Iris
Aku terkesiap ketika melihat jam di dinding yang menunjukkan waktu 45 menit sebelum jam kerjaku dimulai. Sial, aku lupa menghidupkan alarm semalam.
"Harry ...," aku menggoyang-goyangkan lengan Harry yang melingkar di tubuhku, "Harry bangunlah, kita terlambat bekerja."
Kudengar Harry bergumam tidak jelas, inginku memukul kepalanya agar ia cepat sadar.
Aku segera mengangkat lengannya dari tubuhku kemudian menyingkap selimut yang menutup tubuh telanjang kami.
"Harry, cepat bangun! Kita hanya memiliki waktu 15 menit untuk bersiap-siap."
Kulihat Harry mulai membuka matanya dan melihat jam. "Sial!!" Kata itu langsung meluncur mulus dari mulutnya.
Aku langsung berlari ke kamar mandi untuk sekedar membasuh muka dan menggosok gigi, persetan aku tidak akan mandi pagi ini semoga tidak ada yang menyadarinya. Harry mengikuti di belakangku dan kami melakukannya bersama.
Argh ini menyebalkan, aku tidak menyukai hal yang terburu-buru seperti ini.
Aku langsung berganti pakaian dan memakai make up tipis-tipis hanya agar wajahku tidak terlihat seperti baru bangun. Aku tidak memperhatikan Harry lagi semenjak keluar dari kamar mandi namun kulihat ia sudah bersiap.
"Ku tunggu di luar," ucap Harry kemudian berlalu meninggalkanku.
Sial ... secepat-cepatnya wanita mempersiapkan diri pasti akan selalu kalah dengan pria.
Aku segera menyambar tas ku setelah selesai dan berlari keluar.
"Cepat Iris." Harry menggandeng tanganku dan kami berlari kecil. Biasanya memerlukan waktu 30 menit berjalan biasa menuju tempatku bekerja namun sekarang tinggal 25 menit lagi, belum lagi tempat kerja Harry yang lebih jauh dariku.
Kami memutuskan berlari lebih cepat, oh God ... ini pertama kalinya aku seperti ini dan ini sangatlah buruk.
"Mengapa kau lupa menyetel alarm?" tanya Harry kesal.
"Mengapa kau menyalahkanku? Seharusnya kau berterimakasih aku sudah membangunkanmu!" jawabku tak kalah kesal, "lagipula mengapa kau hanya menyalahkanku? Ini salahmu karena kau tak membiarkanku tidur semalam!" Kami baru tidur pukul 4 dan sekarang kami harus berlari seperti ini.
"Apa kau tidak sadar jika kau yang memulainya? Aku hanya mengikuti apa maumu," elaknya membela diri dan ya, aku mengakui aku yang memulainya terlebih dahulu.
Ini memalukan.
"Mengapa wajahmu memerah?" tanya Harry terkekeh.
"Apa? Tidak, ini karena udara dingin." Aku memalingkan wajahku darinya dan mempercepat kakiku.
"Ayo cepatlah!" Harry mendahuluiku, "sepertinya kau butuh olahraga, kau terlalu payah berlari," ejeknya seraya tertawa.
Aku memutar mataku malas, "Aku tidak suka olahraga!"
"Kau yakin?
"Hmm."
"Bagaimana jika olahraga yang lain?"
Sial....
"Hentikan, gunakan kakimu untuk bekerja jangan mulutmu!" Apa dia tidak tahu jika napasku sudah terengah-engah karena berlari? Dan dia mengajakku bicara.
Kulihat ia hanya terkekeh dan terlihat sangat manis.
Aku bersyukur datang tepat saat pintu minimarket di buka oleh Tn. Stark -pemilik minimarket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iris [COMPLETE]
FanfictionDi dalam hidupnya, Iris Winter hanya ingin hidup bahagia bersama kekasihnya Niall Horan. Membangun rumah tangga di rumah kecil sederhana yang mereka beli bersama. Namun, takdir berkata lain, dua minggu sebelum pernikahan mereka, Iris harus menghada...