Chapter 19 - Torn Apart

2K 90 0
                                    

"Pegangan yang erat, Ally. Aku akan berbelok sekarang." Ucapnya dengan tatapan yang sangat super serius. Jackson membanting stir mobilnya kali ini ke arah kiri menuju jalan terowongan. Sembari berkejaran dengan mobil yang mengikuti kami. Jackson membuka kaca mobilnya, lalu menembakkan mercusuar berwarna merah. Jackson menambah pacu mobilnya lebih kencang dua kali lipat dari sebelumnya. Namun tiba-tiba mobil Jackson berhenti mendadak, membuat kepalaku terbentur keras dan tubuhku hampir terlempar dari kursi penumpang. "Aww" keluhku "Jack, ada apa?" Tanyaku sembari menatap kearah Jsckson. Jackson terdiam dan menatap kearah depan dengan tatapannya yang terlihat mulai cemas. Aku mengikuti arah pandangan Jackson. Tubuhku seketika membeku dan mataku terbuka lebar melihat siapa yang berdiri didepan mobil Jackson. Joseph duduk didepan mobil sport berwarna hitam sembari tersenyum menyeringai kearah kami berada. Dia memainkan sebuah pemantik sambil membuka tutup, tutup pemantik tersebut.

"Jack, apa yang harus kita lakukan?" Ucapku cemas sembari menatap dan mencengkram erat lengan kemeja Jackson. "Ally, tenanglah. Apapun yang terjadi tetap disini. Jangan keluar dari mobil ini." Perintah Jackson yang membuatku mengangguk mengiyakan. "Aku tak akan membiarkannya mendapatkanmu. Tak akan pernah!" Sambungnya. "Jack, bagaimana kita akan lolos? Kita sudah terjebak diantara mereka. Jack, kau harus menolongku. Aku tak ingin bersamanya!" Ucapku dengan panik sembari menangis histeris. "Jack, aku benar-benar tak bisa kembali. Aku tak ingin menderita, Jack. Aku mohon bawa aku pergi." Lanjutku sembari menundukan kepala. Jackson memegang kedua lenganku dan menatapku intens. "Aku tak tahu dia siapa sampai kau harus melarikan diri darinya dan memohon kepadaku sampai seperti ini. Tetapi yang pasti aku tak akan membiarkan dia membawamu pergi. Percayalah, Ally, oke?" Ucap Jackson meyakinkanku.

Joseph memberikan tanda untuk anak buahnya maju ke arah mobil Jackson. Seketika para anak buah Joseph berlari kearah mobil Jackson. Sebelum anak buah Joseph bisa mendekat, Jackson terlebih dulu menegendarai mobilnya memutar di tempat dengan cepat. Membuat para anak buahnya kesulitan untuk mendekati mobil Jackson. Dor. Suara tembakan dilepaskan. Secara refleks aku memegangi kepalaku sembari membungkuk. Mobil Jackson tiba-tiba saja kehilangan kendali dan menabrak dinding terowongan. Kepalaku terbentur lagi dengan sangat keras dan membuatku tiba-tiba melihat segalanya berbayang-bayang. Aku menatap kearah Jackson yang tak sadarkan diri. "Jack, bangun." Ucapku lemas sembari memegang tubuh Jackson. "Jack, bangunlah" Lanjutku sembari berusaha sekuat tenaga membangunkannya.

Aku memegangi kepalaku. Aku merasa pusing dan lemas tak tertahankan. Aku berusaha melihat kedepan dengan jelas, namun pandanganku benar-benar mulai buram. Secara sama-samar aku melihat anak buah Joseph mendekat dan membuka paksa mobil Jackson dengan alat. "Jack, bangun." Ucapku lagi dengan keadaan super lemas. Aku tengah berusaha sekuat tenaga agar tetap sadarkan diri. Namun hal yang aku lihat kemudian anak buah Joseph sudah berhasil membuka pintu mobil Jackson. Joseph mengeluarkanku dan menggendongku menjauh dari mobil Jackson. Dor..dor..dor..dor..dor. Suara tembakan beruntun tiba-tiba terdengar meski samar-samar kudengarkan. Terlihat banyak anak buah Joseph di tembaki, dan terlihat olehku secara samar Jackson di selamatkan oleh sekumpulan orang yang tak dikenal. Dan setelah itu aku benar-benar kehilangan kesadaranku.

***

Aku membuka mataku perlahan. Kepalaku terasa sakit sekali dan tubuhku terasa sangat kaku. Aku menoleh ke sebelah kiriku dan tak ada seorang pun di dalam ruangan. Aku melirik ke sebelah kanan dan melihat tangan kananku yang tengah di infus dan tubuhku diberikan alat bantu oksigen, alat hemodinamik, saturasi, dan ekg. Aku sangat merasa lelah dan lemas tak berdaya. Mataku terasa sangat berat dan kemudian tanpa aku sadari aku kembali tak sadarkan diri. Aneh, sungguh aneh. Aku bisa mendengarkan orang disekitarku, tapi aku tak dapat membuka mataku. Mereka mengajakku berbicara dan mengharapkan respon dariku. Namun, entah mengapa tubuhku tak bisa ku gerakan sama sekali ataupun membuka mataku. Aku terkurung didalam kegelapan yang membuatku semakin lama kehilangan diriku secara perlahan.

Badboy Gangsta CrushWhere stories live. Discover now