Pt 13

2.8K 200 21
                                    

maaf ya baru sempet update.. iya aku tau, terakhir update dua bulan lalu.. maaf sekali lagi, soalnya lagi ada masalah.
makasih yg udh mau nungguin ya❤️



Tiba di rumah, Joongki bersalaman dengan kedua mertuanya, sementara Hyekyo naik ke atas, ke kamarnya dan mengemasi kopernya. Ia menghela napas lega. Ternyata penantiannya tidak harus selama itu.

"Ayo," kata Hyekyo ketika sudah berada di sebelah Joongki lagi, yang masih berdiri di ruang tamu.

"Kami duluan," pamit Joongki. Joongki menunduk sedikit, lalu membawa koper Hyekyo dan memasukkannya ke bagasi mobilnya.

Hyekyo duduk di kursi sebelah Joongki. Setelah memastikan Hyekyo memakai sabuk pengaman dengan benar, Joongki menjalankan mobilnya.

"Kau lapar?" tanyanya.

"Tidak terlalu."

Joongki memutar mobilnya ke arah restoran langganannya sebelum menikah lalu memarkirkan mobilnya.

"Mukamu mengatakan sebaliknya. Dan aku tidak mau mendengar atau melihat kau dirawat di rumah sakit karena maag lagi."

Joongki menaikkan kecepatan mobilnya, sementara Hyekyo hanya menahan senyumnya.

"Kau aneh."

Itu adalah komentar pertama yang Joongki lontarkan setelah Hyekyo mengatakan bahwa dia ingin tidur cepat.

"Apanya yang aneh dari ingin tidur cepat? Kau selalu memarahiku kalau begadang, kenapa sekarang bilang aku aneh?" protes Hyekyo.

"Ya, kau aneh. Kau baru makan tiga piring. Kau tidak boleh tidur sekarang. Tunggu setidaknya dua jam."

Hyekyo mencebik kesal. Matanya terasa sangat berat sekarang. Kalau ia minum kopi, ia tidak akan bisa tidur sampai jam dua pagi.

"Kau boleh tidur sekarang dengan satu syarat," putus Joongki.

"Apa?"

"Berhenti dari kafe tempatmu bekerja."

Hyekyo menatap tidak percaya ke arah Joongki yang duduk dengan santai di sofa dengan raut muka tidak bersalah sama sekali setelah mengatakan hal tersebut.

"Aku tidak mau. Berhenti dari kafe hanya untuk kesempatan tidur cepat hari ini!"

"Yasudah. Tidur dua jam lagi. Jadi.. Itu jam dua belas. Sambil menunggu, mau menonton film?" tanya Joongki santai.

Hyekyo melemparkan dirinya ke sofa, ke sebelah Joongki. Yang ia lakukan berikutnya adalah menaikkan kakinya ke sofa, dan meletakkan kepalanya ke paha Joongki.

"Aku tidak peduli. Aku mau tidur, tapi besok aku akan tetap bekerja. Hari ini melelahkan sekali," gumam Hyekyo yang masih dapat didengar oleh Joongki.

"Arasseo, arasseo. Tidurlah. Selamat malam," ucap Joongki sambil mengecup kening Hyekyo.

Esok harinya Hyekyo sudah terbangun dalam kamarnya, di atas kasur. Joongki masih terlelap di sebelahnya.

"Apa dia tidak ke kantor hari ini?" gumam Hyekyo. Matanya melirik ke arah jam dinding putihnya.

Pukul setengah sepuluh.

Hyekyo mengguncang-guncang bahu Joongki. "Kau tidak ke kantor?"

"Ani, aku libur. Aku sedang ingin menghabiskan waktu dengan istriku sekarang," balas Joongki sambil melingkarkan tangannya di pinggang Hyekyo.

"Aku mau memasak sarapan, singkirkan tanganmu."

"Tidak usah, aku akan pesan mi kacang hitam saja. Aku tahu restoran yang enak," kata Joongki dengan suara seraknya.

"Aku mau man- SIAL! MINGGIR! AKU TERLAMBAT KE TEMPAT KERJAKU!!!!!"

Joongki mengerutkan keningnya. "Aku sudah mengirim pesan pada bosmu mulai hari ini kau tidak lagi bekerja disana."

Hyekyo terperangah.

"Tch. Pasti mudah bukan? Tinggal mengatakan satu kalimat dan orang akan menurutimu," gumam Hyekyo.

"Kenapa kau malah marah?" gerutu Joongki dan mengeratkan pelukannya. Ia menyambung, "itu kenyataan."

"Minggir, aku lapar!" ucap Hyekyo. Tangannya mendorong Joongki dengan kuat, membuat Joongki hampir saja terjatuh dari tempat tidur kalau bukan karena ada meja kecil di sebelah tempat tidurnya yang menahannya.

"Kurang ajar sekali," gumam Joongki.

Hyekyo memasak untuk dirinya sendiri. Jangan salahkan ia. Ia kesal sekali dengan Joongki. Berbuat seenaknya karena ia seorang direktur.

Hyekyo bekerja untuk dirinya sendiri, kenapa Joongki yang malah marah dan berbalik mengatur semua tentang hidupnya?

"Tolong buatkan segelas teh!" pinta Joongki dari dalam kamar.

"Buat sendiri, dasar pemalas!" umpat Hyekyo sambil membanting cangkir yang ia gunakan untuk minum. Beruntung cangkirnya cangkir plastik.

Joongki berjalan terseok-seok keluar dari kamar. Matanya merah, seperti orang sakit mata.

"Kenapa matamu?" tanya Hyekyo.

"Aku baru bisa tidur jam tiga."

Hyekyo manggut-manggut, lalu pergi ke ruang tengah dan duduk di sofa.

Ia tidak ada kegiatan hari ini. Tidak ada yang ingin dia belanjakan, tidak ada yang ingin dia makan atau minum, atau dia tonton.

"Apa rencanamu hari ini?" tanya Joongki sambil duduk di sebelah Hyekyo.

Hyekyo menggeleng.

"Temani aku membeli kado. Nanti malam aku akan menghadiri pesta ulang tahun mantan kekasihku."

(not) PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang