22, 𝑯𝒂𝒍 𝒕𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒊𝒔

2K 228 15
                                    

Yeri pergi mencari perkerjaan.

Dia sedikit lelah.

Yeri pun menghalangi sinar matahari yang menyilaukan matanya dengan telapak tangan.

Yeri berkeringat dan pucat.

Ia menjadi lemas dan akan terjatuh, namun dengan tiba-tiba, Daniel datang dan menangkap tubuh Yeri.

"Kau baik-baik saja"

Yeri pun berdiri tegak dan menatap Daniel heran.

"Kau sudah kembali?"

"Urusanku sudah selesai."

"Bagaimana kau tahu aku ada disini?"

Daniel tersenyum, "Tadi aku mencarimu dan tidak sengaja melihatmu."

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Daniel.

"Aku sedang mencari pekerjaan. "

"Pekerjaan?"

"Lebih baik kita duduk."

Mereka pun duduk dan melanjutkan obrolan mereka.

"Maaf, aku lupa membelikan hadiah untukmu."

Yeri tertawa melihat pria itu, "Aku tidak menginginkan itu, kau ada disini sekarang. "

"Tapi aku membawa sesuatu untukmu." Ucap Daniel lalu merentangkan kedua tangannya kesamping tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Yeri bingung.

"Ini hadiah untukmu." Daniel bermaksud menjadikan dirinya sebagai hadiah.

Yeri tersenyum gemas.

"Aku hanya bercanda." Lalu menurunkan tangannya itu.

Namun Yeri mendekat dan memeluk tubuh Daniel.


"Apa terjadi sesuatu?" kata Daniel.

Yeri menggeleng, "Tidak ada yang terjadi."


***

Jang Yejin diam-diam pergi untuk untuk kembali ke rumahnya.


Yejin mengetok pintu itu.

"Siapa itu?" sahut Nyonya Han dari dalam.

Pintu itu terbuka.

"Siapa—" Nyonya Han tercengang dengan apa yang dilihatnya sekarang.

"Omma. " Ujar Yejin lalu memeluk ibunya.

"Yejin-ah?"

"Ini aku omma, Jang Yejin. "


***

Yejin mencoba untuk mengunjungi kembali sekolah lamanya.

Disana,dia merasa asing meski itu sekolahnya dulu.


Yejin melihat Irene dan Seulgi dari kejauhan.

"Seulgi, apa kau sudah tahu tentang Yeri?"

Love Is Like RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang