan aku mengangguk karena keyataannya aku sama sekali tidak terluka.
"Apa maumu bajingan?!" Harry menekan gigi-giginya ketika mengucapkan kalimat itu.
Kini Liam menarik kursinya mendekat ke arah Harry mereka sekitar dua meter di depanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iris [COMPLETE]
FanfictionDi dalam hidupnya, Iris Winter hanya ingin hidup bahagia bersama kekasihnya Niall Horan. Membangun rumah tangga di rumah kecil sederhana yang mereka beli bersama. Namun, takdir berkata lain, dua minggu sebelum pernikahan mereka, Iris harus menghada...