Chapter 24 - Consequences

1.4K 56 2
                                    

Kami tiba di rumah. Ibuku berjalan dibantu dengan ayah yang memegangi tubuhnya. Aku hanya mengikuti mereka masuk kedalam rumah dalam diam. Ibu dan ayah masuk kedalam kamar mereka. Aku berjalan menuju ke arah kolam renang, lalu mencelupkan kaki ku ke dalamnya. Aku menghela nafas panjang dan menatap ke arah langit yang terang benderang berawan. Aku tak tahu berapa lama aku berada disana. Namun suara carlos menyadarkanku dari lamunanku. "kau tahu, kau dan Joseph benar-benar memancing amarah daddy." Ucapnya sembari duduk disampingku.

Aku mengangguk, "Iya aku tahu. Aku sendiri tak tahu kenapa aku bisa berbuat seperti itu dengannya. Jadi jangan tanya aku alasannya kenapa." Ucapku datar menatap air yang tengah aku mainkan dengan kakiku. "Bahkan setelah bertahun-tahun setelah kehilangan setengah ingatanmu, tubuhmu benar-benar masih sangat mencintainya, huh?" Goda Carlos berusaha menghiburku. "Aku tak ingat tapi semua sentuhannya terasa benar ditubuhku." Ucapku lirih. Aku menoleh ke arah Carlos dan menatapnya dengan tatapan yang membuatnya bingung. "kau tahu? Aku benar-benar merasa aneh. Otakku mengatakan hal itu salah tapi tubuhku mengatakan sebaliknya." Ucapku yang membuat Carlos tertawa kecil.

"Kau jatuh cinta padanya, Ally, hanya itu jawabannya." Ucap Carlos sembari mengacak rambutku. "Aku baru mengenalnya kemarin, Carlos. Sungguh." Ucapku dengan sungguh-sungguh. "Ally, dia tunangan mu. Dulu kau sangat mengenalnya dan dari matamu aku tahu dulu kau sangat mencintainya." Ucap Carlos dengan senyuman di wajahnya. "Aku sangat mencintainya?" Tanyaku dengan dahi yang berkerut. "Aku tak mungkin kabur ke Paris jika benar aku mencintainya. Justru aku akan memperjuangkannya dan merebutnya dari wanita itu." Lanjutku yang membuat Carlos tertawa.

"Ally, aku tahu kau masih kesal dengan kisah tunanganmu dan cerita melarikan dirimu. Tapi, percayalah kau dulu adalah orang yang benar-benar penakut soal percintaan. Aku benar-benar tidak tahu darimana kau mendapat keberanian ini sekarang, tapi yang jelas kau tetap adikku dan malam ini tunanganmu akan disidang habis-habisan oleh daddy dan keluarga. Jadi, sebaiknya kau mempersiapkan dirimu sebaik mungkin untuk apapun hasilnya nanti." Ucap Carlos yang membuatku menatapnya dengan tatapan tak percaya dan sedikit.

Aku melirik jam menunjukan pukul 22.00 malam dan aku tengah berada di dalam kamarku tak diijinkan untuk keluar dari kamarku sampai dipanggil keluar. Keluarga Joseph dan Joseph sudah tiba dari empat jam yang lalu. Kami sempat makan malam bersama dan setelah itu aku terjebak di dalam kamarku sendiri dengan perasaan penasaraan selama 3 jam lebih. Aku berusaha menenangkan diriku sembari menonton vampire diaries episode 3. Tok.tok.tok. terdengar suara pintu kamarku. "Masuk" pekikku.

Aku menoleh dan terperanjat, saat Joseph melangkah masuk kedalam kamar. "Apa maumu?!" Tanyaku spontan. Ia tersenyum menyeringai menatapku sembari menatap keadaan kamarku. "Apa aku tak boleh berada di kamar tunanganku sendiri, Ma Cherie?" Tanyanya sarkas. "Kau tak diterima dikamarku. Keluar." Ucapku. Aku memutar bola mataku jengah lalu menunjuk ke arah pintu kamarku. "Aku tak menerima perintah dari siapapun, Ma Cherie." Ucapnya sembari mendekat kearah tempat tidur dimana aku tengah duduk dengan memeluk bantal.

Aku bangkit dari tempat tidurku dan mendatangi Joseph yang tengah berjalan ke arahku. Aku memutar tubuhnya berbalik dan berusaha mendorong tubuhnya keluar dari kamarku. Aku hampir memekik dengan sangat keras saat Joseph malah berbalik mengangkat tubuhku dan menutup rapat kamarku serta menguncinya. Ia menjatuhkanku tepat diatas tempat tidur. Aku menatap nar-nar Joseph yang tengah tersenyum menyeringai menatapku. "K-kau, berani sekali kau memperlakukanku seperti ini dirumahku!" Ucapku tak terima atas perlakuannya. "Mio amore, kau adalah milikku dan aku berhak bertindak semauku atasmu." Ucapnya seraya naik keatas tempat tidur dan mendekat ke arahku.

"Joseph, aku akan berteriak jika kau makin mendekat!" ancamku padanya. "Dan apa yang akan kau teriakan? Bahwa aku mencium paksa tunangannya sendiri atau apa, Ma Cherie?" Ucapnya dengan sarkas. Aku menatap Joseph nar-nar dan tak mau merasa tak berdaya seperti ini. Jadi, aku bangkit dari tidurku dan mendorongnya sehingga ia terbaring diatas tempat tidurku. Aku duduk diatas tubuhnya dan menatapnya dengan sebelah alis yang terangkat sebelah dengan tatapan yang menyepelekannya. "Aku tak suka kau memperlakukan aku dengan semena-mena. Well, honey aku tahu kau player dan aku tak mau jadi mainanmu. Jadi, sebaiknya kau jadi anak yang penurut dan berhenti dari sikap gilamu jika kau ingin menikahiku." Ucapku dengan penuh penekanan sembari membelai wajahnya.

Badboy Gangsta CrushWhere stories live. Discover now