Aku bangun dari tidurku, matahari membangunkanku bersamaan dengan suara alarm yang terus berbunyi memaksa aku harus benar-benar bangun. Aku menggeliat di tempat tidurku. "Hoam" ucapku merenggangkan tubuhku. "Pagi yang indah." Ucapku sarkas. Sebenarnya aku masih malas bangun dari tidurku akan tetapi aku harus bangun dari tidurku karena aku hari ini akan kembali ke dunia kampus ku lagi dan yang terpenting aku harus masuk kedalam asrama yang sudah diatur oleh ayah dan Carlos.
"Ally, kau akan terlambat di hari pertamamu, jika kau tak bangun sekarang juga." Teriak ibu dari depan kamarku. "Aku sudah bangun, mom. Aku akan keluar segera." Jawabku. "Baiklah, mom tunggu kau dibawah. Jangan lama, Ally!" Sahut ibuku memperingatkan. Aku bangkit dari tidurku dan segera menuju kamar mandi, menggosok gigi dan mandi. Setelah beberapa saat aku keluar dari kamar mandi dan menuju walk in closet ku. Aku mengenakan dress pendek berwarna coklat putih-polkadot dengan kerah V sampai ke dada dan mengenakan sling back heels 9cm berwarna putih. Ku sapukan make up tipis dan menstyling rambutku dengan big curls.
Aku berjalan ke ruang makan dan semua mata keluargaku tertuju padaku. "Bless my eyes." Ucap Chris sambil terkekeh. "Apa?" tanyaku heran. "Kau akan ke kampus dengan mengenakan pakaian itu?" Tanya ayahku. "Hmm" Aku menggangguk lalu duduk di samping Clizia, sedangkan ayahku menggeleng menatapku. "Cantik" Puji Clizia dan Carlos. "Sudah-sudah ayo sarapan." Ajak ibuku. Sarapan dilalui dengan ceria hari ini meskipun diraut wajahku masih terlihat kekhawatiran.
Aku kembali menginjakan kakiku di kampus. Aku menuju ruangan 101. Apa benar ini kamarnya?, batinku terus bertanya. Aku masuk dan menemukan sebuah kamar dengan dua ranjang. Ranjang tersebut berspereikan hello kitty berwarna pink dan banyak pernak pernik berwarna pink putih. Aku yakin ini pasti ulah Chris,batinku meyakinkan. Aku melangkah masuk dan mulai membongkar segala barang-barangku dan menata ke dalam meja dan walking closet ku. Aku melakukan tour kecil di kamarku dan alangkah terkejutnya aku menemukan seorang pria keluar dari kamar mandi. "Who the hell are you? Out!" Ucapnya dingin dengan tatapan yang super dingin, menatapku seakan siap untuk membunuhku. Ia hanya mengenakan sebuah handuk putih yang terlilit di pinggangnya. Dengan reflek aku berteriak "Aaaaaaaa" saat melihat bagian tubuhnya yang setengah telanjang.
Tapi seketika ia malah mendorongku ke dinding dan menutup mulutku dengan kedua tangannya. Damn! He's so fucking hot! Okay, forget about it,batinku meronta. Di dunia ini mana ada gadis memikirkan penampilan pria asing yang ada di dalam kamarnya dengan keadaaan setengah telanjang di situasi seperti ini. Jarak diantara kami hanya berjarak 5cm dan itu membuat wajahnya benar-benar sangat dekat dengan wajahku. Mungkin, jika benar aku gila aku akan langsung menerkamnya tapi sayangnya aku terlalu waras untuk itu. Damn, he's really fu*king hot and handsome,batinku memuja.
"Berhenti berteriak!" Katanya sambil menutup mulutku, dengan tatapan yang benar-benar mengerikan. Aku berusaha berbicara tapi malah terlihat seperti anak kecil bicara karena kata-kataku terdengar sangat tak jelas. "Aku akan melepaskan tanganku dari wajahmu hanya jika kau mengikuti perintahku, bersedia bicara dengan tenang." Ucapnya penekanan. Ada aura lain di pria ini yang membuatku entah kenapa aku merasa takut akan dirinya. Matanya yang dingin serasa menembus jiwaku dan membuatku merasa takut dan kecil tak berdaya. Disaat yang bersamaan jantungku berdetak dengan kencang pula. Entah, karena aku takut padanya atau karena jaraknya yang hanya berjarak 5cm dariku.
YOU ARE READING
Badboy Gangsta Crush
Romance[WARNING 20+!!] Please be advised that this story contains mature themes and strong language. This story only for 20+! Please be smart reader!!! Beberapa Chapter akan di private nantinya. So, kalau mau baca semuanya harus follow dulu! Cerita ini pu...