3. Oplighten

631 66 0
                                    

Tatapan mata yang intens, menatap kaca di belakang para penonton itu.

Dentuman lagu yang terdengar di seluruh penjuru ruangan, di putar untuk mereka.

Gerakan yang sengaja di buat dengan energik, untuk memuaskan siapa saja yang menonton mereka.

Kerja sama tingkat tinggi yang baik, memberikan mereka nilai positif tersendiri.

Goresan di atas kertas yang di buat seada nya, berusaha memperbaiki setiap kesalahan di kertas itu.

Serta tangan lentik nya yang dengan bebas menekan tombol serta menggerakkan naik turun panel lain nya, hanya dia yang mengerti.

Ending pose yang serentak menandakan lagu nya sudah berakhir dan saat istirahat pun sudah sampai.

"Kita sambung 15 menit lagi dengan solo stage atau team stage kalian," ucap sang manajer dan ketigabelas lelaki itu mengangguk.

Mereka mendudukkan diri, berusaha mengatur pernafasan dan saling memberikan kritikan atas kesalahan yang sudah di perbuat.

Terhitung tinggal beberapa minggu lagi menuju hari konser mereka.

Pengumuman konser sudah di beritahu kepada penggemar mereka, dan seperti biasa nya, Carat, nama fans mereka, menerima semua itu dengan baik.

Dengan panggung yang lebih besar, kuantitas penggemar yang lebih banyak dan setting sound system maupun lighting yang di upgrade berkali-kali lipat, setiap member Seventeen itu sangat antusias dengan konser kali ini.

"Kalau kali ini berjalan baik, katanya kita akan di berikan Asia Tour," ucap Hoshi yang tak sengaja terdengar oleh nya.

Sedangkan Yoonji masih berusaha mengulang setiap dentuman lagu di kepala nya. Memperbaiki kesalahan yang ia buat tadi.

Sambil sedikit menggumam nada yang tidak teratur, ia tak sadar terdapat seorang lelaki yang memperhatikan nya walau paru-paru nya belum sepenuhnya bekerja dengan normal.

"Jangan bekerja terlalu keras," bisik nya dalam hati kepada gadis di hadapannya.

Berharap ia dengar? Tentu tidak, lalu untuk apa dia berbicara dalam hati nya?

Entah lah. Gadis itu terlalu menarik untuk di amati hari demi hari.

"Ayo, Hip-hop team," sapa manajer yang membuat Yoonji mendonggakkan kepala nya.

Bukankah Hip-hop mengandung S.Coups?

Terlihat lelaki itu tersenyum simpul ke arah nya.

"Kenapa?" Mulut Yoonji bergerak tanpa bersuara.

Lelaki itu menggeleng.

Lagu mereka terdengar. Raut wajah nya berubah kelam, tatapan mata yang memicing dan sangar.

Seperti seorang profesional, dia melakukan pekerjaan nya seperti di atas panggung.

Kali ini pekerjaan nya akan lebih banyak. Beat hip hop yang harus di selaraskan dengan lighting terkadang membuat Yoonji kebingungan.

Belum lagi ia yang belum begitu menghafal beat lagu Hip-hop team.

Terkadang ia meringis atas kesalahan nya sendiri, mencoba mencari solusi yang akan membuat panggung mereka semakin megah.

Satu lagu selesai, Yoonji menuliskan judul lagu nya untuk di pelajari kemudian.

Di sambung dengan lagu Ah Yeah, lagu yang pernah mereka bawakan sebelum nya.

Yoonji lebih memahami lagu ini. Ia hanya harus menambah beberapa efek sinar lagi pada mereka yang berada di atas panggung.

Over all, semua nya bagus. Beberapa lagu lain mereka lewati, hingga di sebuah lagu Yoonji kembali menghentikan pekerjaan tangan nya.

✔ Seventeen Lovelife [Series] 1.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang