Fettucine

1.2K 174 54
                                    

Song for this chapter:

Life House - You and Me.

***

And there's you and me
And of all other people
And I don't know why
I can't keep my eyes off of you

--------

Harry.


Aku terbangun ketika hari sudah sore, ku lihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 6. Obat sialan itu membuatku tertidur layaknya orang pingsan.

Menegakkan badan, aku berangsur duduk di pinggiran ranjang lalu mengusap wajah dengan kedua tanganku.

Melihat ke arah sofa, ada sebuah kantung plastik di sana. Aku menghampiri dan membukanya.

Pembalut?? Oh.. kurasa ini miliknya.

Aku melihat beberapa potong baju dan celana termasuk celana dalam. Ini untukku? Sedikit terkekeh mendapati fakta seseorang membelikanku pakaian dan itu adalah seorang wanita yang tidak ku kenal.

Aku memutuskan untuk membersihkan diriku. Karena sudah sangat lama aku tidak mandi. Sial... keadaan memaksaku jarang bertemu dengan air. Terkadang aku harus pergi ke toilet umum hanya untuk sekedar membasuh wajahku atau mandi di rumah sakit jika aku mengunjungi Elle.

Sungguh menjijikkan....

Aku mengguris jenggotku dengan penggurisan yang ku dapat di kamar mandi. Kurasa ini milik wanita itu karena warnanya pink dan sialnya ini sudah tumpul apa benda ini tidak pernah digunakan?

Merasa kembali segar setelah mandi aku membuka perban di tanganku untuk menggantinya dengan yang baru setelah itu aku menuju dapur untuk mengambil air minum, namun pandangan mataku jatuh pada sesuatu di atas meja aku melihat selembar kertas di sana.

Aku sudah membelikanmu pakaian dan jika kau lapar, aku sudah membeli bahan makanan kuletakkan di dalam lemari pendingin. Pakailah sesukamu.
Jika butuh sesuatu kau bisa menghubungiku.

Gadis yang perhatian, ia bahkan memberikan nomor ponselnya padaku. Aku segera mengambil ponsel di saku jaketku. Semenjak kehilangan Elle, aku tidak pernah membuka ponselku kurasa aku harus mengisi baterainya terlebih dahulu.

Setelah cukup lama terisi aku menghidupkannya, beberapa pesan masuk dari Liam. Sial.. keparat itu terus mengejarku, aku mengabaikannya dan memilih mengirim pesan pada Iris.

Kau di mana?

Harry.

Aku tidak tahu ia pergi kemana, aku bahkan tidak mendengar saat ia pulang tadi.

Tak berapa lama ponselku berbunyi dan aku membukanya.

Bekerja.

Singkat padat dan jelas, aku tersenyum kemudian membalas pesannya.

Jam berapa kau pulang?

Aku menuju dapur dan membuka lemari pendingin, apa dia baru saja memborong bahan makanan? Lemari pendingin yang sebelumnya hanya berisi telur dan beberapa sayuran kini penuh dengan berbagai macam camilan, minuman dan bahan makanan mentah lainnya.

Kudengar ponselku berbunyi lagi pun aku kembali melihatnya

Jam 9.

Aku melihat jam yang baru menunjukkan pukul 7 malam.

Iris [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang