Pt 14

2.2K 179 13
                                    

lagi-lagi maaf baru sempet update.. lagi mentok, nggak tau mau digimain ceritanya. maaf ya.. makasih buat yang masih mau nunggu..







Setelah mengatakan itu, Joongki berjalan masuk ke dalam kamar, meninggalkan Hyekyo yang mematung di sofa. Tanpa ia sadari matanya memanas.

"Bodoh, kenapa juga aku menangis?" gumam Hyekyo sambil menghapus air matanya kasar.

Ia memutuskan untuk menonton drama apa saja yang tayang di TV untuk mengalihkan pikirannya. Ia terus menonton sampai tanpa sadar sekarang sudah pukul satu pagi. Dan Joongki baru keluar dari dalam kamarnya.

"Kau tidak tidur?" tanyanya. Mukanya tampak sudah mengantuk. Bajunya yang berganti menjadi kaus putih polos dan celana panjang abu-abu longgar menandakan bahwa ia sudah ingin tidur.

Hyekyo menggeleng, "belum mengantuk. Kalau kau mau tidur tidur saja lebih dulu."

"Kau sedang menonton apa? Serius sekali."

"Descendats of the Sun. Tapi aku tidak senang menonton ini."

"Kenapa?"

"Bagaimana mungkin laki-laki bernama Yoo Si Jin itu sejahat itu, meninggalkan perempuannya hanya demi pekerjaan?"

"Lalu kenapa kau lanjut menontonnya?" tanya Joongki sambil mendengus kasar.

"Pemeran utamanya cantik. Sama sepertiku," balas Hyekyo sambil mengambil bantal lalu ia peluk.

Joongki merampas remot dari tangan Hyekyo lalu mematikan TVnya. Belum sempat Hyekyo mencegahnya, Joongki sudah menyeret Hyekyo ke dalam kamar dan mengunci pintunya.

"Apa yang kau lakukan? Dramanya belum selesai. Bagian itu sedang menarik!" protes Hyekyo.

"Aku akan unduh semua episodenya untukmu saat aku sudah ke kantor nanti. Sekarang tidur. Aku mau kau berdiri di sebelahku sebagai istriku yang sangat cantik besok. Aku mau pamer kalau aku sudah bisa melupakan mantanku."



.



Esok harinya Hyekyo benar-benar masih mengantuk, tetapi Joongki memaksanya untuk bangun pagi jam delapan. Bahkan saat Hyekyo membuka matanya, Joongki sudah siap dengan pakaian semiformalnya.

"Aku akan membelikanmu apa yang kau mau jika kau bangun sekarang," kata Joongki.

Seketika Hyekyo langsung bangun, karena saat ini ia benar-benar ingin makan mi kacang hitam.

Joongki terkekeh pelan melihat Hyekyo. Sementara itu, Hyekyo mengambil handuk, masuk ke dalam kamar mandi dan mandi dengan cepat.

Setelah siap, Joongki dan Hyekyo keluar dari rumah mereka lalu masuk ke dalam mobil. Joongki memacu mobilnya dengan kecepatan sedang.


Dua puluh menit kemudian mereka tiba di sebuah mall paling terkenal di Korea. Joongki mengatakan bahwa ia paling tidak bisa membeli hadiah di mall yang biasa-biasa saja.

"Sebaiknya aku memberikan apa padanya?" tanya Joongki. Tangannya menggamit tangan Hyekyo, yang sejujurnya membuat Hyekyo tidak dapat menahan senyumnya.

"Kenapa tanya padaku?" gumam Hyekyo.

Setelah berkeliling sebentar Joongki memutuskan untuk memberi mantannya itu tas saja.

Dalam hati, Hyekyo cemburu. Joongki belum pernah membelikan dia apapun. Sekarang mantannya berulangtahun dan Joongki membelikannya tas.

"Kau mau juga?" tanya Joongki.

"Tidak. Aku tidak suka tas model seperti ini," tukas Hyekyo gusar.

Sementara itu, Joongki hanya tersenyum kecil dan tertawa dalam hati. Istrinya ini belum sadar apa yang ia rencanakan.

(not) PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang