Pt 21

2.4K 163 38
                                    

instagram mellaudrama ayo difollow!!!

Ini adalah update terakhir bulan ini karna aku mau ujian. Next month baru publish lagi..








"Kenapa kau meninggalkanku?"

"Maaf," balasnya sambil balas memeluk Hyekyo dengan erat.

"Kim Jiwon, kau memang jahat! Semenjak kau menikah kau tidak pernah menghubungiku sama sekali, sekarang kau muncul begitu saja!"

Hyekyo melepas pelukannya dan menatap wajah Jiwon lekat-lekat. "kau banyak berubah selama lima tahun ini," gumamnya.

"Kau juga."

Mereka masuk ke dalam kamar hotel Hyekyo, dan sementara Hyekyo  pergi ke kulkas untuk mengecek apakah ada minuman selain air, Jiwon melihat lihat kamar hotelnya.

"Bagaimana kau tau aku ada di sini?" tanya Hyekyo sambil menuangkan jus jeruk ke dua gelas plastik.

"Ibumu menghubungiku begitu ingat kalau aku tinggal di Kanada. Ia bilang katanya kau ada di sini dan memintaku menghabiskan waktu bersamamu sebelum kau kembali lagi ke Korea."

Hyekyo tersenyum kecut. Kalau ibunya sebegitu khawatir dengannya, kenapa tidak ibunya saja yang menemaninya di sini melainkan sahabatnya dulu?

"Oh," gumam Hyekyo.

"Eumm.. Aku sudah mendengar tentang suamimu. aku turut berdukacita. Maksudku, jangan bersedih terlalu lama. Kalau memang Tuhan hendak mengambil nyawanya lebih cepat, itu akan terjadi. kau tidak bisa menyalahkan siapa-siapa untuk masalah ini," kata Jiwon.

"Aku tidak bisa menyalahkan pembunuh suamiku sendiri?" tanya Hyekyo lirih.

"Song Hyekyo," panggil Jiwon dan memutar arah tubuhnya menghadap Hyekyo. "Apa yang kau tahu tentang Choi Siwon?"

Hyekyo mengangkat bahu. Selain tidak tahu, ia juga enggan mengingat tentang pria brengsek itu.

"Dulu mereka berkawan. Joongki dan Siwon. Kemudian perusahaan Siwon berinvestasi di perusahaan Joongki. Karena data tentang perusahaan Siwon dimanipulasi oleh asisten Joongki yang dendam kepada Siwon, Joongki menyangka bahwa perusahaan Siwon tercatat sebagai perusahaan yang sudah masuk dalam black list semua perusahaan di Korea.

"Waktu itu Joongki belum sadar jika direktur perusahaan itu adalah Choi Siwon temannya sendiri, maka ia menolak untuk menjalin kerjasama. Pada masa-masa itu, saham perusahaan Siwon sedang anjlok. Investor menarik investasi mereka, banyak karyawan mengundurkan diri dan sisa-sisa karyawan berdemo meminta kenaikan gaji.

"Dengan keadaan yang menyusahkan itu, harapan satu-satunya adalah perusahaan Joongki, namun tanpa disadari perusahaan Joongki justru menolak untuk menjalin kerjasama. Maka perusahaan Siwon terpaksa gulung tikar. Karyawan-karyawan mereka yang terpaksa keluar sebelum mendapat gaji semakin gencar mendesak Siwon. Maka Siwon dan beberapa anak buahnya yang masih tersisa memutuskan untuk meninggalkan Korea.

"Tidak ada yang mendengar kabar mereka, sampai kemunculannya yang tiba-tiba ini," jelas Jiwon panjang lebar.

Hyekyo bergeming. Benarkah itu? Benarkah dulu Joongki sejahat itu?

"Darimana kau tahu ini semua?" tanya Hyekyo setelah berdiam selama lima menit penuh.

"Salah satu saudaraku dulu bekerja di perusahaan Joongki. Dan cerita ini sudah tersebar luas di seluruh Korea. Cerita antara Siwon dengan Joongki. sampai akhirnya ayah Joongki turun tangan dengan menyuap media agar berhenti mempublikasikan tentang perusahaan mereka," balas Jiwon.

Hyekyo meneguk jus jeruknya yang tiba-tiba terasa hambar. "Bagaimanapun juga," gumam Hyekyo. "Apakah keadaan yang demikian mampu membuatku memaafkan Siwon? Bagaimana mungkin ia mengatasnamakan masa lalu untuk mengakhiri hidup seseorang?"

Jiwon menghela napasnya. "Song Hyekyo, aku mengerti bahwa perilaku Siwon tidak dapat dimaafkan. Namun tetap saja tidak bisa demikian. Siwon menghilangkan nyawa suamimu, tapi suamimu menghancurkan harapan hidup delapan puluh karyawan yang mencari nafkah di perusahaan Siwon."

Air mata Hyekyo mengalir turun lagi tanpa ia sadari.

"Sepertinya kau butuh waktu sendiri. Mungkin sebaiknya aku meninggalkanmu dulu. Kalau ada perlu apa-apa kau bisa menghubungiku. Nomorku tetap sama seperti dulu."

Setelah itu Jiwon keluar dari kamar, menyisakan Hyekyo dengan segudang perasaan resahnya.


***


Hyekyo tertidur. Begitu ia bangun, jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Perutnya lapar dan ia tidak menemukan makanan di kulkasnya.

Hyekyo akhirnya mandi, berganti pakaian dan keluar dari hotel sambil membawa dompetnya. Setelah menukarkan uang, ia pergi ke restoran terdekat dan duduk di kursi dekat jendela setelah memesan makanan.

Kemudian ia mendengar suara orang berdeham di mic. Di restoran itu ada sebuah panggung kecil dan ada pemain gitar dan pemain piano disana. Penyanyinya baru saja naik, namun ia tidak menghiraukannya, sampai akhirnya penyanyi itu bernyanyi.

" There goes my heart beating
'Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now

There goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless now

I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason

There goes my hand shaking
And you are the reason
My heart keeps bleeding
I need you now

If I could turn back the clock
I'd make sure the light defeated the dark
I'd spend every hour, of every day
Keeping you safe

And I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason, oh
(I don't wanna fight no more)
(I don't wanna hurt no more)
(I don't wanna cry no more)
(Come back, I need you to hold me closer now) 
You are the reason, oh
(Just a little closer now) 
(Come a little closer now)
(I need you to hold me tonight)

I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
'Cause I need you to see
That you are the reason"

Penonton bertepuk tangan, sementara Hyekyo membeku.

"Lagu tadi berjudul You Are The Reason yang dinyanyikan oleh Calum Scott. Lagu tadi saya persembahkan kepada istri saya yang sudah saya kecewakan. Kebetulan istri saya ada disini," kata penyanyinya dengan bahasa Inggris, namun masih dapat Hyekyo mengerti karena ia fasih berbicara bahasa Inggris.

"Song Hyekyo, my wife. Would you come here and join me?"

(not) PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang