Sudah lama sejak aku mendengar seseorang mengatakan menyukai ku.
Berbeda dengan Sofia yang menolak seseorang berdasarkan paras nya, aku tidak akan melihat apapun dari orang itu selain dari usaha.
Dan aku sudah tahu sejak lama pasal perasaan Vernon. Sofia sering memberitahu ku. Namun tak pernah ku ubris.
Tapi hari itu berbeda. Aku menyadari ketulusan nya melalui waktu yang ia berikan pada ku.
Aku tahu jadwal nya padat, aku tahu dia orang sibuk yang tidak akan meluangkan waktu nya untuk sesuatu yang tidak berguna.
Namun ia rela menyisakan waktu nya untuk ku. Ia rela mengorbankan waktu nya untuk ku. Bertemu tengah malam juga bahaya bagi reputasi nya.
Dengan pemikiran seperti itu aku juga berfikir untuk merelakan waktu belajar ku.
Tapi akan ada beberapa hal yang tidak akan berjalan sesuai dengan perkiraan kita.
Ku kira aku juga akan menuai apa yang ku korbankan selama ini, waktu, luka, memar, nilai. Ku kira hanya dengan melihat wajah nya akan membuat ku bahagia.
Agar aku bisa melupakan kewajiban ku untuk sesaat. Agar aku bisa merasakan kebahagiaan yang sederhana, hanya untuk sesaat.
Hanya saja rencana Tuhan tidaklah sesuai dengan harapan ku.
Akhirnya Sofia tahu. Aku yang melompat dari lantai dua dan jatuh di atas taman yang menambah goresan halus di tangan ku.
Kaki ku yang di seret karna lebam yang ungu dan jam tidur ku yang sudah tidak teratur.
Ia membawa ku ke Vernon. Memukul kepala nya, meluapkan kekesalan nya kepada kakak nya, mempermalukan nya didepan para member nya.
Tanpa kami ketahui, ia juga sudah berkorban banyak. Kami, para anak kecil yang enggan diberitahukan, karna mengingat batin kami yang masih goyah.
Vernon yang sudah tertangkap basah dua kali oleh manajer keluar tengah malam hanya untuk menemuiku. Vernon yang kerap dimarahi karna lebih sering bermain ponsel di banding mengerjakan lirik yang harus ia kejar.
Vernon yang membolos latihan menari demi menemui ku. Ponsel Vernon yang disita karna ia yang tidak bisa membagi waktu nya dengan ponsel secara baik.
Tanpa Sofia ketahui, tanpa aku ketahui, bukan hanya diri ku saja yang sudah berjuang.
Vernon juga sudah merelakan yang ia punya. Ia juga sudah banyak berkorban.
Aku tau itu semua dari S.Coups oppa. Ia berbicara melalui ponsel Vernon yang menelepon ke ponsel Sofia.
Kami berdua, sudah merelakan banyak hal. Namun setelah itu, jika semua tidak berhasil, maka hal itu tidak harus kembali di paksakan lagi bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Seventeen Lovelife [Series] 1.0
FanficSay the name! SEVENTEEN! Halo, kami Seventeen. Kami terdiri dari 13 member, 3 sub-unit yang membentuk 1 grup. Tapi kami mencintai dengan cara kami masing-masing. . . . Seventeen - OC 1. Choi Seungcheol - Kim Yoonji ✔ 2. Yoon Jeonghan - Jung Mira...