𝑺2:1, 𝑯𝒂𝒓𝒊 𝒀𝒂𝒏𝒈 𝑴𝒆𝒍𝒆𝒍𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏

1.6K 194 34
                                    

2021,Seoul.

Tring.

Kim Yeri.

Gadis cantik itu terbangun dan mematikan alarmnya.

Pukul 08.15 KST.

"Huh." Yeri mengucek matanya yang terasa lelah itu dan memfokuskan pandangannya menatap jam dinding.

"Jam 8?" Yeri segera bangkit dan menuju kamar mandi.

10 menit kemudian, dia segera ke halte bus.

Tak lama pun datang sebuah bus dan Yeri segera naik.

Yeri pov.

Senin,19 Januari.

Hari ini adalah hari pertama aku magang di tempat kerjaku.

Aku sangat terburu-buru, karena takut jika nanti terkena masalah.

Saat sebuah bus datang, aku segera naik dan duduk di satu bangku yang kosong.

Aku segera membuka handphoneku untuk memastikan jam.

08.45 KST

"Ah, kau terlambat!" Gerutuku dalam hati.

Akhirnya, aku sampai ke tempat kerjaku. Pekerjaan yang benar-benar aku tunggu.

RS. Itaewon.

Seorang dokter.

Aku masuk kedalam dan datang ke ruang pelatihan.

Hal yang membuat aku senang adalah, aku bertemu Seulgi lagi setelah 4 tahun berlalu.

"Yeri, disini!" Ucap sahabat lamaku dari kejauhan.

Yeri pov end.

"Aku tadi mendengar anak magang yang lain berbicara tentang anak dari direktur utama yang tampan."

"Benarkah?"

"Bagaimana ini, aku sangat penasaran dengannya."

Yeri tertawa, "Apa kau bertengkar lagi dengan Jimin oppa?"

"Berhenti mengatakan namanya, aku sangat membencinya." Ucap Seulgi sambil cemberut.

"Jimin oppa mengirimiku pesan."

Seulgi tampak penasaran. "Apa yang dia katakan?"

"Kau penasaran?"

"Tidak, aku hanya—"

Tiba-tiba seorang senior datang dan masuk ke ruangan pelatihan.

"Baiklah,  sekarang kalian akan diajak untuk mengelilingi seluruh gedung rumah sakit."

"Baik."

Para pemula dan dua senior berkeliling memutari gedung rumah sakit.

Seulgi pun merasa bosan dan menyenggol tangan Yeri. "Ya, apa kau tak bosan?"

"Ada apa?"

"Park sunbaenim benar-benar menyebalkan. Apa kita harus berkeliling tiga kali untuk menghafal tempat disini?"

"Tenanglah."

"Kita belum melakukan sesuatu, namun aku sudah lelah."

Tak sengaja salah satu senior mendengar bisikan suara yang asalnya dari Seulgi dan Yeri.

"Hei, yang berbicara, apa kalian pikir ini bercanda?"

Yeri dan Seulgi tertunduk sambil meminta maaf. "Maafkan kami, sunbae."

Love Is Like RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang