Love Is Like Rain

32, 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓

1 hari kemudian.

Yeri menghubungi Taehyung dan mengajaknya untuk bertemu di cafe dekat Itaewon hari ini.

Sekitar 5 menit, Taehyung datang.

"Bagaimana kabarmu, apa baik-baik saja?" Ucapnya lalu duduk dihadapan Yeri.

Yeri sambil tersenyum, "Seperti yang kau lihat sekarang, aku baik-baik saja."

"Bagaimana denganmu?"

"Seperti biasa, aku selalu dalam kondisi baik."

"Sebenarnya aku menghubungimu karena ingin memberitahu sesuatu."

"Apa itu?"

"Aku akan segera menjalani operasi." ucapnya dengan sangat antusias.

Dan entah mengapa Taehyung terdiam dengan raut wajah yang tidak senang.

"Kau tidak senang?" Yeri sedikit bingung dengan ekspresinya.

Taehyung memikirkan sesuatu. Dokter pernah berkata bahwa kesempatan Yeri untuk sembuh itu sangat kecil bahkan sulit dan jika dioperasi, lalu gagal tidak akan membuahkan hasil apa pun karena penyakit yang diderita Yeri telah berlangsung lama.

"Kim Taehyung." Yeri menggoyang-goyangkan tangan Taehyung yang terletak dimeja.

Membuatnya tersadar dari lamunan.

"Apa ada masalah?"

"Tidak, aku ikut senang."

"Aku tahu, jika penyakitku bertambah parah, setidaknya aku berusaha untuk hidup."

"Baiklah, itu pilihan terbaik." Hening.

"Aku berbicara dengan Yejin kemarin."

Yeri tersedak.

Uhuk!

"Benarkah?"

"Aku hanya sedikit kesal dengan sikapnya yang selalu seperti itu."

"Dia memang seperti itu, karena kau tidak mengenalnya dengan baik."

Taehyung termenung.

"Yejin eonnie adalah seseorang yang baik."

Sambil mengaduk-aduk minuman di atas meja itu, dia mengatakan, "Lantas apa dia baik kepadamu?"

"Tentu, kami keluarga. Kami saling menyayangi satu sama lain."

"Atau hanya kau saja yang menyayanginya?"

"Apa maksudmu?"

"Aku tahu ini bukan urusanku, tapi bagaimana bisa seseorang sepertinya masih kau anggap saudara? Pikirkan apa yang telah dia lakukan padamu selama ini."

Yeri bangkit berdiri, "Kurasa aku salah bertemu denganmu. Jangan mengatakan hal yang buruk tentangnya."

Yeri melangkah pergi dan Taehyung mengejarnya.