Yeri menatap Jaehyun bingung, "Apa maksudmu?"
"Sepertinya, aku sedang..."
Jaehyun mendekatkan wajahnya kearah Yeri, membuat Yeri gugup.
"...menipumu." Canda Jaehyun,lalu mendorong dahi Yeri dengan jari telunjuknya.
"Ya." Yeri memekik kesal.
"Kau pikir apa yang akan kukatakan?"
"Bagaimana aku tahu, a bersikap aneh tadi dan itu membuatku takut."
"Maaf, aku hanya bercanda." Jaehyun memalingkan wajahnya dan tertawa kecil.
"Dan juga apa ini pertama kalinya kau tertawa?" Goda Yeri.
Jaehyun segera menoleh, "Aku tertawa?"
"Kau baru saja tertawa."
"Karena apa?"
"Kenapa bertanya padaku, kau yang tertawa."
"Entahlah, kurasa kau berhalusinasi."
"Benarkah?" Pikir Yeri.
Jaehyun menghela nafasnya, lalu berdiri, "Pikirkan semaumu." Dan berjalan pergi.
"Aku tidak tahu, yang jelas aku senang melihatnya tertawa tadi."
Yeri menjadi serius, ia menghadapkan wajahnya ke jendela itu.
Matanya berkaca-kaca.
"Aku harap, aku juga bisa tertawa."
***
Day 1.
"Karena kita akan melakukan penelitian, aku harap kalian berpakaian yang rapi dan bersih." Pinta Jaehyun.
"Baik!"
"Dan juga Kim Yeri, apa yang kau lakukan tadi malam?"
"Apa?"
"Kenapa wajahmu seperti itu?"
Yeri memegang pipinya yang kaku, "Maafkan aku, karena cuaca dingin wajahku menjadi bengkak."
"Lalu apa yang baik untukmu?"
Yeri diam.
"Jika bukan ramyeon, soju dan cuaca. Apa yang bisa membuatmu tidak bermasalah?"
"Jusunghaeyo."
"Kau pikir, kau datang kesini hanya untuk main-main? Tidak semua orang bisa datang."
"Saya akan segera mengobatinya."
"Tidak perlu, tidak ada waktu untuk itu. Sekarang para pejabat rumah sakit telah menunggu kita, sebaiknya kita segera berangkat."
Yeri memanyunkan bibirnya. "Dia terlihat kesal sekali."
Tak lama Seulgi menghampiri Yeri.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Oh, ayo pergi."
Lima jam berlalu, Yeri dan tim lainnya selesai melakukan penelitian di Manchester.
Sekarang mereka akan kembali ke London.
"Jung seonsaengnim, boleh aku ijin ke kamar mandi?" Tanya Yeri.
Jaehyun mengangguk.
"Apa kau ingin kutemani?" Sahut Seulgi.
"Tidak perlu, aku akan pergi sendiri."
Yeri segera pergi dengan cepat.
Dan menuju ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Like Rain
Hayran Kurgu𝑨𝒑𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒂𝒘𝒂𝒍? -𝙆𝙞𝙢 𝙔𝙚𝙧𝙞, 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘥𝘪𝘢...