𝑺2:11, 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍

989 104 6
                                    

Seoul, 2 September.

Jungkook telah boleh kembali kerumah hari ini.
Ia dijemput Siyeon.

"Jungkook."

"Siyeon, aku sedang lelah. Jangan katakan apapun untuk sekarang."

"Kim Yeri yang membawamu kesini?"

"Jika dia, apa yang akan kau lakukan?"

"Kau...benar-benar jahat,Jeon Jungkook."

"Jahat?"

"Aku melihat semuanya.", "Aku melihatnya Jeon Jungkook!"

"Apa yang kau lihat?"

"Kamera."

Jungkook langsung terkejut, dan memegang bahu Siyeon.

"Kau melihat kameraku?"

"Oh."

"Park Siyeon,bukankah ak—"

"Aku harus melakukan apa lagi.", "Kau yang mengatakannya padaku."

"Siyeon, ini bukan seperti yang kau kira."

"Kau berkata padaku, kau hanya akan memotret hal-hal yang kau sukai. Apa itu termasuk Kim Yeri?"

Jungkook terdiam.

Waktu di London, Jungkook diam-diam memotret Yeri.

Dan sekarang, ia merasa bersalah kepada Siyeon.

"Apa kau menyukainya?"

"Park Siyeon,tolong dengarkan aku."

"Katakan.", "Katakan kau tidak menyukainya."

"Aku tidak tahu."

"Bagaimana denganku?", "Kau tidak menyukaiku lagi?"

"Aku—"

"Aku akan mencoba memahami perasaanmu jika kau mengatakan yang sesungguhnya padaku."

"Haruskah aku mengatakannya?", "Mungkin aku jatuh cinta padanya."

Siyeon memejamkan matanya,dia berkali-kali menghela nafas untuk menahan tangisannya.

"Aku pergi, jangan mencariku."

"Siyeon."

Jungkook menahan lengan Siyeon, namun dengan kasar Siyeon menghempasnya.

"Aku membencimu!"

Xiyeon membuka pintu, dan saat yang bersamaan ada Kim Yeri yang diam mematung disana.

Yeri tidak tahu harus berbuat apa.

Dia mendengar pertengkaran antara Siyeon dan Jungkook.

"Aku paling membencimu!" Ucapnya lalu pergi.

Yeri menatap Jungkook aneh.

Jungkook mencoba untuk meluruskan keadaan dan berkata,"Apa yang kau dengar tadi—"

"Tidak benar, kan?" Sela Yeri cepat.

"Yeri, tidak maksudku—"

"Katakan bahwa semua itu tidak benar."

Jungkook menggeleng cepat,"Tidak.", "Semua itu benar. Apa yang kau dengar barusan itu benar."

Yeri memundurkan langkahnya.

"Satu langkah."

"Apa maksudmu?"

"Aku semakin jauh darimu selangkah lagi."

"Kim Yeri."

"Aku menyesal, keadaan yang sekarang sungguh membuatku bingung."

"Kau tahu, bahkan ketika aku tidak mengingatmu, aku lebih memilihmu dibanding Siyeon."

Love Is Like RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang