5. Oplighten (End)

514 66 4
                                    

⬆⬆⬆⬆⬆
Silahkan di play😊
Enjoy!
































































Beberapa kali ku rasakan jantung ku berdetak abnormal. Entah saat ia sekedar menyapa ku, atau saat ia menawarkan diri untuk membantu ku dalam pekerjaan ku.

Beberapa kali memang ia menemami ku bermalam di gedung Pledis. Aneh nya, tidak ada member yang bertanya kemana ia pergi.

Pagi nya mereka hanya kembali ke gedung itu dan berlatih. Seolah tidak ada yang terjadi.

Perlakuan hangat nya, sesekali memberi ku teh hangat di malam yang dingin, selalu berhasil membuat ku tersenyum sendiri saat memikirkannya. "Kopi tidak selalu baik untuk kesehatan mu," katanya saat ku tanya kenapa bukan kopi saja.

Entah sejak kapan hati ku yang dingin terhadap lelaki ini luluh pada nya. Aku tak pernah meletakkan perasaan ku pada manusia lawan jenis. Sebaliknya, aku akan selalu menolak lawan jenis yang menaruh perasaan nya pada ku.

Memikirkannya selalu berhasil membuat ku mengulum senyum, bahkan kadang tertawa kecil.

Aku masih di rumah sakit, aku meminta suster rumah sakit memindahkan ku ke kamar lain dan berkata bahwa aku sudah keluar rumah sakit. Setidak nya dengan itu mereka tidak akan menemukan ku.

Aku masih mendapat perawatan yang seharusnya, makanan bergizi dan obat yang seharusnya ku konsumsi. Terkadang perawat yang sedang bosan akan ke kamar ku dan menawarkan diri untuk mengupaskan apel.

Kata orang, cinta pertama itu tidak akan berhasil. Seperti nya itu berlaku pada ku. Menyukai nya saja seperti nya sudah sebuah langkah yang salah.

Aku tidak permasalahkan dia yang tidak menyukai ku. Hanya saja pekerjaan nya tidak pernah mendukung nya untuk menjalin sebuah hubungan, apa lagi dengan orang biasa seperti ku.

"Pikiran mu saja yang terlalu banyak," kata perawat yang sedang mempotongkan buah untuk ku. "Tidak, pekerjaan ku memang menyita banyak tenaga otak," balas ku terkekeh.

"Bukan pekerjaan mu. Tapi perasaan mu, jangan paksa perasaan mu sendiri. Kalau ternyata yang kau bayangkan itu tidak pernah terjadi, untuk apa kau pusing memikirkannya?"

Entahlah. Mungkin keadaan dan kondisi yang membuat ku begitu. Kalau hanya sesakit ini, aku kuat kok. Aku hanya perlu melupakan nya, dan melupakan perasaan ini.

Tapi aku tak menyangka kalau ia akan mengejar ku sampai ke ruangan ku.

Dan entah kenapa aku malah lari saat melihat nya di hadapan ku.

Bayangan akan karir nya yang hancur jika benar ia menaruh perasaan kepada ku seakan berputar di sekitar kepala ku.

Hal buruk yang akan menimpa nya jika ia sampai mengatakan sesuatu tentang perasaan nya membuat ku ketakutan.

Aku harus menghalangi nya untuk mengatakan hal semacam itu.

.
.
Oplighten [S.Coups]
Chapter 5
.
.


"Yoonji!" Teriak nya.

Member yang melihat S.Coups yang berlari mengejar gadis itu berinisiatif menghentikannya.

"Noona, mau kemana?" Panggil Woozi. "Sebentar lagi manajer kami akan datang," sambung nya lagi.

"Maaf, aku harus pergi," balas nya.

✔ Seventeen Lovelife [Series] 1.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang